PAN tinggalkan Demokrat, jajaki koalisi PDIP & Gerindra
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa menilai koalisi jelang pemilihan presiden Juli mendatang secara alamiah akan terjadi. Soalnya selisih suara antar peserta pemilu tak terlalu jauh.
Akan tetapi, momen yang menentukan koalisi akan mulai terlihat dua pekan mendatang. Pada saat itu, Hatta percaya Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal mulai mengkonversi suara masuk bagi setiap partai, ke dalam jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Kalau ada kasak-kusuk soal koalisi, itu hanyalah penjajagan awal.
"Nanti setelah mulai real count, kita akan lebih melihat pergerakan (partai). Kalau sekarang tidak ada yang berani, karena untuk presiden kan harus didukung 20 persen electoral vote. Sekarang belum ada dasarnya semua pasti menunggu," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/4).
-
Siapa yang memimpin kabinet saat pemilu? Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
-
Apa yang dilakukan PAN di Pemilu 2024? Beberapa partai politik telah mendaftarkan para kadernya untuk maju Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
-
Siapa yang memimpin Barisan Muda PAN? Uya Kuya Pasha Ungu terpilih menjadi Ketua Barisan Muda Penegak Amanat Nasional (BM PAN) periode 2021-2026.
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Bagaimana Pantarlih membantu Pilkada 2024? Pantarlih berperan penting dalam membantu penyusunan daftar pemilih serta pemutakhiran data pemilih di berbagai tingkatan.
Hatta secara pribadi mengakui sudah menemui partai-partai yang dirasa akan mendapat suara signifikan. Pertemuan antara PAN dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) selaku pemenang pemilu 2014 versi hitung cepat sudah dilakukan. Demikian pula dengan Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pimpinan Prabowo Subianto. Hatta juga mengaku telah berkomunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang pada pileg tahun ini menjadi kuda hitam.
Akan tetapi, upaya PAN diklaim Hatta bukan strategi dagang sapi. Dia juga menampik komunikasi politik dengan rival-rivalnya buat mengamankan posisi setelah dukungan yang didapat partainya pada pemilu tiga hari lalu versi hitung cepat hanya 7,4 persen.
Pembicaraan dengan petinggi partai lain, imbuhnya, dalam kapasitas sebagai menko perekonomian. Itupun baru dengan pejabat teras, belum pucuk pimpinan tertinggi dari partai-partai tersebut.
"Pembicaraan dengan partai lain tentu sudah ada, tapi tidak dalam konteks dagang sapi. Saya ajak bicara parpol platform ekonominya seperti apa, saya bisa mengatakan sebagai menko, ini lho tantangan kita ke depan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, akan menghadapi pertambahan penduduk, macam-macam," ungkapnya.
Sedangkan Golkar mengaku belum didekati oleh PAN. Partai berlambang matahari putih ini masih mencari momen yang pas untuk mengadakan pembicaraan dengan sang calon presiden partai beringin itu, yakni Aburizal Bakrie. "Kalau dengan Pak Ical (panggilan Bakrie) belum," kata Hatta.
Di luar itu, Hatta optimis suara partainya dalam real count KPU akan meningkat cukup signifikan. Alasannya, hitung cepat walaupun ilmiah sebetulnya masih memiliki margin of error. Dia berharap suara partainya dapat menembus lebih dari 8 persen.
Akan tetapi, PAN berharap berada di gerbong pemenang. Oleh karena itu, Hatta memberi sinyal penjajagan koalisi akan diarahkan kepada kubu capres yang peluangnya besar terpilih 9 Juli mendatang.
"Saya sama saja di dalam atau di luar (pemerintahan), yang penting bagaimana supaya kita tidak kehilangan peranan. Tapi mungkin kita idealnya tetap di dalam," cetusnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemungkinan tersebut muncul lantaran kedekatan Megawati dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaSaleh mengaku, jika partainya selalu percaya dengan Prabowo-Gibran untuk menjaga keseimbangan politik.
Baca SelengkapnyaParpol ingin memastikan kadernya dipilih menjadi cawapres. Mereka mencari peluang yang lebih besar saat memutuskan berkoalisi.
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) tidak ingin tiga kali hattrick kalah di Pilpres 2024. PAN akan menimbang calon presiden yang punya peluang menang besar.
Baca SelengkapnyaPDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) akan bekerja sama dan mengikuti langkah Partai Gerindra dalam agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra mencoba menguatkan dukungan bagi Prabowo. Mereka mencoba merayu PAN agar kembali merapatkan barisan. Bagaimana reaksi PAN?
Baca SelengkapnyaSebelumnya, PAN sudah sowan ke PDIP dan Partai Gerindra. Dua partai ini sama-sama sudah mengumumkan capres yang akan diusung.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku terus menjalin komunikasi dengan Demokrat untuk kerja sama di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMeski sudah tahu, PAN tidak bisa ikut campur terhadap apa yang dilakukan PKB.
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Demokrat juga tidak menghambat komunikasi antar partai pendukung Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya