Partai Demokrat segera usung pasangan 'Harmoni' buat Pilgub NTT

Merdeka.com - Partai Demokrat telah menyiapkan pendamping Benny K Harman (BKH) dalam Pilgub Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2018 mendatang. Satu nama sudah mengerucut. Mereka memilih Benny Litelnoni. Nama tersebut diyakini selama ini sudah dikenal masyarakat di sana.

Pemilihan Benny Litelnoni diyakini Ketua Tim Pemenangan Benny K Harman sekaligus Ketua DPP Partai Demokrat, Kastorius Sinaga. Dia merasa dua nama itu pantas diusung. Sebab, Benny Litelnoni merupakan Wakil Gubernur di NTT saat ini dan paham masalah birokrasi di wilayah NTT..

"Dalam pembahasan memang sudah mengerucut kita bahas adalah Benny Litelnoni, dia adalah seorang birokrat, wakil gubernur NTT saat ini masih menjabat. Partai Demokrat sudah memastikan akan mengusung pasangan Harman-Litelnoni. Kami menyebutnya pasangan 'Harmoni' di arena Pilgub NTT," kata Kastorius kepada merdeka.com di Jakarta Pusat, Rabu lalu.

Menurut Kastorius, BKH sudah merasa ada kecocokan dengan Benny Litelnoni. Paket 'Harmoni' ini merupakan perpaduan antara Flores dan Timor. Pasangan ini juga segera diumumkan DPP Partai Demokrat.

Pihaknya memastikan seluruh pengurus, kader dan simpatisan partai sudah solid mengusung pasangan ini. Sehingga mereka siap berjuang untuk memenangkan.

"Kita sudah koordinasikan kepada seluruh kader di NTT sana untuk solid mendukung pasangan Harmoni ini memimpin NTT lima tahun ke depan. Saatnya reformasi birokrasi berubah dengan adanya 'Harmoni'," tegasnya.

Mengenai parpol koalisi, kata dia, Partai Demokrat hanya memiliki delapan kursi di DPRD NTT sehingga harus mencari mitra koalisi untuk mengusung calon bersama. Maka Partai Demokrat saat ini tengah intens membangun komunikasi dengan dua partai politik untuk berkoalisi menghadapi Pilgub NTT 2018.

"Memang saat ini kita terus intens kan komunikasi dengan dua partai untuk koalisi. Partai politik itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa dan Hanura yang memiliki masing-masing lima kursi di DPRD NTT, sedang kita lakukan pendekatan secara terus menerus," imbuhnya.

Meskipun demikian, Kastorius tidak menutup kemungkinan untuk Partai lain yang bisa bergabung, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang saat ini belum menentukan arah koalisinya dalam perhelatan Pilgub NTT.

"Kami juga tidak menutup kemungkinan apabila PKS dipandang bisa berkoalisi dengan Partai Demokrat guna mengusung pasangan calon yang akan kita dukung ini," ungkap Kastorius.