Partai Aceh banyak menyalahgunakan fasilitas negara saat Pileg
Merdeka.com - Pada pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) di Aceh yang paling banyak menyalahgunakan fasilitas negara dilakukan oleh partai penguasa di Aceh yaitu Partai Aceh. Di antaranya fasilitas negara yang mereka gunakan seperti mobil dinas berpelat merah, sound system dan juga gedung pemerintah.
Penggunaan fasilitas negara yang dilakukan oleh Partai Aceh lebih banyak terdapat di Kabupaten Pidie. Kabupaten kelahiran deklarator Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Hasan Tiro terdapat seperti mobil Dinas Perhubungan yang digunakan untuk kepentingan Partai Aceh. Demikian juga menggunakan gedung pemerintah untuk kepentingan tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh staf Masyarakat Transparansi Anggaran (MaTA) Aceh, Hafiz dalam konferensi pers bersama dengan Jaringan Pemilu Aceh (JPA), Jumat (12/4) di media center KIP Aceh.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Siapa saja yang menjadi anggota badan adhoc pilkada? Badan ini terdiri dari beberapa unit, termasuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), yang masing-masing memiliki tanggung jawab spesifik.
-
Siapa yang terlibat dalam Pemilu? Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu mekanisme fundamental dalam sistem demokrasi yang memungkinkan warga negara untuk secara langsung atau tidak langsung memilih para pemimpin dan wakilnya.
-
Kenapa PKD pemilu dibentuk? Fungsi utama PKD Pemilu adalah untuk memastikan bahwa pemilu berjalan secara adil, transparan, dan bebas dari segala bentuk kecurangan. PKD pemilu juga berperan penting dalam penanganan sengketa pemilu di tingkat kelurahan atau desa.
Menurut pantauan MaTA, sedikitnya menemukan 30 kasus praktik politik uang dan penyalahgunaan fasilitas negara. Akan tetapi, rekap data pelanggaran MaTA masih belum bisa disebarluaskan karena masih dilakukan rekap.
"Yang kami pantau itu politik uang dan penggunaan fasilitas negara, sedangkan rekapnya dalam waktu dekat kami akan rilis," kata Hafiz.
Sisi lain, Hafiz menuding pengawas pemilu di Aceh terlihat belum menjalankan tugasnya secara maksimal. Karena menurut pantauan MaTA, ada upaya pembiaran ketika ada pelanggaran yang terjadi dan ketika ada laporan justru pengawas pemilu mempersulit untuk menerima laporan.
"Jadi sudah kita laporkan dengan bukti seperti foto, malah Panwas meminta kita untuk meminta saksi kita datangkan, mestinya itu ranahnya Panwas untuk memeriksa saksi, tapi ini kita diminta untuk menghadirkan saksi, jadi terkesan dipersulit saat kita melaporkan kasus," paparnya.
Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh perwakilan dari Aceh Institut, Aryos Nivada. Dia menilai ada pembiaran kecurangan terjadi oleh Panwaslu. Hal ini seperti terjadi di Desa Lampulo, Banda Aceh. Ada sejumlah bendera Partai Aceh saat hari pencoblosan tanpa ada upaya penertiban dilakukan oleh Panwaslu Banda Aceh.
"Ada juga orang yang memobilisasi pada hari pencoblosan untuk mengarahkan memilih Partai Aceh, bahkan dia itu duduk di warung kopi meminta memilih Partai Aceh, ini juga tidak menjadi temuan dari Panwaslu," ujar Aryos.
Pengamat Politik Keamanan Aceh ini juga menuding pihak kepolisian terlihat saat mengawal proses pemilihan seperti patung tanpa melakukan antisipasi bila ada terjadi kecurangan. Katanya, hal ini terjadi di Lampulo tadi, saat itu ada polisi dan mereka mengetahui, akan tetapi mereka hanya duduk diam tanpa melakukan tindakan apapun.
"Polisi pun terlihat seperti patung tanpa melakukan pencegahan, polisi pun lemah dalam melakukan pengamanan," imbuhnya. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan pelanggaran yang ditemukan itu berupa dugaan pelanggaran kampanye.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan selama maju Pilpres tidak pernah memakai fasilitas negara.
Baca Selengkapnya"Jadi politik Aceh saat ini sangat dinamis dan sangat modern,” kata Wakil Ketua DPP Partai Nurlis Effendi
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni merasa heran dengan tindakan yang dilakukan oleh segerombolan massa tersebut.
Baca SelengkapnyaMobil milik KPU itu dirusak saat para pimpinan KPU sedang mengikuti kegiatan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengingatkan, saat berkampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil audit BPKP Perwakilan Aceh, diketahui bahwa terdapat kerugian negara sebesar Rp1 miliar lebih dalam perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaIkhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaPemda Provinsi Jabar melalui Disparbud Jabar memberikan konfirmasi ulang kepada pemohon bahwa izin penggunaan Gedung Indonesia Menggugat dicabut.
Baca SelengkapnyaSelain tiga tersangka yang telah ditahan itu, penyidik juga segera menetapkan tersangka baru dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024 pada Senin (26/8).
Baca Selengkapnya