Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PAN: Sebelum KMP, kami sudah keberatan soal RAPBN 2016

PAN: Sebelum KMP, kami sudah keberatan soal RAPBN 2016 mulfachri harahap. ©2015 Merdeka.com/fraksipan.com

Merdeka.com - Beberapa fraksi di DPR mengancam memboikot pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Akar persoalannya, DPR tak sepakat dengan pengalokasian anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 34,32 triliun yang dibagi-bagikan ke 23 BUMN. Terdiri dari PMN tunai Rp 31,75 triliun dan PMN non-tunai Rp 2,57 triliun.

Ketua Fraksi PAN, Mulfachri Harahap menegaskan sikap fraksinya terhadap postur RAPBN 2016. Menurutnya, sejak awal fraksinya sudah mempersoalkan ini. Dia tidak ingin disamakan dengan fraksi-fraksi dalam Koalisi Merah Putih (KMP) yang baru belakangan ini menyatakan penolakan terhadap postur RAPBN 2016.

"Coba cek dalam catatan rapat di komisi VI, kita sudah ngomong. Dari awal kita sudah keberatan soal ini. Sebelum KMP mengambil sikap, kita sudah ambil sikap," tegas Mulfachri di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (29/10).

Mulfachri menuturkan, penolakan itu bukan berarti fraksinya alergi adanya alokasi dana PMN. Dia hanya memberi catatan agar pengalokasiannya tepat dan penggunaannya bermanfaat.

"Kami memahami rencana pemerintah untuk melakukan PMN. Sepanjang itu dialokasikan untuk BUMN-BUMN yang memang bidang usahanya mengurus kepentingan orang banyak," jelasnya.

Salah satu lembaga di bawah BUMN yang dinilai perlu mendapat suntikan modal adalah Bulog. Lembaga ini ditugaskan negara menjaga stabilitas harga barang pokok, sehingga memerlukan dukungan pendanaan maksimal. Dia mengaku sering mendengar Bulog harus pinjam ke bank dengan bunga komersial untuk membeli bahan pokok demi menjaga stabilitas harga.

"Seharusnya Bulog mendapat prioritas untuk kebijakan seperti ini. Bukan BUMN yang gak ada urusannya dengan kepentingan orang banyak," tuturnya.

Alotnya pembahasan dan mencari kesepakatan RAPBN 2016 berpotensi berujung voting pada Paripurna besok. Dia menegaskan, voting halal dan pihaknya siap melakukan itu.

‎"Saya kira kita hidup di alam demokrasi ada banyak mekanisme pengabulan keputusan. Ada musyawarah, kemudian ada voting. Saya meyakini musyawarah jauh lebih baik ketimbang diambil melalui voting. Tapi demokrasi juga mengenal proses pengambilan suara melalui voting dan itu bukan haram. Kalau memang musyawarah yang sungguh merupakan keinginan semua fraksi tidak bisa diperoleh, saya kita voting alternatif baik yang memiliki legalitas, walaupun seringkali menimbulkan ketidakpuasan. Mungkin saja besok dalam paripurna voting akan merupakan jalan keluar yang diambil dalam proses penetapan RAPBN 2016 menjadi APBN," terangnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puan Maharani: Anggaran Negara 2025 Harus Berdampak Langsung pada Rakyat
Puan Maharani: Anggaran Negara 2025 Harus Berdampak Langsung pada Rakyat

Puan juga menegaskan agar anggaran negara memudahkan rakyat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Pusat Raih Opini WTP, Jokowi Tegaskan Bukan Prestasi tapi Kewajiban
Pemerintah Pusat Raih Opini WTP, Jokowi Tegaskan Bukan Prestasi tapi Kewajiban

Jokowi mengaku sudah berkali-kali menyampaikan WTP bukan prestasi, melainkan kewajiban untuk menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan baik.

Baca Selengkapnya
Menteri Suharso Bongkar 'Keanehan' Anggaran Program Strategis Nasional: Judulnya Revolusi Mental tapi Buat Beli Motor Trail
Menteri Suharso Bongkar 'Keanehan' Anggaran Program Strategis Nasional: Judulnya Revolusi Mental tapi Buat Beli Motor Trail

Suharso mengatakan, kementeriannya tidak bisa mengontrol secara rinci terkait anggaran yang terpakai dalam program-program pembangunan nasional.

Baca Selengkapnya
BPK Temukan Kelemahan Tata Kelola Keuangan Negara di Kemhan Tahun Anggaran 2023, Ada Realisasi Belanja Barang Tak Efektif
BPK Temukan Kelemahan Tata Kelola Keuangan Negara di Kemhan Tahun Anggaran 2023, Ada Realisasi Belanja Barang Tak Efektif

BPK temukan permasalahan Laporan Keuangan tahun 2023 dalam realisasi belanja barang dan belanja modal belum sepenuhnya efektif, efisien, dan taat azas.

Baca Selengkapnya
PKB soal Polemik Kenaikan PPN 12 Persen: Sudah Disetujui DPR, Jalankan Saja
PKB soal Polemik Kenaikan PPN 12 Persen: Sudah Disetujui DPR, Jalankan Saja

Jazilul menyebut, Fraksi PKB menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk menjalankan UU HPP secara baik dan bijaksana.

Baca Selengkapnya
BPK Temukan Ada Kelebihan Bayar EO Penyelenggara G20
BPK Temukan Ada Kelebihan Bayar EO Penyelenggara G20

Pembayaran jasa EO disebut tidak didukung dengan bukti yang memadai, sehingga mengakibatkan kelebihan pembayaran.

Baca Selengkapnya
DPR Segera Bahas Rancangan Undang Undang Perampasan Aset
DPR Segera Bahas Rancangan Undang Undang Perampasan Aset

Puan Maharani enggan menjelaskan lebih lanjut kapan pembahasan itu akan dimulai.

Baca Selengkapnya
Melalui Fungsi Anggaran, Puan Pastikan DPR Pantau Penggunaan APBN 2025 untuk Rakyat
Melalui Fungsi Anggaran, Puan Pastikan DPR Pantau Penggunaan APBN 2025 untuk Rakyat

Puan memastikan kebijakan fiskal APBN Tahun Anggaran 2025 untuk menyediakan ruang fiskal bagi pemerintahan berikutnya.

Baca Selengkapnya
PKB Usulkan Sederet Opsi Ini untuk Genjot APBN Selain Naikkan PPN jadi 12 Persen
PKB Usulkan Sederet Opsi Ini untuk Genjot APBN Selain Naikkan PPN jadi 12 Persen

PKB paham pemerintah butuh penguatan APBN, namun situasi ekonomi sekarang belum tepat.

Baca Selengkapnya
Hasil Rapat DPR: Anggaran Pendidikan Belum Sesuai Konstitusi, Alokasi ke Dana Desa Tanpa Evaluasi
Hasil Rapat DPR: Anggaran Pendidikan Belum Sesuai Konstitusi, Alokasi ke Dana Desa Tanpa Evaluasi

Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI menyampaikan lima kesimpulan terkait masalah anggaran pendidikan

Baca Selengkapnya
Demokrat Dukung Wacana Prabowo Tambah Kementerian: Bisa Makin Fokus dan Spesifik Ngurus Rakyat
Demokrat Dukung Wacana Prabowo Tambah Kementerian: Bisa Makin Fokus dan Spesifik Ngurus Rakyat

Demokrat tidak masalah dengan wacana penambahan kementerian kabinet Prabowo-Gibran asalkan bermuara untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara.

Baca Selengkapnya
Kesepakatan Ruang Pemerintahan Baru di APBN 2025, Puan Ingatkan Uang dari Rakyat untuk Rakyat
Kesepakatan Ruang Pemerintahan Baru di APBN 2025, Puan Ingatkan Uang dari Rakyat untuk Rakyat

Puan mengatakan DPR dan Pemerintahan telah sepakat memberikan ruang baru pada APBN 2025 kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih selanjutnya.

Baca Selengkapnya