PAN: Sebelum KMP, kami sudah keberatan soal RAPBN 2016
Merdeka.com - Beberapa fraksi di DPR mengancam memboikot pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Akar persoalannya, DPR tak sepakat dengan pengalokasian anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 34,32 triliun yang dibagi-bagikan ke 23 BUMN. Terdiri dari PMN tunai Rp 31,75 triliun dan PMN non-tunai Rp 2,57 triliun.
Ketua Fraksi PAN, Mulfachri Harahap menegaskan sikap fraksinya terhadap postur RAPBN 2016. Menurutnya, sejak awal fraksinya sudah mempersoalkan ini. Dia tidak ingin disamakan dengan fraksi-fraksi dalam Koalisi Merah Putih (KMP) yang baru belakangan ini menyatakan penolakan terhadap postur RAPBN 2016.
"Coba cek dalam catatan rapat di komisi VI, kita sudah ngomong. Dari awal kita sudah keberatan soal ini. Sebelum KMP mengambil sikap, kita sudah ambil sikap," tegas Mulfachri di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (29/10).
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
-
Bagaimana cara penggunaan PAP? Kata PAP ini kerap digunakan dalam percakapan aplikasi online maupun media sosial. Ketika seseorang mengatakan kata PAP maka lawan bicara akan mengirimkan foto kepadanya.
-
Siapa yang menyampaikan visi PAN? Komitmen ini disuarakan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dengan melihat kondisi dunia saat ini.
-
Kenapa APBN dibuat? Sebagai salah satu unsur penting dalam perekonomian negara, tentu APBN diadakan dengan fungsi dan tujuan yang jelas.
-
Apa yang direkomendasikan PAN kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Mengapa PAN memberikan beasiswa? Hal itu dilakukan PAN agar generasi penerus mempunyai harapan untuk membangun daerahnya lebih maju.
Mulfachri menuturkan, penolakan itu bukan berarti fraksinya alergi adanya alokasi dana PMN. Dia hanya memberi catatan agar pengalokasiannya tepat dan penggunaannya bermanfaat.
"Kami memahami rencana pemerintah untuk melakukan PMN. Sepanjang itu dialokasikan untuk BUMN-BUMN yang memang bidang usahanya mengurus kepentingan orang banyak," jelasnya.
Salah satu lembaga di bawah BUMN yang dinilai perlu mendapat suntikan modal adalah Bulog. Lembaga ini ditugaskan negara menjaga stabilitas harga barang pokok, sehingga memerlukan dukungan pendanaan maksimal. Dia mengaku sering mendengar Bulog harus pinjam ke bank dengan bunga komersial untuk membeli bahan pokok demi menjaga stabilitas harga.
"Seharusnya Bulog mendapat prioritas untuk kebijakan seperti ini. Bukan BUMN yang gak ada urusannya dengan kepentingan orang banyak," tuturnya.
Alotnya pembahasan dan mencari kesepakatan RAPBN 2016 berpotensi berujung voting pada Paripurna besok. Dia menegaskan, voting halal dan pihaknya siap melakukan itu.
"Saya kira kita hidup di alam demokrasi ada banyak mekanisme pengabulan keputusan. Ada musyawarah, kemudian ada voting. Saya meyakini musyawarah jauh lebih baik ketimbang diambil melalui voting. Tapi demokrasi juga mengenal proses pengambilan suara melalui voting dan itu bukan haram. Kalau memang musyawarah yang sungguh merupakan keinginan semua fraksi tidak bisa diperoleh, saya kita voting alternatif baik yang memiliki legalitas, walaupun seringkali menimbulkan ketidakpuasan. Mungkin saja besok dalam paripurna voting akan merupakan jalan keluar yang diambil dalam proses penetapan RAPBN 2016 menjadi APBN," terangnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengaku sudah berkali-kali menyampaikan WTP bukan prestasi, melainkan kewajiban untuk menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan baik.
Baca SelengkapnyaSuharso mengatakan, kementeriannya tidak bisa mengontrol secara rinci terkait anggaran yang terpakai dalam program-program pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaBPK temukan permasalahan Laporan Keuangan tahun 2023 dalam realisasi belanja barang dan belanja modal belum sepenuhnya efektif, efisien, dan taat azas.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VI DPR Herman Khaeoron menanggapi masukan masyarakat terkait iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera)
Baca SelengkapnyaPembayaran jasa EO disebut tidak didukung dengan bukti yang memadai, sehingga mengakibatkan kelebihan pembayaran.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani enggan menjelaskan lebih lanjut kapan pembahasan itu akan dimulai.
Baca SelengkapnyaPuan memastikan kebijakan fiskal APBN Tahun Anggaran 2025 untuk menyediakan ruang fiskal bagi pemerintahan berikutnya.
Baca SelengkapnyaPKB paham pemerintah butuh penguatan APBN, namun situasi ekonomi sekarang belum tepat.
Baca SelengkapnyaPanja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI menyampaikan lima kesimpulan terkait masalah anggaran pendidikan
Baca SelengkapnyaPuan mengatakan DPR dan Pemerintahan telah sepakat memberikan ruang baru pada APBN 2025 kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih selanjutnya.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu menjelaskan, adanya pengurangan anggaran Kementerian dan Lembaga lantaran APBN diprioritaskan untuk pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengingatkan agar anggaran besar tidak dibagikan ke dinas-dinas terkait
Baca Selengkapnya