Parpol ingin merapat ke Jokowi, pendukung Prabowo beri selamat
Merdeka.com - Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla, memenangkan Pemilihan Presiden periode 2014-2019. Kemenangan itu diperoleh setelah Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) melakukan rekapitulasi pemungutan suara dari 33 provinsi di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Kemenangan pasangan nomor urut dua itu sebenarnya sudah dirasakan jauh hari. Baik oleh para pengusung dan pendukungnya, juga bagi mereka yang berseberangan.
Saat ini, ada enam partai politik yang tak mendukung pencapresan Jokowi . Gerindra , Golkar , PKS , PPP , PAN , Partai Demokrat dan PBB memilih mendukung pencapresan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa .
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa isu yang diangkat Prabowo untuk menyerang Jokowi? Prabowo 'menyerang' Jokowi dengan isu penegakan hukum di era Jokowi pertama belum adil.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
Merebak kabar perpecahan internal partai pendukung ini semakin tajam. Sebab sebagian kader memilih merapat ke Jokowi - JK yang belakangan dinyatakan menang.
Berikut para kader partai pengusung Prabowo yang legowo dengan kemenangan Jokowi-JK:
Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)
Demokrat menjadi partai paling akhir yang memutuskan mendukung Prabowo sebagai capres. Banyak pihak meyakini, partai berlambang Mercy itu setengah hati mendukung Prabowo-Hatta.Keyakinan berbagai pihak sedikit terjawab ketika penandatangan koalisi Merah Putih permanen hanya dihadiri Ketua DPD Demokrat, Nachrowi Ramli. Selang beberapa saat kemudian, Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro atau biasa disapa Ibas juga mengapresiasi dua pasangan bakal capres dan cawapres yakni Joko Widodo - Jusuf Kalla"Selamat, congratulation kepada dua pasang yang sudah daftar. Semoga mampu menjalankan visi dan misinya," ujar Ibas.Selain itu, Ibas juga berharap presiden mendatang mampu melanjutkan program-program milik SBY. "Program SBY dapat dilanjutkan jadi kami tunggu dan lihat agar kami dapat sampaikan suara kami nanti," katanya.
Putra Amien Rais, Hanafi Rais
Politikus senior PAN, Amien Rais, paling getol menyerang Jokowi-JK. Sampai-sampai salah satu putrinya pernah mengirimkan putra terbuka untuk Prabowo.Belakang sikap anak-anak mantan Ketua MPR itu berubah. Mereka coba legowo, bahwa partai binaan ayahnya yang mendukung Prabowo kalah dan mengucapkan selamat untuk Jokowi-JK.Ucapan selamat pertama kali disampaikan Ahmad Hanafi Rais mewakili kader muda PAN memberi selamat kepada Jokowi-JK yang akan menduduki kursi pemerintahan periode 2014-2019."Sebagai generasi muda Partai Amanat Nasional (PAN), kami mengucapkan SELAMAT kepada Bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang akan memegang tampuk kepemimpinan nasional dalam waktu 5 tahun mendatang. Dan kami juga menghaturkan rasa terima kasih kami yang sebesar-besarnya dan rasa hormat kami yang setinggi-tingginya kepada Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Hatta Rajasa yang telah menjaga secara aktif proses demokratisasi negara kita melalui Pilpres tahun ini," katanya.
Putri Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais
Sehari kemudian, giliran Hanum Salsabiela Rais juga meniru sikap kakaknya. Putri kedua dari Amien Rais itu memposting ucapan selamatnya pada pasangan Jokowi - JK di akun Facebooknya pada Minggu (20/7) malam."We will have new Pres-Wapres soon. Congratulations to Bapak Joko Widodo dan Pak Jusuf Kalla. This is the representation of the concession speech of Prabowo - Hatta supporters:). Yuk kita kawal dan awasi pemerintahan baru ini hingga 5 tahun kedepan, dan yuk kita juga kembali ke ghirah hidup masing-masing setelah beberapa bulan ini berkelana politik. Karena kehidupan yang sesungguhnya adalah : Karya," kata Hanum.Seusai Hanum menulis status itu, beberapa teman di Facebooknya langsung berkomentar. Banyak yang heran dan protes kenapa Hanum terkesan terburu-buru mengucapkan selamat pada Jokowi - JK padahal belum ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum ( KPU )."Mbak Hanum, harapan kami yg di akar rumput tetap ingin Pasangan Prabowo Hatta yg mendapat mandat dari rakyat. Smoga dgn ditambah kemenangan di luar negeri msh ada mukjizat yg membuat pasangan no 1 menang. Krn hati kami berat utk bisa legowo. Jika memang kalah, ajarkan kami ikhlas luar dlm utk menerima ini smua... trimakasih mbak Hanum...." kata Siti Rafika Hardhiansari.Beberapa komen itu langsung ditanggapi bijak oleh Hanum."Teman2, sy berusaha realistis.. KPU2 Propinsi sudah menggelar pleno nya. Bagi saya, dan seluruh saudara2 pendukung PH, tentu adalah kenyataan pahit karena capres-cawapres kita secara de facto telah kalah unggul. KPU esok, sy kira adalah keputusan de jure nya. Inilah pilihan Sebagian besar bangsa besar yg kita cintai ini. Sy tahu, dalam 24 jam KPU akan mengumumkan hal yg tak berbeda, karna sebagai anak bangsa kita harus percaya kepada KPU . Sometimes, people dont want to see the truth because they dont want to destroy their dream cometrue. Sy yakin saudara2ku, keikhlasan menerima kekalahan di mata Tuhan jauh berperingkat daripada optimisme yang berlipat-lipat. Mari kita kawal ketat dan awasi terus pemerintahan baru ini. Baik pendukung maupun bukan pendukung kedua capres jadilah balancer pemerintah, monitor seluruh janji-janji yg harus dilunasi. Trimakasih, dan status ini adalah bersifat pribadi. Hidup Indonesia. Wallahualam bissawab," balas Hanum.
Suharso Monoarfa
Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali konsisten mendukung Prabowo-Hatta. Bahkan SDA, sapaannya, turut mendamping Prabowo saat menyampaikan sikap menolak hasil pemilu ini.Tapi Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa berkata lain. Pihaknya justru menerima hasil keputusan pemilihan pilpres yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Itu pun termasuk jika pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla maju sebagai presiden dan wakil presiden.Suharso menambahkan, kemungkinan PPP akan merapat ke pasangan capres-cawapres nomor urut dua tersebut. hal tersebut sesuai dengan arahan Ketua Majelis PPP Maimun Zubair."Kemarin kami sowan ke KH Maimun Zubair, beliau meminta PPP menerima hasil KPU dan mendukung pemerintahan ke depan," kata Suharso saat dihubungi merdeka.com, Senin (21/7).
Agung Laksono
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono diketahui berbeda sikap dengan Ketum Golkar Aburizal Bakrie soal Pilpres 2014.Ical mendukung Prabowo. Sedangkan Agung berharap partainya menjadi yang pertama dalam memberikan ucapan selamat terhadap calon presiden terpilih. Dia menyarankan agar Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie menyampaikan ucapan tersebut lebih dulu."Kalau saya, mengharapkan begitu diumumkan, Partai Golkar lebih dahulu memberikan selamat pada yang menang. Saran saya agar ARB lebih mendahului mengucapkan selamat. Saya kira itu akan membuat suasana lebih baik lagi," ujar Agung di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/7).Dengan adanya pengakuan kekalahan dan saling memberi ucapan selamat, Agung berharap tidak ada sengketa pemilu yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi. Dengan demikian, peralihan pemerintahan bisa berjalan dengan baik."Sebaiknya kalau sudah diumumkan dan kemudian sudah sesuai dengan proses secara transparan, objektif, kalau ada yang menang ya harus yakin. Saya tidak mau mengatakan (tim Prabowo) keliru," ujarnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus senior PDIP Deddy Sitorus menanggapi manuver polisik PSI.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku diyakinkan oleh anak-anak muda Partai Gerindra untuk menerima tawaran bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPeta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyinggung operasi pemecahan Projo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDukungan gerakan rakyat akan memperbesar peluang Ganjar menang.
Baca SelengkapnyaUjang Komarudin memprediksi semua relawan Pro Jokowi akan dukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai peluang Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sangat besar.
Baca SelengkapnyaMenurut Yusak, situasi Prabowo dalam menatap 2024 jauh berbeda dengan sebelumnya. Pada Pilpres 2019, Prabowo menghadapi banyak rintangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku jengkel dengan isu keretakan hubungannya dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaProjo juga siap menjadi kendaraan politik bagi Presiden ke-7 Joko Widodo setelah dipecat dari PDIP
Baca SelengkapnyaPrabowo memberi hormat ke Jokowi di Rapimnas Partai Gerindra.
Baca Selengkapnya