Panglima didesak bentuk TPF dugaan keterlibatan TNI di Pilkada Kepri
Merdeka.com - Anggota TNI AD diduga bermain politik praktis dengan terlibat dalam berlangsungnya Pilkada Kepulauan Riau (Kepri) pada 9 Desember 2015 lalu. Wakil Ketua Komisi III DPR Trimedya Panjaitan berharap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo serius menghadapi ini dengan membentuk Tim Pencari Fakta (TPF).
"Ini masalah serius. Oleh sebab itu, Panglima Gatot seharusnya membuat tim pencari fakta. Karena ini sama saja merusak citra TNI," kata Trimedya di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/12).
Ketua DPP Bidang Hukum PDIP ini menjelaskan, Panglima harus secepat mungkin membuat tim pencari fakta, sehingga bisa melakukan investigasi dan menindak tegas anggotanya, serta mengumpulkan bukti-bukti kasus ini. Bukti, ujar dia, bisa saling dikumpulkan baik dari pihak yang merasa dirugikan dan pihak TNI AD segera mengetahui kebenarannya.
-
Bagaimana cara Pilkada dilaksanakan? Pilkada yang dilaksanakan secara serentak di 37 provinsi ini tidak hanya menjadi ajang bagi masyarakat untuk memilih pemimpin lokal yang terbaik, tetapi juga merupakan cerminan dari partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Bagaimana menjadi pantarlih pilkada? Dengan mematuhi semua syarat-syarat yang telah ditetapkan, calon Pantarlih akan memenuhi kualifikasi untuk mendaftar sebagai Pantarlih pada Pilkada 2024.
-
Bagaimana Pemilu dan Pilkada dilakukan? Proses pelaksanaan Pemilu menjunjung asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
-
Bagaimana cara pemilihan dilakukan di pilkada serentak? Pilkada Serentak menerapkan sistem pemilihan langsung dimana pemilih secara langsung memilih calon kepala daerah dan wakilnya.
"Kelihatannya panglima enggak melihat ini suatu persoalan serius. Bagi kami kalah menang pilkada itu biasa, tapi proses demokrasi harus benar. DPR sebenarnya bisa saja memanggil Panglima akan hal ini," tuturnya.
Selain itu, dengan proses pemilihan suara pilkada yang dianggap tak murni ini, Badan Bantuan Hukum dan Advokasi (BBHA) Pusat Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan telah mengajukan gugatan sengketa pilkada ke Mahkamah Konstitusi.
"Ini adanya permainan politik. Kami berharap Komisi Pemilihan Umum atas putusan MK melakukan pemungutan suara ulang, khususnya di Batam. Batam ini pilot project. Ini awal perjuangan," tutup Sekretaris BBHA sekaligus kuasa hukum pasangan calon Soerya Respationo-Ansar Ahmad, Sirra Prayuna di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/12).
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati Sedih Lihat TNI-Polri Dibawa Lagi ke Politik Praktis
Baca SelengkapnyaTim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) merasa kecewa dengan penolakan ini
Baca SelengkapnyaKapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, siap memproses jika terdapat pelanggaran saat jenderal polisinya bersaksi kecurangan pemilu.
Baca SelengkapnyaKecurangan tersebut disebut melibatkan mobilisasi kepala dan hingga aparatur sipil negara (ASN) untuk mendukung salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, putusan itu menjadi angin segar, khususnya dalam pelaksanan pilkada serentak di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.
Baca SelengkapnyaNamun, mantan Panglima TNI itu tidak merinci tekanan apa yang dimaksud.
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi (MK) memutuskan anggota TNI-Polri hingga pejabat negara bisa dipidana bila melanggar netralitas di Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaSelain Papua, yang menjadi konsen TNI dalam pengamanan pada Pilkada nanti yakni di Aceh.
Baca SelengkapnyaKetika Megawati Tak Lagi Singgung Nama Jokowi di Hadapan Kader PDIP
Baca SelengkapnyaSecara blak-blakan, mantan panglima TNI ini mengaku pernah mendapat ‘tekanan’ langsung saat pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaCak Imin mendukung komitmen TNI netral di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya