Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panasnya Pilpres, Sampai Dana Jokowi Maju Pilgub DKI Diungkit Lagi

Panasnya Pilpres, Sampai Dana Jokowi Maju Pilgub DKI Diungkit Lagi jokowi dan prabowo. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho

Merdeka.com - Pernyataan Capres Jokowi dalam debat Minggu (17/2) berbuntut panjang. Terutama saat menyinggung lahan Capres Prabowo Subianto di Kalimantan dan Aceh.

Sentilan Jokowi itu terus menjadi isu hangat menjelang Pilpres 2019. Apalagi tinggal hitungan bulan. Saking panasnya, dukungan Prabowo untuk Jokowi saat maju dalam Pilgub DKI diungkit kembali. Berikut ulasan selengkapnya:

Prabowo yang Calonkan Jokowi di Pilgub DKI

Sebagai pengingat, Jokowi pernah diusung bersama Basuki Tjahaja Purnama oleh PDIP dan Partai Gerindra dalam Pilgub DKI 2012. Pasangan ini akhirnya berhasil mengalahkan petahana Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam dua putaran. Jokowi-Ahok menang dengan memperoleh 2.472.130 suara atau 53,82 persen. Sedangkan Fauzi Bowo hanya mendapat 2.120.815 suara atau 46,18 persen.

Saat itu Prabowo pernah mengatakan dirinya salah satu tokoh yang meminta kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri agar Jokowi maju bersama Ahok untuk menjadi gubernur dan wagub DKI. "Yang bawa Jokowi dari Surakarta ke Jakarta itu saya, saya yang minta Bu Mega," kata Prabowo.

Jokowi sebut Tak Keluarkan Uang Saat Pilgub DKI

Pilgub DKI 2012 pernah disinggung Jokowi saat debat capres perdana, pada 17 Januari 2019 lalu. Jokowi, saat itu mengatakan tidak pernah mengeluarkan uang sepeserpun saat mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI saat itu.

"Saya contohkan saya sendiri pemilihan wali kota, anggaran sangat kecil. Gubernur saya tidak mengeluarkan uang sama sekali. Pak Prabowo pun tahu mengenai itu ketum partai pendukung tahu, sekali lagi ini butuh proses panjang. Artinya apa? Ini bisa dimulai dari relawan, bisa dimulai dari keinginan publik, tanpa mengedepankan finansial," kata Jokowi.

Dibantah Hashim

Pernyataan Jokowi terkait tidak mengeluarkan uang saat pilgub langsung menuai reaksi kubu Prabowo. Hashim Djojohadikusumo adik dari Prabowo, blak-blakan membeberkan saat itu Jokowi memang tak mengeluarkan sepeser pun karena dibiayai oleh dirinya.

"Uangnya dari saya itu kenyataan itu. Saya kira ya maaf ya tidak benar itu. Maka saya heran waktu di debat kok enggak pakai uang, maaf ya ini tidak logis. Di Indonesia untuk setiap pencalonan harus ada uang, untuk bayar saksi itu berapa, minimal Rp 100 ribu atau Rp 300 ribu," kata Hashim.

Hashim menampik bila menggelontorkan dana untuk Jokowi sebanyak Rp 600 miliar pada Pilgub DKI 2012. Dia hanya mengaku mengeluarkan uang yang sangat besar. Hashim mengaku memiliki bukti tersebut. Dia berani membuktikan bila pertanyaan diprotes oleh Jokowi.

"Beberapa kali Pak Jokowi datang ke kantor saya cukup sering dan minta bantuan waktu itu yah karena Pak Prabowo yang usung Jokowi juga Ahok. Kan dari kami walau pun Pak Jokowi dari PDIP tapi Pak Prabowo yang usulkan Jokowi ke Mega," ungkap Hashim.

Hashim sangat menyesal dengan pernyataan Jokowi. Padahal, dia juga merogoh kantong untuk biayai baju kampanye kotak-kotak dan baliho Jokowi. "Kaos baliho, baju kotak-kotak kami yang biayai," kata Hashim.

Keuntungan Lahan Prabowo untuk Biayai Kampanye Pilgub

Kini soal dana kampanye Pilgub DKI kembali diungkit, setelah Jokowi mengatakan jika Prabowo memiliki lahan di Kalimantan dan Aceh, saat debat kedua pada 17 Februari 2019 lalu. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan uang yang dihasilkan dari pengelolaan lahan itu pernah digunakan Jokowi untuk biaya kampanye Pilgub DKI 2012 lalu.

"Dan yang perlu diketahui bersama, salah satu keuntungan usaha kelola lahan tersebut adalah untuk membiayai kampanye Pak Jokowi saat Pilgub DKI tahun 2012 lalu yang jumlahnya sangat besar," kata Edhy.

Bantahan Kubu Jokowi

Sekretaris Bidang Pelatihan dan Pendidikan PDIP sekaligus eks Juru Bicara Jokowi dan Ahok saat Pilgub DKI Jakarta, Eva Kusuma Sundari angkat bicara terkait tudingan Partai Gerindra yang menyebut hasil pengelolaan lahan milik Prabowo digunakan untuk biaya kampanye Jokowi pada Pilgub DKI 2012.

Menurut Eva, Prabowo juga ikut memiliki kepentingan dan menunggangi kampanye Jokowi kala itu. Eva menjelaskan semua iklan Jokowi-Ahok juga mengkampanyekan Prabowo. Sehingga keuntungan dari penggunaan iklan dan biaya itu juga menghasilkan manfaat untuk Prabowo.

"Jadi penerima manfaat terbesar ya Pak Prabowo Subianto," ungkap Eva.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jubir RIDO Balas Sindiran Hasto: Jokowi Punya Basis Kuat di Jakarta
Jubir RIDO Balas Sindiran Hasto: Jokowi Punya Basis Kuat di Jakarta

Juru Bicara RIDO Herzaky Mahendra Putra mengingatkan, Jokowi merupakan sosok yang pernah memimpin Jakarta dan memiliki basis pendukung kuat.

Baca Selengkapnya
Analisis Pengamat Politik Soal Ucapan Jokowi 'Saya Titip' di Pilkada 2024
Analisis Pengamat Politik Soal Ucapan Jokowi 'Saya Titip' di Pilkada 2024

Niat pensiun dari percaturan politik Tanah Air, Jokowi malah muncul kembali di Pilkada 2024 dengan 'open jastip' dukungan kepada calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya
Adu Kuat Pengaruh, Jokowi & Prabowo Dianggap Lebih Kuat Dibanding Anies Baswedan di Pilkada Jakarta
Adu Kuat Pengaruh, Jokowi & Prabowo Dianggap Lebih Kuat Dibanding Anies Baswedan di Pilkada Jakarta

Pertarungan Pilkada Jakarta 2024 semakin panas karena melibatkan para tokoh penting.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Anies Bicara Oposisi Bikin Prabowo Panas Meledek, Ganjar Merasa Tidak Enak
VIDEO: Momen Anies Bicara Oposisi Bikin Prabowo Panas Meledek, Ganjar Merasa Tidak Enak

Dalam tema penguatan demokrasi, Anies membuat Prabowo sampai panas dan memberikan ekspresi meledek.

Baca Selengkapnya
Jokowi Turun Gunung Dukung Ridwan Kamil, PDIP: Mungkin Masih Candu Kekuasaan
Jokowi Turun Gunung Dukung Ridwan Kamil, PDIP: Mungkin Masih Candu Kekuasaan

Ketua DPP PDIP Deddy Yevry Sitorus mengkritisi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang turun gunung mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jokowi dan Prabowo-Gibran Intens Blusukan di Jawa Tengah, Puan Targetkan Jateng Tetap Kandang Banteng
Jokowi dan Prabowo-Gibran Intens Blusukan di Jawa Tengah, Puan Targetkan Jateng Tetap Kandang Banteng

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo

Di DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.

Baca Selengkapnya
Amunisi Terakhir Jagoan KIM Plus di Pilkada 2024, Keluarkan Kartu AS Temui Prabowo-Jokowi
Amunisi Terakhir Jagoan KIM Plus di Pilkada 2024, Keluarkan Kartu AS Temui Prabowo-Jokowi

Tiga pekan jelang pencoblosan Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil menemui Prabowo dan Jokowi dalam kesempatan terpisah, tetapi dalam waktu berdekatan.

Baca Selengkapnya
Istana Peringatkan Politikus PDIP Adian Napitupulu: Kalau Enggak Ada Bukti, Bisa Jadi Fitnah
Istana Peringatkan Politikus PDIP Adian Napitupulu: Kalau Enggak Ada Bukti, Bisa Jadi Fitnah

Faldo meyakini Adian juga pernah berbeda pendapat dengan pimpinan partainya.

Baca Selengkapnya
Penuh Arti Senyum Jokowi di Balik Restu Buat Pramono Maju Cagub Jakarta Diusung Mega PDIP
Penuh Arti Senyum Jokowi di Balik Restu Buat Pramono Maju Cagub Jakarta Diusung Mega PDIP

Reaksi Jokowi saat ditanya wartawan usai memberikan restu Pramono Anung maju di Pilgub DKI Jakarta 2024 disorot.

Baca Selengkapnya
Prabowo Dianggap Makin Kuat Usai Didukung Golkar dan PAN
Prabowo Dianggap Makin Kuat Usai Didukung Golkar dan PAN

Menurut Yusak, situasi Prabowo dalam menatap 2024 jauh berbeda dengan sebelumnya. Pada Pilpres 2019, Prabowo menghadapi banyak rintangan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dinilai Dukung Prabowo Lewat Relawan dan Sejumlah Kader PDIP
Jokowi Dinilai Dukung Prabowo Lewat Relawan dan Sejumlah Kader PDIP

Jokowi dinilai memberikan dukungan kepada Prabowo lewat relawan.

Baca Selengkapnya