Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Partai Golkar ketar-ketir bila Ahok melawan Risma-Sandiaga di Pilgub

Partai Golkar ketar-ketir bila Ahok melawan Risma-Sandiaga di Pilgub Golkar resmi dukung Ahok. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Survei Poltracking Indonesia menyebutkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa kalah bila melawan pasangan Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno. Hasil ini membuat Partai Golkar ketar-ketir.

Wakil Sekjen Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, mengatakan hasil survei tersebut menjadi bahan evaluasi bagi partai pendukung Ahok lainnya. Dia mengatakan, bisa saja para partai pendukung Ahok mengubah strategi politik.

"Ya tentunya ini menjadi bahan evaluasi kita, nanti kita strateginya akan seperti apa," kata Ace usai menghadiri Survei Poltracking Indonesia di Jakarta, Kamis (15/9).

Meski demikian, Ace mengatakan hasil survei tersebut tak perlu dianggap terlalu berlebihan. Sebab, dia meyakini tingkat kesalahan dalam survei tersebut sangat tinggi, yaitu mencapai sekitar 4 persen.

"Tapi ini kan margin erornya masih tinggi sekali sekitar 4 persen, jadi menurut saya tidak perlu dirisaukan," ujarnya.

Dia juga meyakini bahwa Ahok akan mampu memenangkan Pilgub DKI tahun 2017. "Yakin kita!" tegasnya.

Lembaga Survei Poltracking Indonesia melakukan survei terhadap elektabilitas sejumlah nama yang disebut-sebut akan maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada tahun 2017. Dalam salah satu survei elektabilitas yang memasangkan langsung sejumlah nama menyebutkan adanya potensi besar dapat mengalahkan calon petahana Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) asalkan PDIP lebih memilih mengusung walikota Surabaya Tri Rismarini daripada mengusung Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.

Poltracking Indonesia melakukan simulasi terhadap dua pasangan atau semisalnya terjadi head to head. Tri Rismarini sebagai calon Gubernur dan Sandiaga Uno sebagai calon Wakil Gubernur disebut mampu mengalahkan elektabilitas Ahok jika berpasangan dengan Heru Budi Hartono.

"Elektabilitas pasangan Risma-Sandiaga 38.21 persen dibandingkan Ahok-Heru 36,92 persen. Temuan jni menandakan petahana berpeluang besar dikalahkan pasangan Risma dan Sandiaga Uno," kata Direktur Eksekuktif Poltracking Indonesia Hanta Yudha.

Hal sama juga berlaku apabila Risma berpasangan dengan nama potensial, seperti Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Tingkat elektabilitasnya juga mampu mengalahkan petahana Ahok dan wakilnya Heru Budi Hartono.

"Pasangan Risma-Anies elektabilitasnya 37,95 persen dibandingkan Ahok-Heru 35,64 persen. Temuan ini juga menandakan petahana sangat mungkin dikalahkan pasangan Risma-Anies," ujarnya. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Analisis Ahok Peluang PDIP Dukung Anies & Anak Buah Prabowo Berat Lawan RK di Jabar
VIDEO: Analisis Ahok Peluang PDIP Dukung Anies & Anak Buah Prabowo Berat Lawan RK di Jabar

Ahok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan

Baca Selengkapnya
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten
Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten

Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ragu Elektabilitas Ridwan Kamil Kalah dari Anies, Contohkan Foke hingga Ahok
Gerindra Ragu Elektabilitas Ridwan Kamil Kalah dari Anies, Contohkan Foke hingga Ahok

Gerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies

Baca Selengkapnya
Sesumbar Ahok: Pendukung Anies dan Saya Lebih Cenderung Pilih Kotak Kosong, Pasti Malu
Sesumbar Ahok: Pendukung Anies dan Saya Lebih Cenderung Pilih Kotak Kosong, Pasti Malu

Ahok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.

Baca Selengkapnya
Gerindra Dorong Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar Pertimbangkan Anies Jadi Lawan
Gerindra Dorong Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar Pertimbangkan Anies Jadi Lawan

Kabar majunya Anies Baswedan juga menjadi pertimbangan apakah Partai Golkar akan mengusung Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya
RK Posisi 3 dan Kaesang Tertinggal Jauh pada Survei Litbang Kompas untuk Pilkada Jakarta, Ini Respons Airlangga
RK Posisi 3 dan Kaesang Tertinggal Jauh pada Survei Litbang Kompas untuk Pilkada Jakarta, Ini Respons Airlangga

Airlangga menyatakan, hasil survei keluar sebelum para calon resmi mendaftar.

Baca Selengkapnya
Golkar Rekomendasikan Lembaga Survei Pendukung Anies dan Ganjar di Pilkada 2024
Golkar Rekomendasikan Lembaga Survei Pendukung Anies dan Ganjar di Pilkada 2024

DPP Golkar meminta agar seluruh DPD menggunakan lembaga survei yang direkomendasikan

Baca Selengkapnya
Golkar Jajaki Peluang Koalisi dengan Gerindra di Pilgub DKI, Kantongi Sejumlah Nama
Golkar Jajaki Peluang Koalisi dengan Gerindra di Pilgub DKI, Kantongi Sejumlah Nama

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bicara potensi koalisi dengan Partai Gerindra di Pilgub DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Airlangga Pastikan Ridwan Kamil Berpeluang Maju di Pilkada Jakarta 2024
Airlangga Pastikan Ridwan Kamil Berpeluang Maju di Pilkada Jakarta 2024

Peluang Ridwan Kamil di Jakarta tetap ada walaupun diakui elektabilitasnya belum optimal.

Baca Selengkapnya
Pemilu 2024, Airlangga Dinilai Jadi Faktor Utama Melejitnya Perolehan Suara Golkar
Pemilu 2024, Airlangga Dinilai Jadi Faktor Utama Melejitnya Perolehan Suara Golkar

Partai Golkar meraih 23.208.654 atau 15,28 persen suara di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Prediksi Peta Politik di Pilkada Banten usai Golkar dan Airin Ditinggal KIM
Prediksi Peta Politik di Pilkada Banten usai Golkar dan Airin Ditinggal KIM

Keputusan KIM mengusung Andra-Dimyati membuat Golkar dan Gerindra pecah kongsi.

Baca Selengkapnya
Golkar Belum Beri Surat Tugas Ridwan Kamil Meski Survei Bagus di Jabar, Ini Alasannya
Golkar Belum Beri Surat Tugas Ridwan Kamil Meski Survei Bagus di Jabar, Ini Alasannya

Sementara untuk Pilkada Jakarta, Golkar telah memberikan surat instruksi kepada Jusuf Hamka.

Baca Selengkapnya