PAN sebut elektabilitas Ahok merosot karena ulahnya sendiri
Merdeka.com - Elektabilitas Basuki T Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, terjun bebas di survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) milik Denny JA. Hasil survei menyebutkan, Ahok-Djarot hanya memiliki elektabilitas 10,6 persen usai didera kasus dugaan penistaan agama.
Terkait hal ini, Waketum PAN Hanafi Rais mengatakan faktor membuat elektabilitas pasangan Ahok-Djarot turun akibat ulah pasangan nomor urut 2 itu sendiri. Hanafi memastikan partai pendukung Agus-Slyviana tidak akan mengambil manfaat dari kasus Ahok itu.
"Ya Pak Ahok ini elektabilitasnya turun karena ulahnya sendiri. Jadi bukan jangan lantas kita seolah-olah merasa ingin mengambil manfaat dari itu, enggak. Jadi memperbaiki elektabilitas ya Ahok sendiri jaga mulutnya maupun memperbaiki dirinya sendiri," kata Hanafi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Menurut dia, karakter pemilih di Jakarta selalu menginginkan pembaruan kepemimpinan. Oleh sebab itu, penetapan Ahok sebagai tersangka ditangkap dengan partai-partai pendukung pasangan Agus Harimurti dan Sylviana Murni untuk bekerja lebih keras memenangkan jagonya itu.
"Jakarta ini corak pemilihnya selalu menginginkan pembaruan dan pemilu ke pemilu pilgub ke pilgub sehingga saya kira momentum ini terlepas dari poling apapun ini yang sekarang sedang in dan ditangkap dengan baik oleh partai-partai politik dan pendukung Agus-Sylviana," terangnya.
Terlebih lagi, katanya, sejauh ini sambutan warga DKI Jakarta terhadap pasangan Agus-Slyviana sangat baik.
"Ya bagi pendukung Agus-Sylviana apapun hasil poling kita tetap akan bekerja untuk pemenangan Agus-Sylviana. Dan kami lihat di lapangan sambutannya luar biasa," klaimnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data yang dimiliki LSI, sebelum ditetapkan sebagai tersangka, elektabilitas Ahok berada di 24,6 persen. Sedangkan setelah ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama, elektabilitas Ahok anjlok hingga berada di angka 10,6 persen.
"Bukan tidak mungkin potensi yang sangat besar, Ahok akan tergusur di putaran pertama," beber Peneliti LSI, Ardian Sopa.
Namun, lanjutnya, hal ini justru berdampak positif bagi rival Ahok. Seperti elektabilitas pasangan Anies-Sandi yang saat ini memimpin dengan 31,90 persen. Disusul Agus-Sylvi 30,90 persen. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 26,60 persen masuk dalam kategori swing voters atau belum menentukan pilihan.
LSI melakukan survei periode 31 Oktober sampai dengan 5 November 2016, dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah yang responden yang dimintai pendapat sebanyak 440 orang. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Sementara margin of error survei ini kurang lebih 4,8 persen. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eektabilitas Prabowo berada di angka 39,7 persen naik dibanding Agustus 2023
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaElektabilitas Ganjar-Mahfud dari 23 persen pada November 2023 menjadi 21,7 persen pada Desember 2023
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDIP masih menjadi jawara, diikuti Gerindra, Golkar dan PKB.
Baca SelengkapnyaLitbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan survei sejumlah lembaga ini berbeda dengan temuan tim di internalnya.
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHasil survei Pilpres terbaru elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin berada diurutan terbawah dalam survei di Jawa Timur, tertinggal jauh.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca Selengkapnya