'Parpol harus dorong kader daftar Pilkada serentak'
Merdeka.com - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formapi), Sebastian Salang mendorong DPR merivisi UU Pilkada. Langkah ini bisa menjadi jalan keluar karena masih ada calon tunggal di beberapa daerah.
"Saat ini yang perlu adalah apakah parpol mau dorong calon agar mau daftar. Mereka harus duduk bersama," ujar Sebastian di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (8/8).
Sebastian menilai adanya calon tunggal tak lepas dari sikap pragmatisme parpol dan para calon. Parpol, kata dia, lebih tertarik mencalonkan petahana yang mempunyai peluang besar.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Bagaimana Sandiaga Uno melihat perhelatan Pilkada Jakarta? 'Saya optimis para calon ini nanti akan beradu gagasan dan mencoba memenangkan hati dan pikiran dari warga masyarakat Jakarta,' kata Sandiaga.
-
Bagaimana pemilu di Indonesia berkembang? Pemilu di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dan evolusi sejak masa kolonial hingga era modern.
"Ada skenario di mana incumbent supaya tetap kuat, ia memborong semua partai sehingga menyulitkan calon lain. Di daerah bukan tidak ada calon tapi mereka lihat itu karena incumbent sangat kuat. Tapi kalau di 2017 mereka akan pikir kalau pengaruh incumbent udah lemah. Juga kerja parpol tidak ada, cenderung pilih calon punya elektabilitas tinggi abaikan calon lain yang punya kualitas," tegas dia.
Di sisi lain, Sebastian juga tak menyetujui adanya mekanisme pelantikan oleh DPRD bagi calon tunggal sebagai sebuah solusi. Kata dia, praktik demikian akan membangkitkan perilaku korupsi di masa depan.
"Mekanisme langsung disahkan DPRD itu juga berbahaya, nanti kita akan cetak koruptor. Lihat, mereka sudah bayaran mahal waktu daftar dan kampanye apalagi bayar ke parpol untuk calon. Ya, pas menjabat mereka akan ambil lagi lah uangnya. Fakta 60 persen kepala daerah di Indonesia itu melakukan korupsi," pungkas dia. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai politik mulai menjaring jagoan masing-masing untuk diusung menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota oleh PDIP terbuka untuk umum.
Baca SelengkapnyaAndy menilai, munculnya duet antara Budi-Kaesang untuk Pilkada Jakarta 2024 sebagai kode-kode politik yang biasa terjadi.
Baca SelengkapnyaKetujuh pasangan tersebut sebagian besar adalah kader tulen PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak hanya mengandalkan kekuatan kolektif semata
Baca SelengkapnyaPKB membentuk tim petunjuk teknis penjaringan calon kepala daerah di Sulsel.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah berharap Pilkada kandidat melawan kotak kosong ini tidak terjadi karena tidak sesuai dengan cita-cita demokrasi.
Baca Selengkapnya