PAN bisa beda sikap lagi dengan koalisi Jokowi di Pansus KPK
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan tengah mempertimbangkan posisi PAN di Pansus angket KPK. PAN akan melihat perkembangan dan dinamika Pansus selama 1 bulan ke depan.
"Nah sekarang kita lihat nanti, kalau memang di luar lebih bagus ya kita di luar. Tapi kalau kita enggak di dalam bisa berbahaya kita di dalam. Kita lihat dulu nih. Satu bulan ini kayak apa, kita ingin menguatkan," kata Zulkifli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7).
Sikap PAN di Pansus angket KPK bisa membuat hubungan dengan partai koalisi pendukung pemerintah tambah panas. Sebab, Pansus angket KPK diisi oleh para partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
-
Apa yang Zulhas katakan tentang PAN? “Memang PAN lahir dari rahim Muhammadiyah, tetapi sejatinya perjuangan Muhammadiyah adalah untuk bangsa. Maka inklusivitas PAN hari ini adalah mandat perjuangan yang niscaya. PAN juga milik NU, bahkan melintasi batas-batas ormas, agama, suku, bahasa, warna kulit. PAN adalah partai milik semua anak bangsa. Matahari yang selalu menyinari tanpa membeda-bedakan.“ Tutur Zulhas dalam pidato politiknya pada Peringatan HUT ke-25 PAN di Jakarta (28/8).
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
-
Apa yang direkomendasikan PAN kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Kenapa pansel Capim KPK dibentuk di periode sebelumnya? 'Salah satu alasan, bahwa untuk menjaga independensi pimpinan KPK adalah dengan cara setiap periode pimpinan KPK diusulkan dan diproses oleh Presiden yang berbeda. Untuk apa? Supaya keterikatan relasinya itu tidak dua kali, tidak berlanjut,' ujarnya.
-
Kenapa PPP melihat perkembangan koalisi lain? Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga melihat perkembangan dari koalisi lain sebelum menentukan sosok cawapres yang tepat untuk Ganjar.
Menurut Zulkifli, PAN akan tetap berada di Pansus apabila penggunaan angket mengarah pada penguatan KPK. Sedangkan, jika angket bertujuan melemahkan KPK, PAN mempertimbangkan menarik diri dari Pansus.
"Tidak ada belum (ada keputusan mundur dari Pansus). Kita lihat satu bulan ini. Kalau memperkuat terus kalau tidak kita pikirkan," tegasnya.
Hubungan PAN dan koalisi Jokowi panas karena perbedaan sikap dalam pengesahan RUU Pemilu. Bahkan, partai koalisi Jokowi mendesak agar PAN keluar saja dari partai pendukung pemerintah.
Namun hal itu tak bikin kapok PAN. Zulkifli berani ambil risiko jika memang harus kembali berbeda dengan partai pendukung Jokowi-JK di Pansus angket KPK.
Zulkifli mengakui muncul anggapan di masyarakat bahwa angket yang berjalan di Pansus sebagai bentuk barter dengan kasus e-KTP yang menjerat sejumlah anggota DPR. PAN mengingatkan Pansus untuk tidak menggunakan angket sebagai alat barter dengan penanganan kasus e-KTP yang ditangani KPK.
"Ada beberapa yang publik mengira ini barter, barter e-KTP. Kita selalu eh kalau mau itu enggak boleh. Kita di dalam meminta teman-teman agar jangan sampai publik berpendapat ini barter e-KTP," tegasnya.
"Kalau memang betul ingin memperkuat mana dong. Akhirnya PAN manggil pakar hukum. Kalau kita ingin berguna di dalam terus, ya kalau tidak kita cabut," sambungnya.
Pihaknya menegaskan, tetap berkomitmen agar Pansus memperkuat KPK. Hal itu dibuktikan dengan kritik keras terhadap langkah yang diambil Pansus angket KPK. Semisal, rencana Pansus memanggil tersangka pemberi keterangan palsu kasus e-KTP Miryam S Haryani.
Kemudian, kritik soal terpilihnya politikus Golkar Agun Gunandjar Sudarsa sebagai Ketua Pansus angket KPK karena tengah dikaitkan dengan kasus e-KTP. Atau ketika ada anggota Pansus mengancam ingin membekukan anggaran KPK di RAPBN 2017.
"Awal-awal kita kritik keras, misalnya belum-belum panggil Miryam. Loh maksudnya apa? Gitu. Kita juga kritik kalau bisa ketuanya tidak berurusan dengan yang lain-lain, kita juga sampaikan itu," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Zulhas menyebut pembicaraan dengan semua partai masih terus dilakukan. Semuanya menyesuaikan perkembangan, termasuk soal cawapres.
Baca SelengkapnyaMenurut Zulhas, PKS bisa saja mengusung atau maju sendiri pada Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPAN akan seiring sejalan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaZulhas menilai perbedaan dukungan partai-partai KIM di Pilkada 2024 merupakan hal wajar. Sebab, ada ratusan daerah yang menyelenggarakan Pilkada.
Baca SelengkapnyaAspirasi kader dan pengurus yang solid mendukung Zulkifli Hasan menjadi ketua umum periode 2024-2029
Baca SelengkapnyaKaesang berharap kedua partai itu dapat memperoleh suara lebih dari 20 persen pada lima tahun mendatang.
Baca SelengkapnyaPAN siap menyumbangkan banyak kadernya jika dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaZulhas mengatakan usulan tersebut boleh-boleh saja disampaikan.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mengungkapkan, partainya terbuka untuk berkoalisi dengan partainya dalam kontestasi Pilkada.
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) akan bekerja sama dan mengikuti langkah Partai Gerindra dalam agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Zulhas saat membuka Rakernas PAN.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jadwal, Pilgub Jakarta digelar pada November 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya