Para Politikus 'Penentang' SBY di Demokrat
Merdeka.com - Posisi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Demokrat mulai digoyang. Beberapa politikus senior Demokrat mengkritik kepemimpinan SBY. Hal ini disebabkan oleh perolehan suara partai berlambang Mercy itu di Pemilu 2019 mengalami penurunan. Dengan perolehan 7,77 persen posisi Demokrat berada di bawah Gerindra.
Padahal pada 2014 lalu, Demokrat mendapat 10,19 persen suara. Karena hal itu senior Demokrat menyalahkan dan mengkritik SBY. Berikut ini para politikus Demokrat yang menentang SBY:
Hengky Luntungan Anggap SBY Gagal Jadi Ketum Demokrat
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang pernah gagal menjabat dua periode di Demak? Pada pemilihan 2006, bupati Demak Endang Setyaningdyah kalah dalam upayanya meraih periode kedua. Ia dikalahkan oleh Tahta Zani yang sebelumnya menjabat sebagai sekda.
-
Siapa yang gagal jadi anggota DPR? Thariq Halilintar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP Daerah Pemilihan Jawa Barat VI. Seperti halnya dengan Anang, jumlah suara yang diperoleh Thariq juga sangat minim. Akibatnya, ia dipastikan tidak berhasil.
-
Siapa saja caleg petahana yang gagal di Pemilu? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024. Hal itu diprediksi dari rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
-
Siapa yang pimpin pertemuan Demokrat? 'ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum. Pertama akan ada pertemuan dengan para pengurus di tingkat pusat. Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September,' kata Herzaky ketika dikonfirmasi, Minggu (3/9).
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Posisi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai gagal menjadi pemimpin Partai Demokrat. SBY dianggap menjalankan roda kepartaian secara monolog, tanpa mempertimbangkan beberapa masukan dari kader-kader partai.
Pendiri Partai Demokrat, Hengky Luntungan mengatakan selama dua periode SBY menjabat sebagai Ketua Umum yakni 2014 dan 2019, perolehan suara partai terus merosot. Pada 2014, ungkap Hengky, sedianya Partai Demokrat menargetkan perolehan suara 20,40 persen, namun anjlok dan hanya meraih suara 10,19 persen. Di periode kedua, 2019, Demokrat kembali anjlok lebih dalam dari 10,19 menjadi 7,77 persen.
"SBY gagal selama menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam dua periode pemilu," kata Hengky, di Jakarta, Selasa (2/7).
Max Sopacua Usul SBY Diganti
Selain Hengky Luntungan, pendiri Partai Demokrat lain yang mengkritik kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ialah Max Sopacua. Max ingin SBY diganti sebagai ketua umum partai berlambang Mercy itu.
Dia mengusulkan Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono yang menggantikan SBY. Dengan menggelar Kongres Luar Biasa, AHY dianggap bisa menggeser SBY dari kursi ketua umum.
"KLB kita tidak susah-susah, Pak SBY tinggal minta AHY untuk memimpin partai ini," kata Max.
Tanggapan Demokrat
Pendiri Demokrat beramai-ramai mengkritik kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Partai Demokrat menanggapi santai kritikan itu. Demokrat menilai apapun yang dikatakan para politisi itu hanya percuma. Sebab mereka tidak mempunyai hak suara.
Adapun yang memiliki hak suara dalam kepartaian berdasarkan AD/ART yakni DPD hingga DPC.
"Ya kami sudah mendengar itu dan saya harus menyatakan mereka ini orang-orang tak punya hak suara untuk mengevaluasi kepemimpinan Ketua Umum Pak SBY. Mereka ini menggunakan dan memperalat nama Forum Pendiri partai sementara di mana-mana pendiri partai itu tak punya hak suara," kata Ketua Divisi Komunikasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, di Jakarta, Selasa (2/7).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaTerlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaNamun SBY ingin seluruh kader Demokrat tetap tenang. Menganggap semua yang dialami Demokrat dengan tenang. Tidak emosional.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaSBY berharap mimpi Demokrat dikabulkan Tuhan Yang Maha Kuasa. Pihaknya akan menemukan baik jalan jalan maupun tempat yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaKemudian, SBY mengaku memutar otaknya. Mencoba untuk memahami beberapa gonjang-ganjing yang mendera partai usungannya.
Baca SelengkapnyaDemokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.
Baca SelengkapnyaSBY sebut Demokrat ditelikung dan ditinggalkan atas terjadinya kejadian pada 3 hari yang lalu.
Baca SelengkapnyaPelantikan AHY digelar di Istana Negara, Jakarta, hari ini pukul 11.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih bersukur. Meskipun, ditelikung oleh Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya