Partai Golkar ketar-ketir bila Ahok melawan Risma-Sandiaga di Pilgub
Merdeka.com - Survei Poltracking Indonesia menyebutkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bisa kalah bila melawan pasangan Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno. Hasil ini membuat Partai Golkar ketar-ketir.
Wakil Sekjen Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, mengatakan hasil survei tersebut menjadi bahan evaluasi bagi partai pendukung Ahok lainnya. Dia mengatakan, bisa saja para partai pendukung Ahok mengubah strategi politik.
"Ya tentunya ini menjadi bahan evaluasi kita, nanti kita strateginya akan seperti apa," kata Ace usai menghadiri Survei Poltracking Indonesia di Jakarta, Kamis (15/9).
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
Meski demikian, Ace mengatakan hasil survei tersebut tak perlu dianggap terlalu berlebihan. Sebab, dia meyakini tingkat kesalahan dalam survei tersebut sangat tinggi, yaitu mencapai sekitar 4 persen.
"Tapi ini kan margin erornya masih tinggi sekali sekitar 4 persen, jadi menurut saya tidak perlu dirisaukan," ujarnya.
Dia juga meyakini bahwa Ahok akan mampu memenangkan Pilgub DKI tahun 2017. "Yakin kita!" tegasnya.
Lembaga Survei Poltracking Indonesia melakukan survei terhadap elektabilitas sejumlah nama yang disebut-sebut akan maju sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada tahun 2017. Dalam salah satu survei elektabilitas yang memasangkan langsung sejumlah nama menyebutkan adanya potensi besar dapat mengalahkan calon petahana Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) asalkan PDIP lebih memilih mengusung walikota Surabaya Tri Rismarini daripada mengusung Ahok dan Djarot Saiful Hidayat.
Poltracking Indonesia melakukan simulasi terhadap dua pasangan atau semisalnya terjadi head to head. Tri Rismarini sebagai calon Gubernur dan Sandiaga Uno sebagai calon Wakil Gubernur disebut mampu mengalahkan elektabilitas Ahok jika berpasangan dengan Heru Budi Hartono.
"Elektabilitas pasangan Risma-Sandiaga 38.21 persen dibandingkan Ahok-Heru 36,92 persen. Temuan jni menandakan petahana berpeluang besar dikalahkan pasangan Risma dan Sandiaga Uno," kata Direktur Eksekuktif Poltracking Indonesia Hanta Yudha.
Hal sama juga berlaku apabila Risma berpasangan dengan nama potensial, seperti Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Tingkat elektabilitasnya juga mampu mengalahkan petahana Ahok dan wakilnya Heru Budi Hartono.
"Pasangan Risma-Anies elektabilitasnya 37,95 persen dibandingkan Ahok-Heru 35,64 persen. Temuan ini juga menandakan petahana sangat mungkin dikalahkan pasangan Risma-Anies," ujarnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaKabar majunya Anies Baswedan juga menjadi pertimbangan apakah Partai Golkar akan mengusung Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, hasil survei keluar sebelum para calon resmi mendaftar.
Baca SelengkapnyaDPP Golkar meminta agar seluruh DPD menggunakan lembaga survei yang direkomendasikan
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bicara potensi koalisi dengan Partai Gerindra di Pilgub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPeluang Ridwan Kamil di Jakarta tetap ada walaupun diakui elektabilitasnya belum optimal.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar meraih 23.208.654 atau 15,28 persen suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKeputusan KIM mengusung Andra-Dimyati membuat Golkar dan Gerindra pecah kongsi.
Baca SelengkapnyaSementara untuk Pilkada Jakarta, Golkar telah memberikan surat instruksi kepada Jusuf Hamka.
Baca Selengkapnya