PAN: Soetrisno Bachir sejak dulu pendukung militan Jokowi
Merdeka.com - Ketua Majelis Penasihat Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir berharap Ma'ruf Amin yang menjadi wakil presiden di 2019. Wakil Dewan Kehormatan PAN Drajad Wibowo mengungkapkan Soetrisno mendukung Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf di Pilpres 2019.
"Tidak masalah. Mas Tris (Soetrisno) memang sejak dulu pendukung militan Pak Jokowi," kata Drajad kepada merdeka.com (14/11).
Drajad menyebut partainya tidak risih dengan sikap Soetrisno. Kader PAN juga sudah memahami pilihan politik Soetrisno.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap politiknya? 'Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,' ungkapnya.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa Prabowo tak masalah dengan nyinyiran tentang program Jokowi? Prabowo tak masalah dengan nyinyiran itu. Karena, ia mengaku sebagai tim Jokowi.
-
Siapa yang menjawab pertanyaan soal kesiapan PDIP menjadi oposisi? Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan soal kesiapan partai berlambang kepala banteng menjadi oposisi atau berada di luar pemerintahan.
-
Kenapa TKN Prabowo tak khawatir? Menurut Herzaky, keempat menteri tersebut selama ini telah melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan sebaik mungkin serta telah sesuai aturan yang ada.
"Insya Allah tidak, karena kita sudah lama tahu pilihan politik mas Tris," ucapnya.
Partai pimpinan Zulkifli Hasan tersebut tidak akan menegur Soetrisno karena sikapnya yang melenceng dari sikap PAN. Pasalnya, kata Drajad, Soetrisno merupakan kader yang disegani di PAN.
"Siapa yang akan menegur mas Tris? Beliau itu Ketua Umum PAN 2005-2010. Bukan kader biasa," ujar Drajad.
Drajad tak khawatir kader PAN bakal terpengaruh dengan sikap politik Soetrisno.
"Sama sekali tidak khawatir. Kader PAN cerdas cerdas, bisa menyikapi hal seperti (itu) dengan sangat baik," pungkasnya.
Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) yang juga Ketua Majelis Penasihat Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir, berharap ke depan yang menggantikan posisi Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden adalah Ma'ruf Amin.
Hal ini disampaikannya saat hadir peluncuran buku bertajuk Arus Baru Ekonomi Indonesia, yang mengupas konsep dan pemikiran ekonomi Ma'ruf.
"Mudah-mudahan Wakil Presidennya Pak Kiai Ma'ruf Amin. Yang memang pemikirannya sejalan dengan KEIN," ucap Soetrisno di Hotel Grand Sahid Jaya,Jakarta, Rabu (13/11)
Dia menuturkan, KEIN telah mengusulkan, untuk Wapres yang akan datang itu diberi tugas menangani masalah-masalah UMKM. Dan itu sejalan dengan konsep yang ditawari Ma'ruf Amin, yakni ekonomi arus baru.
"Rekomendasi KEIN, UMKM ini dikoordinasikan oleh Wakil Presiden," jelas Soetrisno.
Adapun yang perlu diperhatikan untuk mencapai Industri yang berkemajuan adalah sektor agrobisnis, kemudian maritim, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Yang kriterianya, lanjut Soetrisno, bersumber dengan sumber daya alam di Indonesia. Di sinilah UMKM bersumber.
"Pemikiran Pak Kiai ini sebetulnya sejalan dengan KEIN yang sudah melakukan studi dua tahun, yang menyatakan bahwa Indonesia emas tahun 2045 bisa kita raih, bisa kita capai apabila terjadi satu arus baru. Arus yang dimaksud Pak Kiai adalah kitanya sendiri bagaimana berperan aktif. Kalau pesantren-pesantren dididik wirausaha," tukasnya.
Diketahui, calon wapres Ma'ruf Amin mengatakan, konsep ekonomi yang dibawanya di Pilpres 2019 adalah ekonomi optimistis untuk masyarakat. Dia menamakannya ekonomi arus baru.
"Ekonomi saya itu arus baru. Itu ekonomi yang optimistis, yang menatap masa depan dengan bahasa agamanya la in syakartum. Yang artinya, kalau kamu bersyukur, kamu akan ditambah," ucap Ma'ruf.
Dia menegaskan, alasan memilih konsep tersebut karena Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah meletakkan dasar-dasarnya pada masa pemerintahannya.
"Cuma sekarang belum kelihatan. Tapi patok-patok ini, milestone itu, kalau kita bisa manfaatkan secara maksimal, memaksimalkan manfaat itu, dia nanti akan cepat melompat ke depan," pungkasnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi merupakan kader PDIP, mengapa memilih mengendors partai lain.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan, Presiden Jokowi merupakan orang yang demokratis.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi memuji Surya Paloh. Dia menyebut, Surya Paloh memiliki jiwa besar.
Baca SelengkapnyaPujian itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara Kongres VI PAN di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (23/8) malam.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan tidak gentar dengan deklarasi PKB, PAN dan Golkar terhadap pencapresan Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaWalaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca SelengkapnyaDukungan gerakan rakyat akan memperbesar peluang Ganjar menang.
Baca SelengkapnyaPolitikus senior PDIP Deddy Sitorus menanggapi manuver polisik PSI.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku enggan mencampuri kedaulatan partai politik lain termasuk PSI yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaSaleh menilai, hal tersebut merupakan doa dan harapan untuk PAN berkontribusi di kabinet Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya