PAN sebut kasus Viktor tak ganggu koalisi dengan NasDem di Pilkada
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) memastikan tudingan Ketua Fraksi Partai NasDem Viktor B Laiskodat tidak akan mengganggu koalisi dengan NasDem di Pilkada 2018 mendatang. Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan alasannya karena tudingan Viktor hanya pandangan pribadi bukan sikap resmi NasDem.
"Saya kira tidak (mengganggu). Karena kami meyakini Nasdem dengan PAN baik-baik saja ya. Kalau itu kan bukan sikap resmi NasDem itu kan pidatonya Bang Viktor bukan mengatasnamakan Nasdem," kata Yandri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8).
Menurut Yandri, kalau pun PAN tidak berkoalisi dengan NasDem di sejumlah daerah bukan gara-gara ucapan Viktor melainkan karena masalah teknis seperti calon yang diusung, kesamaan visi, misi hingga program.
-
Siapa yang menyampaikan visi PAN? Komitmen ini disuarakan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dengan melihat kondisi dunia saat ini.
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Kenapa NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
"Persoalan nanti tidak dengan NasDem di Jabar bukan karena persoalan gara-gara pidatonya bang Viktor bukan. Tapi mungkin karena persoalan lain, masalah calon," terangnya.
PAN menyatakan siap berkomunikasi dengan semua partai termasuk PAN untuk berkoalisi dan mengusung calon bersama di Pilkada 2018.
"Jadi kalau koalisi di 171 kepala daerah nanti kami tetap membuka komunikasi dengan semua partai politik yang memang punya hak untuk mengusung apakah itu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagainya," tambahnya.
Sebenarnya, kata Yandri, PAN berharap Viktor meminta maaf karena menuding PAN, PKS, Gerindra dan Demokrat mendukung konsep negara khilafah. Sebab, partai-partai yang dituding Viktor merasa tersinggung dan keberatan dengan ucapannya.
"Kita kan minta Viktor itu minta maaf. Kalau minta maaf sih menurut saya enggak terlalu masalah, kenapa sih enggak mau minta maaf?," ujar Yandri.
Namun, lanjut Yandri, apabila NasDem dan Viktor merasa tidak ada yang salah dengan ucapannya, maka PAN mendorong agar Bareskrim Mabes Polri untuk melanjutkan proses hukum. PAN sendiri telah melaporkan Viktor ke Bareskrim, Mabes Polri pada Jumat (5/8) lalu.
"Tapi kalau menurut mereka tidak salah, sementara menurut kami ada yang perlu diluruskan ada yang perlu dikoreksi, ya kami minta aparat hukum untuk menegakkan aturan main," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam potongan video yang beredar, politisi Partai NasDem itu diketahui menyebut PAN sebagai salah satu partai yang mendukung kelompok ektremis Islam di Indonesia.
Bukan hanya ke PAN, dalam video tersebut orang yang diduga Viktor juga berturut-turut menyebut Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra berada di belakang kelompok ekstremis Islam, kelompok yang akan membentuk negara khilafah.
Atas pernyataannya itu, Partai Gerindra, Demokrat PAN dan PKS telah melaporkan Viktor Laiskodat ke Bareskrim Mabes Polri di waktu yang berbeda.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika PAN sudah cocok dengan calon lain dan cukup syarat mengusung kepala daerah, maka tak masalah berbeda dengan KIM
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menilai duet Ganjar-Anies baru sebatas wacana.
Baca SelengkapnyaPAN memastikan jika nama yang ditawarkan tak diinginkan hal itu kembali menjadi keputusan bersama.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN Terang-Terangan Tolak Gabung Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaZulhas menegaskan, PAN telah menyerahkan sepenuhnya kepada Khofifah.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Anies setelah menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Tim 8 KPP di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Kamis (24/8).
Baca SelengkapnyaMaman mengatakan, Golkar dan PAN saja masuk tanpa pamit. Tiba-tiba datang dan malah mengumumkan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui bahwa partainya tidak akan melabuhkan dukungan ke Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetum PAN Janji Tak akan Minta Proyek ke Calon Kepala Daerah bila Menang Pilkada 2024
Baca Selengkapnya"Kita terbiasa di organisasi PAN samina waatona terhadap kebijakan pimpinan. Jadi saya kira pimpinan pasti sudah memikirkan yang terbaik."
Baca SelengkapnyaAjakan koalisi disampaikan langsung oleh bakal calon Bupati Bogor dari Partai Gerindra Rudy Susmanto saat menyambangi kantor DPD Partai NasDem Kabupaten Bogor
Baca Selengkapnya