Panas Jelang Munas: Bamsoet Menelikung, Rizal Mallarangeng Geram
Merdeka.com - DPD II Golkar se-DKI Jakarta mencabut dukungan kepada Bambang Soesatyo (Bamsoet) di Munas yang akan dihelat Desember 2019. Alasannya, mereka belum berkoordinasi dengan Plt Ketua DPD I Golkar DKI Jakarta, Rizal Mallarangeng.
Rizal menilai, Bamsoet telah membelenggu aspirasi Golkar DKI. Bahkan, menurut dia, Bamsoet telah menelikungnya.
"Kemarin teman-teman DKI ditelikung. Tapi sekarang sudah dikoreksi. Dukungan kepada Bamsoet langsung dicabut," kata Rizal kepada wartawan, Minggu (30/6).
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
-
Kenapa Golkar Sulut menolak Munaslub? Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan saja. Intinya kami menolak munaslub. Sekali lagi kami di Sulut sangat solid dan mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar,“
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kapan Golkar akan mengadakan Munas? Posisi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ramai menjadi perbincangan, terlebih soal rencana musyawarah nasional (Munas) partai tersebut akhir tahun ini.
-
Bagaimana Golkar Riau menanggapi seruan Munaslub? Jangan (Golkar) diganggu dengan isu Munaslub yang merusak soliditas para kader di daerah. Tidak ada alasan Munaslub,“ tegas dia, Jumat (28/7/2023).
Rizal pun tampak kesal dengan sikap Bamsoet tersebut. Dia minta agar mantan Pimred Suara Karya tersebut tidak main kasar dalam berkontestasi di Munas Golkar.
"Bambang Soesatyo saya harap jangan lupa diri. Jangan main kayu. Ini pesan Rizal Mallarangeng, Plt Ketua Golkar DKI kepada Ketua DPR yang ingin maju mejadi calon Ketua Umum Golkar," kata Rizal.
Dia mengakui, setiap kader Golkar berhak maju di munas, termasuk seorang Bamsoet. Namun, persaingan harus menghindari perpecahan.
Bamsoet diminta untuk santun. Terlebih, Rizal menilai, Bamsoet berhutang budi pada Airlangga.
"Bamsoet jadi Ketua DPR dengan tanda tangan Pak Airlangga. Bahkan saya juga ikut merekomendasikan dia. Dan di depan saya dia janji untuk tidak menjadi saingan Pak Airlangga," kata Rizal.
Bamsoet Melawan
Ketua DPR itu menanggapi santai kritik keras dari rekan satu partainya tersebut. Dia malah meminta, Rizal atau yang akrab disapa Celi itu tak perlu khawatir apalagi takut.
"Pesan saya kepada Pak Celi santai saja, tidak perlu panik apalagi ketakutan. Permainan masih panjang, Pak Celi bukan politisi baru gede kemarin, jadi harusnya paham situasi," kata Bamsoet di Kantor KPU Jakarta Pusat, Minggu (30/6).
Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar itu lalu menyinggung soal perolehan suara Golkar yang menurun di Ibu Kota. Dia pun meminta Rizal bertanggungjawab akan hal tersebut.
"Saya tidak mengerti, saya prihatin dan kasihan sama adik-adik saya di DKI. Pesan saya kepada Celi, saya ingatkan lebih baik beliau fokus kepada pertanggungjawabannya terhadap turunnya suara Partai Golkar dan hilangnya banyak kursi di DKI," ujarnya.
Dia pun menyampaikan terima kasih kepada Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Golkar yang telah memberikan amanah kepada dirinya menjadi Ketua DPR RI. Namun, menurut dia, jabatan itu bukanlah hadiah melainkan sebuah amanah.
"Saya sampaikan terima kasih atas kebaikannya. Bagi saya jabatan itu bukan hadiah, tapi amanah. Pak Airlangga hanya perantara oleh Tuhan yang menyerahkan amanah itu kepada saya. Yang pasti, amanah sudah saya jalankan dengan sebaik-baiknya," jelas dia.
Bamsoet berharap, situasi Partai Golkar ke depan bisa lebih demokratis serta tak mementingkan atau mendahulukan sifat yang represif. Dia juga mengingatkan agar para pimpinan partai, khususnya elit Golkar agar menjalankan amanah dengan baik dan penuh tanggung jawab.
"Manakala itu (amanah) tidak dilakukan, maka jangan salahkan grass root itu pasti akan mempertanyakannya," tutur Bamsoet.
Cabut Dukungan
Sejumlah Ketua DPD Partai Golkar tingkat II Se-Jakarta awalnya menyatakan dukungan kepada Bamsoet. Bahkan, sejumlah pengurus menghadap ke kediaman Bamsoet.
Namun tak berselang lama, mereka mencabut dukungan tersebut. Ketua DPD Jakarta Pusat Basri Baco mengaku, belum berkoordinasi dengan Rizal Mallarangeng.
Hal inilah yang menjadi dasar dukungan tersebut dicabut. Basri selaku perwakilan dari para Ketua DPD Kota DKI Jakarta mengutarakan, permohonan maaf dan mencabut dukungan secara resmi.
"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya pada Ketum partai Golkar Airlangga Hartarto dan Plt Ketua DKI Jakarta Rizal Malarangeng atas kekhilafan kami para ketua Golkar wilayah yang silaturahmi ke pak Bamsoet," papar Basri.
"Terkait dukungan yang kami sampaikan pagi tadi perlu diperjelas bahwa dukungan tersebut juga belum berkoordinasi dengan pimpinan Golkar DKI jakarta, jadi murni hasil kesepakatan bersama para Ketua wilayah Golkar DKI Jakarta," imbuhnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Munas sebelumnya, Bamsoet mengaku tidak masuk gelanggang demi menjaga keutuhan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAnggota MKD Yanuar Gunhar menilai, ketidakhadiran Bamsoet menunjukan etika kurang baik dalam menjaga marwah institusi.
Baca SelengkapnyaBamsoet sebelumnya dilaporkan ke MKD terkait pernyataannya soal wacana amandemen UUD 1945.
Baca SelengkapnyaMKD DPR menolak surat klarifikasi dari Bamsoet dan akan melakukan pemanggilan ulang kepada Bamsoet.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar saat ini sedang melakukan persiapan Munas untuk memilih ketua umum definitif, usai Airlangga mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaBamsoet mengaku kondisi Golkar saat ini baik-baik saja. Menurutnya, partai beringin masih terkonsolidasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaBamsoet menegaskan, pertemuan dengan JK itu tidak membahas Munas Golkar
Baca SelengkapnyaBamsoet masih belum memastikan apakah dirinya akan ikut bertarung di Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman mendesak MKD DPR RI untuk memanggil ulang Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet
Baca SelengkapnyaBamsoet menyapa para ketua umum partai politik dalam sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI. Bamsoet sempat mencari-cari Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia.
Baca SelengkapnyaPerubahan UU MD3 bisa mempengaruhi komposisi pimpinan DPR, dan jabatan ketua.
Baca SelengkapnyaAkbar meminta seluruh pengurus dan kader Golkar menjaga kekompakan dan soliditas partai.
Baca Selengkapnya