Pantau Hasil Pemilu 2019, TKN Tugasi 240 Orang Amati Data C1
Merdeka.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menunjukkan war room sebagai tempat memasukkan data C1 di setiap TPS yang berada di seluruh wilayah Indonesia.
War room ini berada di Hotel Grand Melia, Kuningan. Di sana puluhan anak muda menginput foto data C1 yang diambil dari para saksi, kemudian memasukkan data tersebut ke dalam sistem IT.
Ketua Harian TKN, Moeldoko mengatakan, war room ini sudah bekerja selama kurang lebih 3 hari untuk memantau suara yang sebenarnya atau real count, bersumber pada C1. Total ada 240 orang yang bekerja dalam ruang tersebut.
-
Apa yang dilakukan KPU? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
-
Bagaimana PPK melakukan tugasnya dalam pemilu? Dalam menjalankan tugasnya, PPK harus menjaga netralitas dan independensinya sehingga proses pemilihan umum dapat berjalan secara adil dan transparan.
-
Apa yang diadukan kepada Ketua KPU? Ketua KPU Hasyim Asyari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menentukan serta menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif partai politik.
-
Bagaimana PDIP membuktikan kecurangan Pilpres? Dia mengatakan, dalam gugatan ke MK, pihaknya tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang yang diumumkan KPU, tetapi akan fokus pada kecurangan yang terstrukur sistematis masif (TSM). Oleh karena itu, tim hukum telah mempersiapkan bukti yang kuat agar hakim MK tidak membuat keputusan yang salah atau tidak tergantung keyakinan yang didukung hanya minimal dua alat bukti. 'Kami memiliki data dan bukti yang kuat sekali. Kami tidak akan larut dengan masalah selisih angka perolehan, tapi kami akan folus pada TSM karena kejahatan ini sudah luar biasa. Kita akan yakinkan hakim dengan bukti yag kita miliki bahwa ini betul-betul kejahatan yang TSM,' kata Henry, dalam keterangan reami, Senin (11/3).
-
Apa yang dilakukan KPU hari ini? Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk di Pemilu 2024 hari ini, Selasa (14/11).
-
Kenapa PDIP akan gugat hasil Pilpres ke MK? PDIP tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang. Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengungkapkan, PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dia mengatakan, dalam gugatan ke MK, pihaknya tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang yang diumumkan KPU, tetapi akan fokus pada kecurangan yang terstrukur sistematis masif (TSM).
Mantan Panglima TNI itu menegaskan, ini sebagai upaya pihaknya, agar tidak ada yang ditutup-tutupi. Khususnya dalam melakukan pengecekan suara.
"Di sini adalah sebuah tempat yang sangat terbuka untuk siapa pun. Karena memang tidak ada yang perlu kita sembunyikan. Karena memang kita ingin semuanya termanage dengan baik dan terbuka," katanya di Jakarta, Minggu (21/4).
Moeldoko menegaskan, apa yang dilakukan pihaknya juga seperti KPU, mengecek suara yang telah masuk di dalam data C1. "Jadi bukan suka-suka gue. Ini bisa dipertanggungjawabkan," jelasnya.
Dia juga mengutarakan, keberadaan war room sendiri, juga sebagai tempat untuk mengoreksi kalau terjadi sesuatu hal dengan KPU.
"Kalau ada yang tidak selaras dengan kita, nanti kita bisa mempertanyakan dimana letak tidak samanya. Kalau ada penyimpangan juga bisa dipertanyakan. Ini sekaligus menjadi alat kontrol kami," ungkap Moeldoko.
Senada, Direktorat Saksi TKN, Lukman Eddy, menuturkan, sejauh ini data yang sudah masuk baru 14,6%. Dia menuturkan, angkanya tidak jauh berbeda dari hasil hitung cepat dari seluruh lembaga survei, dan sama dengan KPU.
"Tidak jauh berbeda dengan yang KPU tampilkan dan yang kami tampilkan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta SuryaSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyaknya pihak yang mengawasi setiap proses pemungutan dan perhitungan suara.
Baca SelengkapnyaDia berharap agar pihak lain tidak serta-merta mengklaim menang.
Baca SelengkapnyaAnggota KPU Provinsi DKI Jakarta, Dody Wijaya menjelaskan, rekap suara ulang untuk DPRD Jakarta mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) di wilayah Jakut.
Baca SelengkapnyaSaat ini muncul dugaan kecurangan pada data perolehan suara capres-cawapres di Sirekap.
Baca SelengkapnyaRekapitulasi dilakukan merujuk putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait data perolehan suara tidak jelas pada ratusan TPS di Cilincing.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN melakukan riset dan verifikasi data dengan memvalidasi Formulir C1 dan data di website KPU.
Baca SelengkapnyaKubu AMIN menilai, pengawasan terhadap proses perhitungan suara sangat penting.
Baca SelengkapnyaTim hukum TPN Ganjar-Mahfud terus bergerak menyikapi terhadap berbagai bentuk intimidasi yang terjadi.
Baca SelengkapnyaIdham mengatakan bahwa lembaganya belum melaksanakan rekapitulasi nasional untuk suara dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTim AMIN telah melakukan pendalaman data sampel Formulir C1 & website KPU.
Baca SelengkapnyaDPR sebelumnya mengimbau kepada KPU untuk segera mengantisipasi lonjakan suara PSI dengan penghitungan secara manual.
Baca Selengkapnya