Pantang menyerah, Anas terus bermanuver
Merdeka.com - Anas Urbaningrum dikenal sebagai seorang politikus muda ulung. Sejak mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin berkicau soal keterlibatannya di kasus Hambalang, Anas kerap mengeluarkan jurus andalannya untuk menangkis tudingan itu.
Anas bahkan hampir dua tahun bertahan dari badai yang menerjangnya di Demokrat. Tak hanya itu, status Anas di KPK dalam kasus Hambalang juga terkesan aman saat itu. Padahal Nazaruddin terus berkicau menyebut namanya dalam kasus Hambalang.
Namun, anjloknya elektabilitas Partai Demokrat mengakibatkan panasnya tensi politik di internal partai berwarna biru itu. Gejolak internal yang meminta Anas untuk mundur tak tertahan lagi.
-
Bagaimana rencana Anas Urbaningrum untuk bernostalgia? “Ya yang penting makan bakso Sukowati dulu nanti, nostalgia nikmatnya bakso Sukowati,“
-
Bagaimana Demokrat berharap bisa kembali ke pemerintahan? Sebagai imbalannya, AHY menyebut Demokrat berharap bisa kembali masuk pemerintahan.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Mengapa Demokrat tidak mau rujuk dengan Anies? Demokrat mengaku sudah dibohongi oleh Anies Baswedan. Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Apa yang menurut Anas Urbaningrum tentang penjegalan capres? “Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada,“ kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Bagaimana Anas Urbaningrum menilai proses pencapresan saat ini? “Kan belum ada yang betul-betul jadi, semuanya masih berproses. Bacapres A misalnya masih berproses koalisinnya, Bacapres B juga masih berproses, Bacapres C juga begitu,“ terang Anas.
Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan kala itu mengirimkan sinyal perang terbuka kepada Anas dengan melucuti kewenangan Anas sebagai ketua umum.
Namun, Anas tetap tak bergeming. Anas tetap kukuh dan tak mau mundur dari posisi ketua umum. Melalui sejumlah loyalisnya, Anas kerap melakukan perlawanan kepada kubu SBY yang memintanya mundur.
Tak hanya itu, Anas juga kerap menyindir kubu SBY yang memintanya mundur dari posisi ketua umum melalui status BlackBerry Messenger. Salah satunya adalah status 'politik para sengkuni'.
Ditetapkannya Anas menjadi tersangka oleh KPK, tak membuat mantan ketua umum PB HMI itu menciut. Saat itu Anas bahkan sempat mengubah status BBM dengan 'Nabok Nyilih Tangan (memukul meminjam tangan)'.
Meski akhirnya Anas mundur dari posisi ketua umum Partai Demokrat, dalam pidato pengunduran dirinya, Anas justru menabuh genderang perang kepada SBY.
Saat itu Anas menyatakan penetapan status tersangka dan pengunduran dirinya bukanlah sebuah akhir, melainkan sebuah awalan. Anas menyatakan akan membuka halaman-halaman baru.
Banyak kalangan menilai Anas akan membuka aib-aib partai yang pernah dibesarkannya itu. Benar saja, selang berapa lama, kasus Century kembali menyeruak ke publik. Tak hanya itu, nama putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) juga sempat menjadi pemberitaan media karena diduga terlibat dalam kasus Hambalang.
Kini, kursi ketua umum Partai Demokrat mengalami kekosongan. Rencana pemilihan ketua umum yang baru dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pun digulirkan. Di tengah ramainya rencana KLB Demokrat, Anas justru berkicau soal pantang menyerah.
"Tuips, mudah menyerah adalah jalan terdekat menuju kekalahan. Salam Remontada," tulis Anas dalam akun twitternya @anasurbaningrum, Kamis (14/3).
Meski Anas tak menjelaskan secara rinci maksud dari statusnya itu, Anas memberi isyarat soal kebangkitannya. Hal ini ditandai dengan istilah salam remontada dalam kalimat akhir status Twitternya. Remontada berasal dari bahasa Spanyol yang artinya kemunculan atau kebangkitan kembali.
Status itu seakan memberi isyarat Anas tengah menyiapkan sesuatu untuk bangkit. Lantas mungkinkah Anas tengah bermanuver untuk kembali menguasai Demokrat?
Apalagi, salah seorang loyalis Anas, Wasekjen Partai Demokrat, Saan Mustopa memberi sinyal akan maju untuk memperebutkan posisi ketua umum partai besutan SBY itu di KLB mendatang.
Akankah status Twitter 'kebangkitan kembali' itu menjadi sinyal Anas tengah berupaya merebut tahta Demokrat melalui para loyalisnya? Hal itu tentu hanya Anas dan para loyalisnya yang tahu.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi bergabung ke koalisi pemerintahan Jokowi.
Baca Selengkapnya"Karena gelombang yang akan bisa menjadi sebuah wahana untuk menunjukkan kekuatan yang sesungguhnya," kata Anies
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar Pranowo membuka pintu bagi Partai Demokrat apabila ingin bergabung.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat belum menentukan langkah politik usai merasa dikhianati mitra koalisi Partai NasDem dan bakal capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPKS belum memutuskan keluar dari koalisi Anies, dan tetap melanjutkan kampanye.
Baca SelengkapnyaDemokrat tetap konsisten bersama Koalisi Perubahan mengusung Anies capres.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani merespons peluang Anies Baswedan diusung PDIP di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Puan mengaku sosok Anies menarik untuk diusung di Jakarta.
Baca SelengkapnyaNasDem melihat apa yang dikerjakan Anies di Jakarta menjadi pemicu untuk bisa melakukan perubahan.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku ikhlas dan siap untuk menyongsong peluang masa depan yang lebih baik lagi.
Baca SelengkapnyaPDIP mendorong duet Ganjar dan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPKS sangat tak rela melepaskan Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan.
Baca Selengkapnya