PAN Akui Tiga Ketum KIB di Kabinet Jokowi Penting untuk Persiapan Pilpres 2024
Merdeka.com - Waketum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi memastikan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak berkaitan dengan Kabinet Indonesia Maju. Diketahui, seluruh ketua umum partai politik (parpol) di KIB masuk kabinet Jokowi.
Di antaranya Ketum PAN menjabat Menteri Perdagangan, Ketum Golkar Airlangga Hartarto menjabat Menko Perekonomian. Ketum PPP Suharso Monoarfa menjabat Menteri Bappenas. Semuanya kini berada langsung di bawah komando Jokowi.
"Jadi seluruh ketum ada di kabinet itu membuktikan bahwa KIB semakin kuat dan analisis yang menyatakan koalisi dalam koalisi juga tidak seperti itu. Jadi KIB tidak ada hubungannya dengan Kabinet Indonesia Maju. Karena justru KIB itu harus bertanggungjawab untuk dikatakan kinerja dari pemerintahan sekarang," kata Viva Yoga dalam diskusi di MNC Trijaya dengan tema 'Dramaturgi Reshuffle' secara online, Sabtu (18/6).
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Kenapa koalisi dibentuk di Indonesia? Dalam konteks kehidupan demokrasi di Indonesia, koalisi dibentuk dengan tujuan agar dapat mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden di pemilihan presiden.
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Apa peran Golkar dalam koalisi Prabowo? Golkar dan PAN yang menjadi partai pengusung teranyar juga memiliki kandidat yang bisa diusulkan ke Prabowo.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Bagaimana koalisi terbentuk? Koalisi juga dapat diartikan sebagai bentuk persetujuan secara formal yang memiliki kontrak bersama di antara dua partai politik atau lebih, guna menjamin kekuasaan pemerintah atas dasar adanya suara dari mayoritas.
Menurut Viva, posisi ketiga ketum partai KIB di kabinet memiliki peran krusial untuk menentukan persiapan Pilpres 2024.
"Karena seluruh ketua umum-ketua umum di KIB itu merupakan bagian dari kabinet Pak Presiden Jokowi. Jadi ini menjadi bagian penting, karena soal koalisi itu termasuk persiapan Pilpres 2024," sambungnya.
Dia mengatakan setiap ketua umum partai politik hingga seluruh kader partai politik merupakan bagian yang tak terpisahkan untuk tanggung jawab terhadap kinerja pemerintah.
"Tapi kalau ketua umum, orang per orang partai politik itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan, bertanggungjawab terhadap peningkatan kinerja pemerintah," sebutnya.
Diketahui, masuknya PAN ke Kabinet mulai dikaitkan dengan pengaruh Presiden Joko Widodo di Koalisi Indonesia Bersatu. KIB adalah koalisi yang dibentuk Partai Golkar, PAN dan PPP.
Posisi PAN di kabinet disebut menjadi kode Jokowi memberikan lampu hijau pembentukan KIB. Jokowi ingin memperkuat komposisi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di kabinet untuk 2024.
"KIB tak lepas dari 'tangan' Istana," kata sumber merdeka.com di internal koalisi pemerintah saat dikonfirmasi.
Menurut informasi sumber, KIB diproyeksikan untuk memberikan tiket bagi Capres pilihan Jokowi. Sinyal tersebut dikuatkan dengan pernyataan Airlangga yang terbuka mengusung kader di luar KIB.
Perolehan suara Golkar, PPP dan PAN jika ditotal sudah melebihi ambang batas pencalonan Presiden 20 persen. Berdasarkan hasil Pemilu 2019 dari KPU, Golkar mendapat 85 kursi dengan presentase 12.31%, PAN mendapat 44 kursi atau 6,84% dan PPP mendapat 19 kursi atau 4,52%. Gabungan suara ketiga partai mencapai 23,67%. Artinya KIB sudah cukup mengusung calon presiden sendiri.
"Kita lihat saja siapa Capres yang diusung, internal KIB atau capres yang didukung Jokowi," ungkap dia.
Merdeka.com sudah menghubungi Menteri Sekretaris Negara Pratiko dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung atas informasi tersebut. Namun, hingga saat ini, keduanya tak membalas panggilan telepon dan pesan singkat kami.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.
Baca SelengkapnyaKoalisi 4+1 terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat plus Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaCak Imin merasa deg-degan dengan bergabungnya Golkar dan PAN mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaPlus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi lantas menyinggung konsistensi PAN dalam mendukung Prabowo di 3 Pemilu
Baca SelengkapnyaBasarah menegaskan bahwa kewenangan untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden adalah di tangan partai politik.
Baca SelengkapnyaPKB sebelumnya berkelakar Koalisi Prabowo terancam bubar jika tak kunjung melakukan pertemuan resmi.
Baca SelengkapnyaAirlangga tidak memerinci betul siapa partai yang akan bergabung koalisi Prabowo.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memutuskan merapat mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaUntuk angka satu tersebut yang dimaksudnya yakni Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaKoalisi 4+1 terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat plus Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaPartai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengakui semakin dekat dengan koalisi parpol pendukung Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya