PAN prediksi jika PDIP kalah di Pilgub Pulau Jawa, Jokowi tumbang di 2019
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasioal (PAN) Yandri Susanto mengatakan pilkada di Pulau Jawa akan jadi lampu kuning bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) jelang Pilpres 2019. Sebab, kata dia, PDIP sudah kalah dalam pilkada Banten dan juga DKI beberapa waktu lalu.
"Pertama pilkada ini pasti jadi taruhan Pak Jokowi, Banten sudah kalah DKI sudah kalah. Kalau misalkan jagoannya Pak Jokowi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur kalah maka itu lampu kuning buat Pak Jokowi," kata Yandri di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (11/1).
Dia menjelaskan kemenangan Jokowi di Pilkada 2018 nanti hanya didasari oleh pasangan calon yang diusung oleh partainya saja yakni PDIP. Sebab mantan Gubernur DKI Jakarta itu dan partai pemerintah menggunakan strategi dua kaki.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
-
Bagaimana PDIP memenangkan pemilu? Kemenangan ini menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.Hal ini juga menegaskan bahwa visi dan misi partai ini sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
Di mana setiap partai yang telah mendeklarasikan dukungannya untuk Jokowi maju di Pilpres 2019 dan mengusung salah satu pasangan calon, akan mempengaruhi juga dukungan ke Jokowi. Jadi, kata dia, kemenangan partai pemerintah di pilkada akan mempengaruhi kemenangan Jokowi di Pilpres.
"Jadi nanti siapapun tiga pasang yang menang itu nanti pasti dipilih oleh Pak Jokowi pendukungnya," ujarnya.
"Kalau misalkan Jawa Barat kalah kecuali yang menang Demiz (Deddy Mizwar), Ridwan Kamil, TB Hasan itu masih agak bisa Pak Jokowi mengklaim 'wah itu orang saya'. Tetapi kalau yang menang Sudrajat, nah itu 3-0 buat Pak Jokowi," ucapnya.
Anggota komisi II DPR ini juga berani memprediksi, jika keseluruhan Pilkada 2018 dimenangkan di luar partai pemerintah, maka Jokowi akan kalah di Pilpres 2019. Jokowi, kata Yandri, juga akan gemetaran jika yang menang khususnya di Jawa Barat adalah calon dari Gerindra, PAN dan PKS karena PDIP kalah di Pilkada DKI dan Banten.
"Jadi pilkada khususnya di Pulau Jawa ini adalah pertarungan buat Pak Jokowi dan kalau semuanya dimenangkan oleh di luar pemerintahan maka saya kira Pak Jokowi akan kalah di 2019," ungkapnya.
"Jawa Barat koalisi PAN, PKS, Gerindra yang menang saya kira Pak Jokowi akan gemetaran," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati menyebutkan Pilkada 2024 menjadi tontonan demokrasi yang kini terancam mati karena penggunaan sumber daya dan alat negara.
Baca SelengkapnyaMenurut Mega, seharunya pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi tak terkalahkan jika Pilkada Jateng berjalan jujur.
Baca SelengkapnyaPKB bahkan ingin menjadi partai pemenang di Jateng dalam kontestasi Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku bersyukur saat ini Capres jagoannya Ganjar Pranowo dikeroyok banyak parpol.
Baca SelengkapnyaBambang Pacul mengungkapkan, PDIP memiliki rekam jejak panjang di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPDIP akan bertarung tanpa ada koalisi untuk Pilkada di Jateng.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan, Bobby sudah secara otomatis bukan lagi menjadi kader PDIP.
Baca SelengkapnyaBasarah menegaskan bahwa kewenangan untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden adalah di tangan partai politik.
Baca SelengkapnyaDengan turunnya Jokowi menandakan strategi PDIP dalam memenangkan Pramono Anung dan Andika Perkasa berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPartai yang tergabung dalam KIM Plus telah sepakat untuk mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk maju sebagai bakal calon gubernur.
Baca Selengkapnya