Partai Berkarya diprediksi lolos ke DPR di Pemilu 2019
Merdeka.com - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Survei Median Rico Marbun memprediksi Partai Berkarya bisa menembus ambang batas masuk parlemen di Pemilu 2019. Menurutnya, Partai besutan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto itu bisa mendapatkan empat hingga tujuh persen suara sah nasional.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai politik yang ingin masuk ke parlemen, harus bisa menembus angka empat persen suara sah nasional. Jika tidak, partai tersebut tidak bisa menyisipkan wakilnya di parlemen.
"Saya pikir antara empat sampai tujuh persen itu target yang masuk akal, logis," kata Rico saat dihubungi merdeka.com, Rabu (13/6).
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Partai apa yang menang Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang unggul di Pemilu 2024 DKI? Tercatat PKS unggul dengan perolehan 1.012.028 suara. Disusul PDI Perjuangan (PDIP) dengan 850.174 suara.
-
Dimana PDIP meraih suara terbanyak di Pileg 2019? Adapun dalam Pileg 2019, PDIP di Bali berhasil meraih 60 persen suara sedang untuk Pilpres yang mengusung pasangan Jokowi-Amin mencapai 90 persen.
-
Siapa yang yakin PDIP akan menang di Pileg 2024? 'Persiapan kami sangat matang. Untuk legistatif tinggal menunggu efek ekor jas dari Pilpres,' sebut Kepala Badan Saksi dan Pemenangan Nasional (BSPN) wilayah Bali AA Adhi Ardana, Jum’at (13/10).
-
Bagaimana Golkar meningkatkan suaranya di pemilu 2024? 'Cara ini terbukti efektif dan efisien, karena kandidat kepala daerah yang akan diusung lebih banyak sudah teruji di Pemilu 2024,' ujar Pengamat politik Dedi Kurnia Syah, Senin (25/3).
Rico menjelaskan alasan dari prediksi kelolosan Partai Berkarya. Salah satu alasannya adalah formasi tokoh yang ada di dalam Partai Berkarya mulai dari Tommy Soeharto hingga Titiek Soeharto.
"Menurut saya. Kalau saya lihat formasi orang kuat. Formasi orang-orang yang ada di sekitarnya kemudian bagaimana mereka agresif melakukan komunikasi dan manuver politik saya pikir ini cukup kuat ya," ungkapnya.
Dia mengatakan dari beberapa karakter rakyat Indonesia, ada yang selalu menunggu gebrakan baru dalam satu pemilu. Segmen itu, tambah Rico, yang membuka peluang bagi partai dari anak Presiden Kedua Soeharto itu.
"Dari satu pemilu ke pemilu itu biasanya ada satu segmen dari pemilih yang selalu menunggu hal yang baru. Sama seperti masyarakat dalam periode waktu tertentu itu selalu ada launching produk yang baru kan begitu," ungkapnya.
"Segmen ini yang bisa diambil oleh partai berkarya kalau mereka serius," ucapnya.
Dia tidak memungkiri efek mendompleng sosok Presiden Kedua, Soeharto masih cukup berpengaruh bagi Partai Berkarya. Namun dia mengatakan, seharusnya Partai Berkarya juga berusaha menggaet massa milenial.
"Jangan lupa partai Berkarya tidak hanya menjual kebesaran dari Pak Harto tetapi dia juga harus menemukan cara baru nih untuk menggaet memilih milenial yang mereka sama sekali tidak kenal Pak Soeharto. Kecuali dari buku-buku sejarah dan buku pelajaran," kata Rico.
Menurut Rico memang sudah seharusnya partai besutan Tommy Soeharto itu menggaet milenial. Karena tidak semua masyarakat kenal atau menjadi pendukung Presiden Kedua Soeharto di masa Orde Baru.
"Karena tidak semuanya, tidak semuanya pemilih yang lahir di Orde Baru itu memilih Golkar ada juga yang memilih PDIP ada juga yang memilih PPP. Artinya mereka juga harus bersaing dengan partai-partai tua itu," ungkapnya.
Dia menambahkan, Partai Berkarya bisa saja menggaet milenial jika mulai memasukan beberapa hal yang memang diincar kalangan itu di visi-misinya. Mulai dari lapangan kerja hingga tempat tinggal.
"Karena begini, milenial itu yang dipikirkan satu, kerja, lapangan pekerjaan dan mereka punya cara-cara bekerja yang sebagian besarnya tidak sama dengan generasi-generasi sebelumnya. Mereka tidak terlalu happy untuk jadi pegawai. begitu ingin bekerja di dalam industri kreatif dan sebagainya," ujarnya.
"Kemudian masalah tempat tinggal, milenial ini kelompok yang produktif yang sangat membutuhkan tempat tinggal baru untuk lepas dari orang tuanya. Dua isu ini," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil itu dikatakan Sandiaga berdasarkan data internal PPP.
Baca SelengkapnyaSementara itu, PSI menduduki posisi paling tinggi untuk partai non-parlemen.
Baca SelengkapnyaMardiono mengungkapkan untuk Pemilu 2024, PPP menargetkan meraih minimal 40 kursi.
Baca SelengkapnyaAdapun deretan nama caleg yang berhasil lolos parlemen untuk dapil Jawa Timur ini didapat berdasarkan penghitungan lewat metode Sainte Lague.
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaPPP kembali mengembang ke angka 4,01% atau artinya kembali melewati ambang batas
Baca SelengkapnyaTotal ada delapan dari total 18 partai yang dinyatakan memenuhi ambang batas parlemen.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PSI terus meningkat walaupun saat ini masih belum lolos parlementary threshold.
Baca SelengkapnyaProses penghitungan suara dilakukan KPU hingga kini masih berlangsung.
Baca Selengkapnya10 Partai Politik (Parpol) yang berpeluang untuk masuk ke DPR RI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 ini.
Baca SelengkapnyaKomposisi parpol yang berada di atas ambang batas parlemen sebesar 4 persen tidak terlalu banyak perubahan.
Baca SelengkapnyaIndikator menggelar survei politik di Sumatera Barat pada 26 Juni-10 Juli 2023.
Baca Selengkapnya