Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Partai Golkar Indonesia lahir akibat campur tangan JK

Partai Golkar Indonesia lahir akibat campur tangan JK Jusuf Kalla berkunjung ke merdeka.com. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Inisiator Partai Golkar Indonesia, Wasekjen Partai Golkar kubu Agung Laksono, Samsul Hidayat menegaskan, ada kekuatan besar di antara sengketa kubu Agung dan Aburizal Bakrie (Ical). Menurutnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang juga ketua tim transisi Golkar telah memanfaatkan kekuasaannya untuk mengarahkan kedua kubu.

"Kami melihat tak ada etika baik dari Pak JK sebagai ketua tim transisi, Pak JK selalu memberikan pendapat-pendapat atau keputusan-keputusan di luar kebersamaan tim transisi. Keputusan dihidupkannya kembali SK Munas Riau itu kan," kata Samsul saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (28/1).

Samsul geram dengan tingkah Wapres JK yang berlaku tak adil. Menurutnya JK terlalu jauh campur tangan hingga Menkum HAM Yasonna Hamonangan Laoly memperpanjang SK kepengurusan hasil Munas Riau.

Samsul menegaskan, jika SK Munas Riau dihidupkan maka sama saja mengadu kader Partai Golkar di daerah. Sebab, 520 DPD disahkan oleh SK Munas Ancol yang sudah dicabut.

‎"Tapi rupanya Pak JK tidak bergeming, kami mau diadu di bawah sehingga kami melihat transisi ini dibentuk, keputusan SK Menkum HAM ini dibentuk hanya untuk kepentingan sekelompok orang yang dikomandani Pak JK. Bayangkan dua kekuatan di daerah yang akan berseteru. Ini bisa berdarah-darah. Kalau di pusat konflik bisa pakai otak, tapi kalau di daerah konflik itu otot," ujarnya.

Dia juga beranggapan bahwa Wapres JK sengaja menyeret Partai Golkar demi kepentingannya sendiri. "Berbagai kepentingan ada di dalam. Ada sekelompok yang ingin memperjuangkan kembali merebut Golkar untuk penguatan peran politik Pak JK terhadap Jokowi. Ada ke situ," ungkapnya.

Samsul kecewa ‎selama proses rekonsiliasi kedua kubu, justru kubu Ical diberi hak istimewa boleh melaksanakan Rapimnas. Padahal menurutnya kubu Ical tak sah secara hukum untuk menggelar hajatan partai itu. Dia menegaskan bahwa DPD Partai Golkar yang sah secara hukum ialah kubu Agung, sebab dibentuk saat SK kubu Agung belum dicabut.

"Karena ini anak-anak sudah dilahirkan oleh seorang ibu yang bernama DPP Golkar hasil Munas Ancol di 520 kota kabupaten dan itu sah. Itu lahir di kala DPP Golkar masih terlegitimasi secara hukum berdasarkan SK Menkum HAM. Masalahnya bagi kami Riau tidak ada, dua kali dibunuh, satu di Bali, kedua kali di Ancol, ketiga kalinya SK-nya dicabut per 30 Desember 2015. Itu sudah jelas," tegasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Jusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!

Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Jangan Harap Jadi Ketua Golkar Kalau Tidak Punya Modal Rp600 Miliar
Jusuf Kalla: Jangan Harap Jadi Ketua Golkar Kalau Tidak Punya Modal Rp600 Miliar

JK menegaskan untuk dapat menjadi Ketua Umum Partai Golkar perlu modal yang cukup banyak.

Baca Selengkapnya
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus
JK: Golkar Sangat Tergantung Penguasa Cari Koalisi, Bahaya Kalau Begini Terus

JK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan

JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.

Baca Selengkapnya
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jusuf Hamka Blak-Blakan Airlangga Terzalimi Hingga Kursi Ketum Direbut Orang Powerfull
VIDEO: Jusuf Hamka Blak-Blakan Airlangga Terzalimi Hingga Kursi Ketum Direbut Orang Powerfull

Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Mundur dari Golkar, Jusuf Hamka Ungkap Airlangga Terzalimi karena Kursi Ketum Direbut Orang Powerful
Mundur dari Golkar, Jusuf Hamka Ungkap Airlangga Terzalimi karena Kursi Ketum Direbut Orang Powerful

Jusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.

Baca Selengkapnya
Airlangga dan Beringin yang Tak Pernah Berhenti Gonjang Ganjing
Airlangga dan Beringin yang Tak Pernah Berhenti Gonjang Ganjing

Partai Beringin tua kembali panas. Kini, giliran Airlangga Hartarto memutuskan untuk mundur dari kursi ketua umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini
Jusuf Kalla Tolak Munaslub Golkar Melengserkan Airlangga: Partai Diganggu Lagi, Makin Kacau Negeri Ini

JK mengatakan, apabila Golkar pecah, tidak akan bisa menang pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya
Sambil Tertawa, Jokowi Jawab Isu Jadi Ketum Golkar: Ketua Indonesia saja
Sambil Tertawa, Jokowi Jawab Isu Jadi Ketum Golkar: Ketua Indonesia saja

Isu Jokowi masuk dalam bursa ketua umum Partai Golkar semakin kencang. Jokowi akhirnya merespons isu tersebut.

Baca Selengkapnya
Isu Jokowi Bakal Masuk Struktural Golkar, PDIP Sebut Rumor Selama ini Terbukti
Isu Jokowi Bakal Masuk Struktural Golkar, PDIP Sebut Rumor Selama ini Terbukti

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
PKS-NasDem-PKB Bakal Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Proses Pematangan
PKS-NasDem-PKB Bakal Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Proses Pematangan

Proposal itu terkait dengan nama Ridwan Kamil (RK) maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.

Baca Selengkapnya