Pansus Pelindo II penting supaya BUMN tidak dikelola secara brutal

Merdeka.com - Anggota Pansus Pelindo II DPR Masinton Pasaribu mengatakan tujuan dibentuk Pansus tersebut untuk memperbaiki sistem di BUMN. Menurut dia, selama ini banyak pelanggaran terjadi di Pelindo.

"Agar BUMN kita tidak dikelola secara brutal, investasi yang brutal," kata Masinton saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (31/10).

Hal ini disampaikan Masinton untuk menanggapi pandangan sejumlah pihak bahwa pembentukan Pansus Pelindo tidak begitu penting.

Masinton menambahkan, berdasarkan hasil temuan Pansus, sedikitnya ada 20 lebih dugaan pelanggaran hukum terjadi di Pelindo. "Banyak pelanggaran undang-undang di sana," katanya.

Oleh karena itu, dengan adanya pelanggaran tersebut tentu saja ada pihak yang bertanggungjawab. Masinton pun membantah kalau Pansus Pelindo sejak awal mengincar Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut Pelindo II RJ Lino.

"Hukum kalau ada yang melanggar kan ada yang bertanggungjawab. Kan ada lembaga ya pasti pimpinan. (Soal Rini dan RJ Lino) itu dampaknya saja," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Seperti diketahui, sejumlah pihak yang tidak setuju pembentukan Pansus menuding panitia penyelidikan yang dibentuk DPR itu sengaja untuk menjatuhkan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut Pelindo RJ Lino. Namun, dari sejumlah bukti dan fakta yang terungkap di Pansus, dugaan pelanggaran hukum di BUMN yang dipimpin RJ Lino itu makin kentara.