PAN sindir Demokrat: Kalau ada dispensasi, apa makna kebersamaan di kubu Prabowo?
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) mempertanyakan komitmen Partai Demokrat dalam memenangkan pasangan bakal calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan pemberian dispensasi kepada kader untuk mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan menimbulkan anggapan Demokrat bermain dua kaki.
Tetapi berdasarkan kondisi di lapangan, Saleh mengakui agak sulit menjelaskan posisi Demokrat saat ini. Sebab, ada kesan Demokrat hanya memberikan dukungan ke Prabowo-Sandi pada saat mendaftar di KPU tetapi berbagi dukungan ke Jokowi-Ma'ruf di daerah.
"Kalau ada dispensasi dengan membolehkan sebagian mendukung pasangan kompetitor, lalu apa makna kebersamaan di koalisi Prabowo-Sandi? Tentu sangat tidak elok jika orang nanti menafsirkan partai Demokrat bermain dua kaki," kata Saleh saat dihubungi merdeka.com, Senin (10/9).
-
Bagaimana Demokrat akan membantu Prabowo? Nantinya, kata Waketum Gerindra, Demokrat akan memberikan masukan dan catatan terhadap program pemerintahan Jokowi. 'Prabowo sudah menyatakan keyakinannya untuk melanjutkan banyak sekali program-program Pak Jokowi yang sangat baik. Dan tentu Partai Demokrat pada saatnya akan memberikan masukan-masukan juga dan catatan-catatannya.'
-
Kenapa Prabowo minta bantuan Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Apa tugas khusus Prabowo untuk Demokrat? AHY mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Kenapa Golkar dukung Prabowo? “Kenapa Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada Pak Prabowo Subianto? tidak lain, tidak bukan karena Bapak Letnan Jenderal Pak Prabowo Subianto lahir dari rahim Partai Golkar.
Saleh menilai sikap Demokrat yang memberikan dispensasi bagi kader mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin tidak tepat. Jika sudah bergabung ke koalisi Prabowo-Sandi, kata Saleh, sudah seharusnya Demokrat total berjuang di Pilpres.
"Dalam pilpres yang hanya diikuti dua pasangan calon, rasanya tidak pas kalau ada dispensasi. Begitu menyatakan bergabung, sudah semestinya bersama-sama all out memenangkan," tegasnya.
PAN tidak yakin Demokrat bermain dua kaki di Pilpres 2019. Lagipula, pemberian dispensasi itu bukan keputusan resmi dari Demokrat. Saleh meminta Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil sikap atas wacana tersebut.
"Menurut saya, pemberian dispensasi seperti itu bukanlah agenda formal yang sudah final dibahas di partai demokrat. Kebijakan itu kelihatannya masih sekedar wacana di tingkat pengurus. Diharapkan, SBY dapat mengambil langkah yang paling baik dan bijak menyangkut masalah ini," ujar Saleh.
Partai Demokrat memberikan dispensasi kepada DPD Demokrat di sejumlah Provinsi jika mendukung Joko Widodo dan KH Ma'aruf Amin. Hal ini pun bertolak belakang karena Demokrat telah resmi mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief membantah bila Demokrat main dua kaki soal dukungan politik Pilpres. Menurutnya, Demokrat memperhitungkan Pileg untuk menjaga suara masyarakat.
"Kan ada suara partai harus diperhitungkan supaya gak hilang. Kan kita perlu untuk Pileg. Jadi sudah dibicarakan juga dengan Pak Prabowo di beberapa daerah kita tidak main dua kaki. Bukan. Tapi memang misalnya kayak di NTT atau di Bali atau di Papua kan memang di sana juga bukan basis Prabowo," katanya di Jl Mega Kuningan Timur VII, Jakarta, Minggu (9/9).
Menurutnya, Demokrat baru disebut berkhianat jika tidak mendukung di daerah yang basisnya dikuasai Prabowo.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PAN mengatakan, bila Demokrat gabung Koalisi Indonesia Maju, kekuatan politik akan bertambah.
Baca SelengkapnyaKeputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaPolitikus senior PDIP Deddy Sitorus menanggapi manuver polisik PSI.
Baca SelengkapnyaPDIP melihat Partai Demokrat merupakan partai penentu dalam konstelasi politik ke depan.
Baca SelengkapnyaApalagi, dalam dua periode mendukung Prabowo, PAN mengalami kekalahan dan berada di luar pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSaleh menilai, hal tersebut merupakan doa dan harapan untuk PAN berkontribusi di kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Ungkap Maksud Prabowo Sindir Partai Tak Mau Diajak Kerja Sama Jangan Mengganggu
Baca SelengkapnyaPuan mengungkapkan komunikasi PDIP dan Demokrat sebelum gabung koalisi Prabowo.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandiaga, sudah saatnya PPP dan pendukung Ganjar Pranowo melakukan konsolidasi.
Baca SelengkapnyaRapimnas PPP telah mengamanatkan untuk berkoalisi dengan PDIP mengusung Ganjar.
Baca Selengkapnya"Kita melihat sekarang justru koalisi kita yang memberi tempat yang sangat luas untuk pemimpin-pemimpin muda," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaIwan memandang pertemuan antara Surya Paloh dengan Prabowo tidak membuat partai koalisi perubahan pecah.
Baca Selengkapnya