PAN soal reshuffle jilid II: Kalau sudah bergabung harus all out
Merdeka.com - Ketua MPP PAN Soetrisno Bachir mengeluhkan tak ada kader PAN yang masuk dalam kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK. Hal ini dinilai membuat PAN sulit berkontribusi terhadap kinerja pemerintahan.
Sekretaris Fraksi PAN di DPR Yandri Susanto menjelaskan, pernyataan Soetrisno bukan meminta jatah menteri kepada Jokowi. Dia mengatakan, maksudnya adalah PAN tidak bisa berbuat banyak membantu pemerintahan jika tak ada kader yang menjadi menteri.
"Artinya kalau PAN sudah bergabung harus all out. Bagian dari all out diajak masuk ke dalam pemerintahan," kata Yandri saat dihubungi, Kamis (15/10).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Bahlil masuk ke kabinet Jokowi? Ia menegaskan, ditunjuk Presiden Jokowi dari perwakilan profesional.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang memimpin kabinet saat pemilu? Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.
Meski demikian, Yandri menyerahkan sepenuhnya soal reshuffle jilid II yang diisukan bakal dilakukan pemerintah dalam waktu dekat ini diserahkan kepada Jokowi. Yang jelas, kata dia, PAN memiliki banyak kader yang layak untuk diusulkan menjadi menteri.
"Itu kan hak prerogatif. Sejak PAN berdiri sampai zaman Mega kita siap, Gus Dur, SBY kita siap, apalagi setelah 17 tahun lebih banyak lagi kader yang bisa (jadi menteri)," tutur dia.
Meski demikian, Yandri mengaku tak masalah jika di reshuffle jilid II nanti tidak diajak masuk kabinet. Hanya saja, menurut dia, reshuffle jilid II yang kemungkinan bakal dilakukan Jokowi November nanti bukan karena ingin mengakomodir PAN di pemerintahan.
"Kita meyakini itu bukan karena PAN, tapi kebutuhan dari presiden. Persoalan nanti PAN diajak perbaiki kinerja pemerintahan, akan kita siapkan kader terbaik," tegas dia.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir yang pada Selasa (13/10), menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Pada kesempatan itu, Soetrisno mengeluhkan tak ada kader PAN di pemerintahan.
"Kalau sekarang belum ada di pemerintahan, ya bagaimana bisa memberikan masukan-masukan. Seperti saya kan kalau bertemu dengan Pak JK juga membahas masalah ekonomi ataupun saya ketemu Pak Jokowi juga demikian, bagaimana kita memberikan masukan-masukan," kata Soetrisno.
Soetrisno juga mengkritik kinerja para menteri Jokowi yang dinilai santai dalam mengemban tugas. Dia mengatakan, seluruh pihak perlu mendorong kinerja menteri dan birokrasi pemerintahan sesuai arahan Presiden Jokowi dan Wapres JK.
Soetrisno menyatakan, PAN akan terlihat lebih berkontribusi jika berada dalam pemerintahan. Namun demikian, dia menyerahkan sepenuhnya soal posisi menteri ini kepada Jokowi-JK.
"Ya di pemerintahan itu kan bermacam-macam ya. Itu tentu kontribusinya akan lebih besar," kata Soetrisno.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PAN siap menyumbangkan banyak kadernya jika dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaYandri diharapkan menjadi calon menteri kabinet Prabowo-Gibran karena dinilai sebagai kader utama PAN yang bergerak dari bawah.
Baca SelengkapnyaHatta sengaja merinci bocoran nama-nama menteri yang mengisi kabinet Prabowo-Gibran setelah mendapat informasi adanya kader-kader terbaik PAN
Baca SelengkapnyaSetelah keluar dari koalisi pendukung Anies, Demokrat masih terus membangun komunikasi politik.
Baca SelengkapnyaJika PAN sudah cocok dengan calon lain dan cukup syarat mengusung kepala daerah, maka tak masalah berbeda dengan KIM
Baca SelengkapnyaMuncul wacana unsur Pimpinan DPR RI diisi dari perwakilan seluruh Fraksi di Senayan.
Baca SelengkapnyaKemungkinan tersebut muncul lantaran kedekatan Megawati dan Prabowo.
Baca Selengkapnya