Panasnya Pilpres, Sampai Dana Jokowi Maju Pilgub DKI Diungkit Lagi
Merdeka.com - Pernyataan Capres Jokowi dalam debat Minggu (17/2) berbuntut panjang. Terutama saat menyinggung lahan Capres Prabowo Subianto di Kalimantan dan Aceh.
Sentilan Jokowi itu terus menjadi isu hangat menjelang Pilpres 2019. Apalagi tinggal hitungan bulan. Saking panasnya, dukungan Prabowo untuk Jokowi saat maju dalam Pilgub DKI diungkit kembali. Berikut ulasan selengkapnya:
Prabowo yang Calonkan Jokowi di Pilgub DKI
-
Bagaimana Prabowo mendapatkan dukungan dari Jokowi? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Kapan Prabowo mendapatkan dukungan Jokowi? Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Moch Mubarok Muharam menyebut Prabowo Subianto sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju pada Pilpres 2024.
-
Kenapa Prabowo tetap joget meskipun diejek? Mantan Danjen Kopassus itu tak ambil pusing soal ejekan terhadapnya. Dia bakal terus berjoget sampai yang mengejek capek.
-
Kenapa relawan Jokowi dukung Prabowo? “Kalo Jokowi mendukung Prabowo seandainya betul-betul mendukung Prabowo ya tentu akan diikuti oleh relawan-relawannya,“ Ujang Komarudin mengungkapkan, saat ini pun sudah ada beberapa relawan Jokowi yang pindah haluan untuk mendukung menteri pertahanan itu.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
Sebagai pengingat, Jokowi pernah diusung bersama Basuki Tjahaja Purnama oleh PDIP dan Partai Gerindra dalam Pilgub DKI 2012. Pasangan ini akhirnya berhasil mengalahkan petahana Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam dua putaran. Jokowi-Ahok menang dengan memperoleh 2.472.130 suara atau 53,82 persen. Sedangkan Fauzi Bowo hanya mendapat 2.120.815 suara atau 46,18 persen.
Saat itu Prabowo pernah mengatakan dirinya salah satu tokoh yang meminta kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri agar Jokowi maju bersama Ahok untuk menjadi gubernur dan wagub DKI. "Yang bawa Jokowi dari Surakarta ke Jakarta itu saya, saya yang minta Bu Mega," kata Prabowo.
Jokowi sebut Tak Keluarkan Uang Saat Pilgub DKI
Pilgub DKI 2012 pernah disinggung Jokowi saat debat capres perdana, pada 17 Januari 2019 lalu. Jokowi, saat itu mengatakan tidak pernah mengeluarkan uang sepeserpun saat mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI saat itu.
"Saya contohkan saya sendiri pemilihan wali kota, anggaran sangat kecil. Gubernur saya tidak mengeluarkan uang sama sekali. Pak Prabowo pun tahu mengenai itu ketum partai pendukung tahu, sekali lagi ini butuh proses panjang. Artinya apa? Ini bisa dimulai dari relawan, bisa dimulai dari keinginan publik, tanpa mengedepankan finansial," kata Jokowi.
Dibantah Hashim
Pernyataan Jokowi terkait tidak mengeluarkan uang saat pilgub langsung menuai reaksi kubu Prabowo. Hashim Djojohadikusumo adik dari Prabowo, blak-blakan membeberkan saat itu Jokowi memang tak mengeluarkan sepeser pun karena dibiayai oleh dirinya.
"Uangnya dari saya itu kenyataan itu. Saya kira ya maaf ya tidak benar itu. Maka saya heran waktu di debat kok enggak pakai uang, maaf ya ini tidak logis. Di Indonesia untuk setiap pencalonan harus ada uang, untuk bayar saksi itu berapa, minimal Rp 100 ribu atau Rp 300 ribu," kata Hashim.
Hashim menampik bila menggelontorkan dana untuk Jokowi sebanyak Rp 600 miliar pada Pilgub DKI 2012. Dia hanya mengaku mengeluarkan uang yang sangat besar. Hashim mengaku memiliki bukti tersebut. Dia berani membuktikan bila pertanyaan diprotes oleh Jokowi.
"Beberapa kali Pak Jokowi datang ke kantor saya cukup sering dan minta bantuan waktu itu yah karena Pak Prabowo yang usung Jokowi juga Ahok. Kan dari kami walau pun Pak Jokowi dari PDIP tapi Pak Prabowo yang usulkan Jokowi ke Mega," ungkap Hashim.
Hashim sangat menyesal dengan pernyataan Jokowi. Padahal, dia juga merogoh kantong untuk biayai baju kampanye kotak-kotak dan baliho Jokowi. "Kaos baliho, baju kotak-kotak kami yang biayai," kata Hashim.
Keuntungan Lahan Prabowo untuk Biayai Kampanye Pilgub
Kini soal dana kampanye Pilgub DKI kembali diungkit, setelah Jokowi mengatakan jika Prabowo memiliki lahan di Kalimantan dan Aceh, saat debat kedua pada 17 Februari 2019 lalu. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan uang yang dihasilkan dari pengelolaan lahan itu pernah digunakan Jokowi untuk biaya kampanye Pilgub DKI 2012 lalu.
"Dan yang perlu diketahui bersama, salah satu keuntungan usaha kelola lahan tersebut adalah untuk membiayai kampanye Pak Jokowi saat Pilgub DKI tahun 2012 lalu yang jumlahnya sangat besar," kata Edhy.
Bantahan Kubu Jokowi
Sekretaris Bidang Pelatihan dan Pendidikan PDIP sekaligus eks Juru Bicara Jokowi dan Ahok saat Pilgub DKI Jakarta, Eva Kusuma Sundari angkat bicara terkait tudingan Partai Gerindra yang menyebut hasil pengelolaan lahan milik Prabowo digunakan untuk biaya kampanye Jokowi pada Pilgub DKI 2012.
Menurut Eva, Prabowo juga ikut memiliki kepentingan dan menunggangi kampanye Jokowi kala itu. Eva menjelaskan semua iklan Jokowi-Ahok juga mengkampanyekan Prabowo. Sehingga keuntungan dari penggunaan iklan dan biaya itu juga menghasilkan manfaat untuk Prabowo.
"Jadi penerima manfaat terbesar ya Pak Prabowo Subianto," ungkap Eva.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Juru Bicara RIDO Herzaky Mahendra Putra mengingatkan, Jokowi merupakan sosok yang pernah memimpin Jakarta dan memiliki basis pendukung kuat.
Baca SelengkapnyaNiat pensiun dari percaturan politik Tanah Air, Jokowi malah muncul kembali di Pilkada 2024 dengan 'open jastip' dukungan kepada calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaPertarungan Pilkada Jakarta 2024 semakin panas karena melibatkan para tokoh penting.
Baca SelengkapnyaDalam tema penguatan demokrasi, Anies membuat Prabowo sampai panas dan memberikan ekspresi meledek.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Deddy Yevry Sitorus mengkritisi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang turun gunung mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaTiga pekan jelang pencoblosan Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil menemui Prabowo dan Jokowi dalam kesempatan terpisah, tetapi dalam waktu berdekatan.
Baca SelengkapnyaFaldo meyakini Adian juga pernah berbeda pendapat dengan pimpinan partainya.
Baca SelengkapnyaReaksi Jokowi saat ditanya wartawan usai memberikan restu Pramono Anung maju di Pilgub DKI Jakarta 2024 disorot.
Baca SelengkapnyaMenurut Yusak, situasi Prabowo dalam menatap 2024 jauh berbeda dengan sebelumnya. Pada Pilpres 2019, Prabowo menghadapi banyak rintangan.
Baca SelengkapnyaJokowi dinilai memberikan dukungan kepada Prabowo lewat relawan.
Baca Selengkapnya