Para Politisi di Sekeliling Jokowi Setuju Gerindra Gabung Koalisi
Merdeka.com - Partai Gerindra belum memutuskan arah politik usai Pilpres 2019. Partai pimpinan Prabowo Subianto itu masih menimbang apakah tetap menjadi oposisi atau bergabung bersama pemerintah.
"Karena yang penting sejauh mana kita bisa kontribusi positif bagi bangsa dan negara," kata Ketua DPP Gerindra Riza Patria beberapa waktu lalu.
Terkait hal itu, partai koalisi Jokowi ramai-ramai menolak bila gabung gabung dengan pemerintah. Meski begitu, beberapa politisi di sekeliling Jokowi bersikap sebaliknya. Mereka setuju Gerindra gabung koalisi Jokowi dengan berbagai alasan. Berikut politisi yang setuju Gerindra menjadi koalisi:
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Siapa yang diuntungkan jika Jokowi gabung Golkar? 'Paling tidak mempengaruhi kekuasaan pasca pilpres atau pileg dan massa transisi kekuasaan ke depan,' sambungnya.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Kenapa Jokowi akan memberikan sambutan di Apel Kader Gerindra? 'Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan,' kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Yusuf Permana kepada wartawan, Sabtu (31/8).
Bambang Soesatyo Setuju Gerindra Gabung
Politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) setuju apabila Gerindra gabung bersama koalisi Jokowi. Bamsoet setuju jika bergabungnya Gerindra untuk memperluas koalisi demi persatuan. Seperti diketahui Golkar merupakan partai pengusung Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019.
"Pertemuan Pak Jokowi dan Pak Prabowo tidak berhenti sampai di situ, tetapi melahirkan spekulasi terkait bergabungnya Gerindra dalam pemerintahan jilid II, dalam konteks membangun kebersamaan dan kesatuan bangsa, memperluas koalisi sepertinya bagus-bagus aja," ujar Wakorbid Pratama Partai Golkar itu, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (28/7).
Harry Tanoesoedibjo
Selain Bambang Soesatyo (Bamsoet), politisi di sekeliling Jokowi yang setuju Gerindra gabung ialah Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo. HT menilai dengan banyak partai bergabung dapat menguatkan koalisi di DPR.
Menurutnya koalisi Jokowi-Ma'ruf yang solid di DPR bakal memudahkan dalam membuat undang-undang hingga menyusun maupun mengubah anggaran. "Saya rasa kalau makin banyak merapat ke koalisi, makin bagus, makin solid di DPR, kan. DPR itu kan kalau bisa bersatu, kan, bagus," kata HT di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/6).
Moeldoko
Selanjutnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan sinyal menerima partai oposisi masuk dalam pemerintahan. Menurutnya, penambahan koalisi dari oposisi dapat memperkuat pemerintahan 5 tahun ke depan.
"Kalau masih bisa diperkuat lagi kenapa nggak gitu (tambah koalisi). Tapi intinya dengan yang ada itu sudah solid banget," ujar Moeldoko usai pertemuan di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/7).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi.
Baca SelengkapnyaPlus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKomunikasi dengan partai tersebut terus dilakukan dan mendekati titik temu.
Baca SelengkapnyaBahlil mengatakan, jika Jokowi sudah merasa tak nyaman dengan partai sebelumnya bisa datang ke Partai Golkar
Baca SelengkapnyaDia mengingatkan, Golkar merupakan partai pertama yang mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran diusung Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PBB dan PSI di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJK menilai, dukungan ke Prabowo Subianto dilakukan untuk bekerja sama memenangkan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaAda empat kader yang potensial diusung dalam Pilwakot Semarang.
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar Bamsoet menegaskan partainya terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung
Baca SelengkapnyaDalam Survei LSI Denny JA, terungkap Golkar lebih memilih merapat ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaTurunnya Jokowi untuk mendukung RIDO dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan membawa dampak yang besar.
Baca Selengkapnya