Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PAN bisa beda sikap lagi dengan koalisi Jokowi di Pansus KPK

PAN bisa beda sikap lagi dengan koalisi Jokowi di Pansus KPK Jokowi undang Zulkifli Hasan ke Istana. ©2016 Merdeka.com/supriatin

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan tengah mempertimbangkan posisi PAN di Pansus angket KPK. PAN akan melihat perkembangan dan dinamika Pansus selama 1 bulan ke depan.

"Nah sekarang kita lihat nanti, kalau memang di luar lebih bagus ya kita di luar. Tapi kalau kita enggak di dalam bisa berbahaya kita di dalam. Kita lihat dulu nih. Satu bulan ini kayak apa, kita ingin menguatkan," kata Zulkifli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7).

Sikap PAN di Pansus angket KPK bisa membuat hubungan dengan partai koalisi pendukung pemerintah tambah panas. Sebab, Pansus angket KPK diisi oleh para partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Menurut Zulkifli, PAN akan tetap berada di Pansus apabila penggunaan angket mengarah pada penguatan KPK. Sedangkan, jika angket bertujuan melemahkan KPK, PAN mempertimbangkan menarik diri dari Pansus.

"Tidak ada belum (ada keputusan mundur dari Pansus). Kita lihat satu bulan ini. Kalau memperkuat terus kalau tidak kita pikirkan," tegasnya.

Hubungan PAN dan koalisi Jokowi panas karena perbedaan sikap dalam pengesahan RUU Pemilu. Bahkan, partai koalisi Jokowi mendesak agar PAN keluar saja dari partai pendukung pemerintah.

Namun hal itu tak bikin kapok PAN. Zulkifli berani ambil risiko jika memang harus kembali berbeda dengan partai pendukung Jokowi-JK di Pansus angket KPK.

Zulkifli mengakui muncul anggapan di masyarakat bahwa angket yang berjalan di Pansus sebagai bentuk barter dengan kasus e-KTP yang menjerat sejumlah anggota DPR. PAN mengingatkan Pansus untuk tidak menggunakan angket sebagai alat barter dengan penanganan kasus e-KTP yang ditangani KPK.

"Ada beberapa yang publik mengira ini barter, barter e-KTP. Kita selalu eh kalau mau itu enggak boleh. Kita di dalam meminta teman-teman agar jangan sampai publik berpendapat ini barter e-KTP," tegasnya.

"Kalau memang betul ingin memperkuat mana dong. Akhirnya PAN manggil pakar hukum. Kalau kita ingin berguna di dalam terus, ya kalau tidak kita cabut," sambungnya.

Pihaknya menegaskan, tetap berkomitmen agar Pansus memperkuat KPK. Hal itu dibuktikan dengan kritik keras terhadap langkah yang diambil Pansus angket KPK. Semisal, rencana Pansus memanggil tersangka pemberi keterangan palsu kasus e-KTP Miryam S Haryani.

Kemudian, kritik soal terpilihnya politikus Golkar Agun Gunandjar Sudarsa sebagai Ketua Pansus angket KPK karena tengah dikaitkan dengan kasus e-KTP. Atau ketika ada anggota Pansus mengancam ingin membekukan anggaran KPK di RAPBN 2017.

"Awal-awal kita kritik keras, misalnya belum-belum panggil Miryam. Loh maksudnya apa? Gitu. Kita juga kritik kalau bisa ketuanya tidak berurusan dengan yang lain-lain, kita juga sampaikan itu," tandasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditanya Gabung PDIP atau Gerindra, PAN: Kita akan Gabung dengan Partai-Partai di Pemerintahan
Ditanya Gabung PDIP atau Gerindra, PAN: Kita akan Gabung dengan Partai-Partai di Pemerintahan

Zulhas menyebut pembicaraan dengan semua partai masih terus dilakukan. Semuanya menyesuaikan perkembangan, termasuk soal cawapres.

Baca Selengkapnya
PAN Pastikan KIM Solid di Jakarta: Kecuali kalau PKS Berubah Ingin Usung Calon Sendiri
PAN Pastikan KIM Solid di Jakarta: Kecuali kalau PKS Berubah Ingin Usung Calon Sendiri

Menurut Zulhas, PKS bisa saja mengusung atau maju sendiri pada Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ketum PAN dan Golkar Sepakat Keputusan PKS Gabung Koalisi Diserahkan ke Prabowo
Ketum PAN dan Golkar Sepakat Keputusan PKS Gabung Koalisi Diserahkan ke Prabowo

PAN akan seiring sejalan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Zulhas: KIM Harmonis, Kalau 1-2 Beda Dukungan di Pilkada Wajar
Zulhas: KIM Harmonis, Kalau 1-2 Beda Dukungan di Pilkada Wajar

Zulhas menilai perbedaan dukungan partai-partai KIM di Pilkada 2024 merupakan hal wajar. Sebab, ada ratusan daerah yang menyelenggarakan Pilkada.

Baca Selengkapnya
Jelang Kongres, Sekjen Sebut Kader PAN Solid Dukung Zulhas Lanjut Ketum
Jelang Kongres, Sekjen Sebut Kader PAN Solid Dukung Zulhas Lanjut Ketum

Aspirasi kader dan pengurus yang solid mendukung Zulkifli Hasan menjadi ketua umum periode 2024-2029

Baca Selengkapnya
FOTO: Bertemu Zulkifli Hasan, Kaesang Pangarep Terang-Terangan Bakal Koalisi PSI dan PAN pada 2029
FOTO: Bertemu Zulkifli Hasan, Kaesang Pangarep Terang-Terangan Bakal Koalisi PSI dan PAN pada 2029

Kaesang berharap kedua partai itu dapat memperoleh suara lebih dari 20 persen pada lima tahun mendatang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan PAN Bocorkan Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran, Singgung Parpol 01 & 03
VIDEO: Kejutan PAN Bocorkan Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran, Singgung Parpol 01 & 03

PAN siap menyumbangkan banyak kadernya jika dibutuhkan.

Baca Selengkapnya
Zulhas soal Duet Kaesang-Zita Anjani di Pilkada Jakarta: Boleh Saja
Zulhas soal Duet Kaesang-Zita Anjani di Pilkada Jakarta: Boleh Saja

Zulhas mengatakan usulan tersebut boleh-boleh saja disampaikan.

Baca Selengkapnya
Ketum PAN Beberkan Nama-Nama Kader PAN yang Bakal Maju Pilgub DKI, Ini Daftarnya
Ketum PAN Beberkan Nama-Nama Kader PAN yang Bakal Maju Pilgub DKI, Ini Daftarnya

Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mengungkapkan, partainya terbuka untuk berkoalisi dengan partainya dalam kontestasi Pilkada.

Baca Selengkapnya
Zulhas soal Calon yang Diusung pada Pilkada Serentak: PAN Selalu Ikut Gerindra
Zulhas soal Calon yang Diusung pada Pilkada Serentak: PAN Selalu Ikut Gerindra

Partai Amanat Nasional (PAN) akan bekerja sama dan mengikuti langkah Partai Gerindra dalam agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Baca Selengkapnya
Zulhas Mengaku Dapat Resep Politik dari Jokowi, Targetkan PAN Posisi 4 pada Pemilu 2029
Zulhas Mengaku Dapat Resep Politik dari Jokowi, Targetkan PAN Posisi 4 pada Pemilu 2029

Hal itu dikatakan Zulhas saat membuka Rakernas PAN.

Baca Selengkapnya
PKB Yakin Pilkada Jakarta Tak Sampai 3 Poros, Ini Alasannya
PKB Yakin Pilkada Jakarta Tak Sampai 3 Poros, Ini Alasannya

Berdasarkan jadwal, Pilgub Jakarta digelar pada November 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya