Partai Ini Diprediksi Paling Banyak Mendulang Suara Versi 4 Lembaga Survei
Merdeka.com - Sejumlah lembaga telah melakukan beberapa kali survei mengukur tingkat elektabilitas partai politik. Data terbaru, survei dilakukan menjelang pencoblosan Pemilu 2019.
Lembaga survei seperti CSIS, Indikator, Charta Politika dan LSI telah memprediksi presentase perolehan suara parpol. Ada yang meraih suara tertinggi dan bahkan ada yang diprediksi tak lolos parliamentary threshold (PT) 4 persen. Lalu partai mana yang paling banyak mendapatkan suara? Berikut hasil surveinya:
Survei CSIS: Gerindra Kuasai Jakarta dan Sumatera, PDIP Kokoh di Enam Wilayah
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana LSI melakukan survei? Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian +-2,65 persen.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Siapa yang menilai elektabilitas PSI? Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas menilai, kehadiran Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI belum membuat elektabilitas partai tersebut naik.
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei tentang elektabilitas partai politik pada Pemilu 2019. Partai dengan elektabilitas tertinggi berturut-turut yakni PDIP (25,9 persen), Gerindra (13,3 persen), Golkar (9,4 persen), PKB (7 persen), Demokrat (5,5 persen), PKS (4,6 persen) dan Nasdem (2,3 persen).
CSIS juga memotret basis suara partai politik berdasarkan wilayahnya. Partai Gerindra menguasai DKI Jakarta dengan elektabilitas 25,0 persen. Disusul PDIP sebesar 17,5 persen serta PPP dan PKS dengan nilai sama yakni 3,8 persen. Namun 4,3 persen responden di Jakarta memilih tidak menjawab. Sementara PDIP mendominasi wilayah Jawa Barat dan Banten dengan angka 28,6 persen disusul Gerindra sebesar 20,5 persen, Golkar 11,4 persen, dan PKS 7,6 persen. Di wilayah ini responden yang tidak menjawab sebesar 9,5 persen.
Wilayah Jawa Tengah dan DIY di dominasi PDIP sebesar 40,0 persen. Disusul Gerindra 6,5 persen. Wilayah Jawa Timur masih dipegang PKB sebesar 21,6 persen. Disusul PDIP 17,5 persen, dan Gerindra 7,8 persen.
Wilayah Sumatera didominasi Gerindra dengan raihan angka 16,2 persen. Disusul PDIP sebesar 15,4 persen. Kalimantan dipegang PResponden yang tidak menjawab hanya 2,3 persen. Sulawesi kembali didominasi PDIP dengan angka 19,3 persen. PDIP juga berjaya di wilayah NTB, NTT, dan Bali didominasi dengan angka 34,7 persen. Wilayah Maluku dan Papua juga masih didominasi suara PDIP yakni sebesar 21,4 persen.
Survei CSIS ini dilakukan 15-22 Maret 2019 dengan jumlah sample sebesar 1.960 yang tersebar secara proporsional di 34 Provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini sebesar +/- 2,21 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Indikator: PDIP 24,2%, Gerindra 11,7%
Dalam hasil survei Indikator disebutkan PDIP masih mengungguli 16 partai peserta pemilu lainnya dengan 24,2 persen. Sementara itu pesaingnya Gerindra ada di posisi dua dengan 11,7 persen. Sedangkan posisi ketiga diisi oleh Partai Golkar dengan 11,5 persen. PKB dan Demokrat bersaing ketat di peringkat keempat dan kelima dengan 8,8 persen dan 8,7 persen. PKS menyusul dengan elektabilitas partai 6 persen. Lalu, NasDem 5,7 persen, dan PPP 4,9 persen.
Terdapat delapan partai yang diprediksi tak lolos ambang batas parlemen atau Parliamantary Treshold sebesar 4 persen. Di antaranya adalah Perindo 2,6 persen, PAN 2,2 persen, Hanura 1,3 persen, PSI 1,3 persen. Partai di bawah satu persen adalah Berkarya dengan 0,8 persen, PBB 0,6 persen, Garuda 0,2 persen, dan PKPI 0,2 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menjelaskan, apabila dalam pemilu 2019 PDIP dapat memenangkan pileg dan pilpres secara bersamaan, maka akan menjadi rekor dalam sejarah politik Indonesia. Pasalnya, selama ini belum ada partai yang secara beruntun memenangkan pemilu.
Survei ini dilakukan pada 22-29 Maret 2019 dengan populasi survei seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih, populasi dipilih secara random (multistage random sampling) dengan jumlah responden 1.220 responden sebagai sampel basis. Margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
Charta Politika: PDIP dan Gerindra Unggul di Pileg 2019
Charta Politika Indonesia merilis hasil survei Pemilihan Legislatif 2019. Hasilnya, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, dan Partai Golkar masih teratas dan menjadi pilihan masyarakat Indonesia. PDIP tertinggi dengan 25,3 persen.
Disusul, Partai Gerindra 16,2 persen dan Partai Golkar 11,3 persen. PKB 8,5 persen dan seterusnya, Demokrat dan NasDem 5,2 persen, disusul PKS 5,0 persen. PAN 3,3 persen; PPP 2,4 persen; PSI 2,2 persen; Partai Perindo 2,0 persen; dan Hanura 1,0 persen.
Charta Politika juga melakukan survei berdasarkan basis suara partai politik berdasarkan wilayahnya. PDIP hampir menguasai wilayah Jawa dan Bali. Sedangkan Gerindra menguasai Sumatera.
Jawa Tengah yang dikenal dengan 'kandang banteng' dan DIY PDIP mendapat 35,9 persen, kemudian PKB 10,9 persen, Golkar 7,2 persen, Gerindra 5,9 persen. Jawa Timur juga dikuasai oleh PDIP dan PKB dengan 28,1 persen dan 20,3 persen, sedangkan Gerindra 17,5 persen. PDIP juga unggul di Kalimantan dengan 26,4 persen. Unggul di Bali, NTB dan NTT dengan 27,3 persen.
Sementara itu Gerindra unggul di Sumatera dengan 25,5 persen dan PDIP hanya 14,0 persen. Gerindra juga unggul tipis dengan PDIP di Sulawesi dengan 12,1 persen, PDIP 11,4 persen.
Survei tersebut diambil dengan kurun waktu 19 - 25 Maret 2019 melalui tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Ada sebanyak 2.000 responden yang tersebar di 34 provinsi menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,19 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
LSI Denny JA: PDIP dan Gerindra Mulus ke Senayan
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terkini terkait keterpilihan partai-partai politik di Pemilu 2019. Hasil survei menunjukkan lima partai papan atas, seperti PDIP, Gerindra, Golkar, Demokrat dan PKB hampir dipastikan melanggeng mulus ke Senayan.
PDIP di posisi pertama dengan 24,6 persen, disusul Partai Gerindra 13,4 persen, Golkar 11,8 persen, Demokrat 5,9 persen, PKB 5,8 persen. Hasil survei menunjukkan lima partai papan tengah dinyatakan posisi berbahaya. Mereka berpotensi tak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4 persen. Kelima partai tersebut adalah Nasdem, PKS, PAN, PPP, Perindo.
Dengan presentase PKS 3,9 persen, Perindo 3,9 persen, PAN 3,1 persen, Nasdem 2,5 persen, PPP 2,9 persen, Hanura 0,9 persen, Berkarya 0,7 persen, PBB 0,2 persen, PSI 0,2 persen, PKPI 0,1 persen dan Garuda 0,1 persen.
Sebagai informasi, survei terbaru LSI dilakukan pada rentang 18 Maret hingga 26 Maret 2019. Metode digunakan adalah multistage random sampling. Total responden dihimpun adalah 1200 orang yang telah memiliki hak memilih di Pemilu 2019. Model wawancara dilakukan adalah tatap muka dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDI Perjuangan memiliki elektabilitas mencapai 16,4 persen. Partai Gerindra di urutan kedua dengan elektabilitas 14,6 persen.
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca SelengkapnyaSementara itu, PSI menduduki posisi paling tinggi untuk partai non-parlemen.
Baca SelengkapnyaTercatat PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra menempati posisi teratas.
Baca SelengkapnyaPDIP mendapatkan perolehan paling banyak sebanyak 24,1 persen dibandingkan dengan partai politik lainnya, berdasarkan survei indikator
Baca SelengkapnyaAda lima surat suara yang akan diterima pemilih saat mencoblos pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHari pencoblosan Pemilu semakin dekat. Empat lembaga survei memotret elektabilitas para Capres Cawapres.
Baca SelengkapnyaSementara itu, PKS menjadi parpol yang sementara ini mengungguli real count di Jakarta.
Baca SelengkapnyaLonjakan suara PSI di real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuai sorotan.
Baca SelengkapnyaSuara PSI di real count sementara KPU naik menjadi 3,13 persen dalam hitungan hari.
Baca SelengkapnyaSurvei ini digelar pada 3-9 Agustus 2023 dan melibatkan 1.220 responden terpilih dengan menggunakan teknik multistage random sampling.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil survei, kepercayaan publik paling tinggi adalah kepada TNI mencapai 93 persen
Baca Selengkapnya