PAN harap hubungan Mega-SBY tak lagi kaku usai bertemu di Istana
Merdeka.com - Ketua DPP PAN Yandri Susanto menilai pertemuan antara dua mantan presiden yaitu Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri dalam acara HUT Kemerdekaan RI ke-72 di Istana Negara kemarin sebagai langkah positif. Dia berharap setelah Megawati dan SBY berjabat tangan, kekakuan antara keduanya bisa hilang.
"Hal positif seperti ini perlu di pupuk terus, jadi kalau kemarin sudah salaman sebenarnya tidak perlu ada kekakuan di antara mereka," kata Yandri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8).
Sejumlah pihak pun senang dengan pertemuan Megawati dan SBY. Bahkan, Hanura mengusulkan agar pertemuan Presiden dan mantan Presiden dibuat secara rutin.
-
Bagaimana tanggapan Puan soal pertemuan SBY dan Prabowo dengan Megawati? Tidak ada kata tidak. Semua itu masih ada harapan jadi jangan pernah putus asa semuanya pasti masih ada harapan,“ kata Puan, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/6).
-
Kapan pertemuan Prabowo dan Megawati? 'Insyaallah akan terjadi. Pokoknya Insyaallah akan terjadi sebelum pelantikan,' ujar Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).
-
Siapa yang ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno bertemu di Istana Merdeka? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,“
-
Kenapa SBY bermimpi bertemu Megawati? Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir,“ tulis SBY di akun twitter resminya, Senin (19/6).
-
Kenapa Prabowo dan Megawati saling menghormati? Menurut Muzani baik Prabowo maupun Megawati saling menghormati.
Menanggapi usulan itu, Yandri beranggapan jika pertemuan tak bisa dibuat rutin, maka lebih baik tiap mantan Presiden memberikan kontribusi pemikiran kepada pemerintah.
"Kalaupun enggak rutin mereka sejatinya dimintai kontribusi pemikiran, mereka punya pengalaman memimpin republik ini, gaya dan cara mereka sendiri selama ini tentu bisa dikombinasikan di kondisi sekarang," tambahnya.
"Saya menyambut baik juga kalau pak Jokowi kalau ada persoalan kebangsaan melibatkan pemimpin formal yang sudah enggak memimpin, terutama para mantan presiden, penting juga itu, bagus itu," sambung Yandri.
Anggota Komisi II DPR ini menganggap, pertemuan keduanya bisa memberi sinyal merapatnya Demokrat ke koalisi partai-partai pendukung pemerintah. Sebab, konstelasi politik terus berjalan dinamis.
Namun, dia menilai bertemunya Megawati-SBY tidak bisa dijadikan tolak ukur Demokrat bakal merapat ke koalisi partai-partai pendukung pemerintah.
"Apakah itu menjadi tolak ukur untuk koalisi itu terlalu dini, terlalu jauh kita menafsirkan itu. Tapi kalau mau tanda-tanda ya mungkin namanya koalisi kan perlu dimulai dengan salaman dulu kan," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menilai tidak ada permusuhan yang abadi antara Megawati dan SBY.
Baca SelengkapnyaAdapun soal sinyal arah dukungan Demokrat, kata Hasto, sejauh ini masih terlihat baru penjajakan.
Baca SelengkapnyaPolemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaIndonesia disebutnya akan lebih maju jika keduanya bisa saling memahami dan mengerti untuk berkolaborasi
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberi penjelasan mengenai viral video pertemuan Jokowi dengan Ketum Megawati saat Lebaran 2024
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengaku jika komunikasi yang dilakukan dengan Partai Demokrat tidak menemukan jalan buntu (deadlock).
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra hingga saat ini belum mendapatkan informasi secara resmi dari PDIP
Baca SelengkapnyaPuan dan Prabowo bertemu saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Monumen Pancasila Sakti, Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaDia pun menilai, publik akan senang melihat rival yang dulu bersaing, kini akrab saling mendukung.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman mengklaim hubungan Prabowo-Megawati baik seperti pilpres lalu saat Prabowo melawan Jokowi yang didukung PDIP
Baca SelengkapnyaPrabowo dan Cak Imin sama-sama ingin bertemu dengan Megawati. Namun belum ada jadwal pasti kapan pertemuan berlangsung.
Baca Selengkapnya