Partai NasDem Terbelah di Surabaya
Merdeka.com - Suhu politik jelang Pemilihan Wali Kota Surabaya mulai memanas. Sebab, salah satu partai pengusung pasangan calon (Paslon) suaranya terbelah dan membelot ke kubu lawan.
Kejadian ini menimpa Partai NasDem yang mengusung paslon nomor urut Machfud Arifin-Mujiaman. Sebagian pengurus Partai besutan Surya Paloh itu, kini membelot ke kubu paslon nomor 1 Eri Cahyadi-Armuji.
Suherman, salah satu Ketua DPC Partai NasDem Kecamatan Tandes mengatakan, ada 13 DPC Partai NasDem yang segerbong dengannya, "membelotkan" dukungannya pada Paslon Eri-Armuji.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Siapa yang terpilih jadi anggota DPRD? Fadel Islami merintis karir politiknya sejak tahun 2021.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
"Ada 14 DPC yang menyatakan sikap mendukung paslon Eri-Armuji, diantaranya DPC Gubeng, Mulyorejo, Sawahan dan lainnya," ujarnya, Kamis (12/11).
Ia menyatakan, ke 14 DPC yang mengalihkan dukungannya itu, mengaku telah menjadi korban dari kepengurusan Partai Partai NasDem di bawah komando ketua yang baru.
"Selama ini tidak ada komunikasi antara pengurus dengan ketua (DPD Surabaya). Mereka langsung menetapkan dukungan dengan alasan keputusan dari DPP. Mereka tidak pernah menggali suara dari bawah," tegasnya.
Ia mengakui, ke 14 pengurus DPC Partai Partai NasDem ini tengah "kecaton" atau tersakiti dengan sikap DPD Partai Partai NasDem Surabaya. Untuk itu, dengan semua gerbong suara yang dimiliki saat pemilihan legislatif lalu, pihaknya akan mengalihkan dukungannya pada paslon Eri-Armuji.
Saat ini, pengurus DPD Partai Partai NasDem Surabaya telah menerbitkan surat keputusan (SK) pengurus baru, yang menggantikan posisinya. Namun ia mengaku, pergantian pengurus tersebut tidak pernah dikomunikasikan pada pengurus lama.
"Saya dengar mereka baru menerbitkan SK pengurus yang baru. Saya tidak tahu, apakah itu berlaku hanya pada saya pribadi, atau juga untuk 13 DPC yang turut kemarin mendeklarasikan diri fukungan ke Eri. Namun yang jelas, sampai saat ini saya masih punya KTA (kartu tanda anggota) Partai Nasdem," tegasnya.
Terkait dengan sanksi karena dianggap tidak segaris dengan keputusan partai, Suherman mengaku sudah siap. Ia menyebut, jika keputusannya mengalihkan dukungan bersama 13 DPC merupakan bagian dari aspirasi dibawah.
"Saya siap terima sanksi apapun. Yang jelas, saya dan 13 DPC lainnya sepakat mendukung Eri-Armuji tanpa embel-embel apapun," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai NasDem Surabaya, Robert Simangunsong mengatakan, Suherman dan 13 Ketua DPC yang membelotkan dukungan ke Eri-Armuji bukan lagi struktural partai. Sebab, kepengurusan sudah diganti sejak 15 Juli lalu. Ketua DPC Nasdem Tandes sekarang ini dijabat Hendro Mudjianto.
"Itu bukan DPC kita, sudah (ganti). SK DPC yang baru itu sudah ada tanggal 15 Juli. Mereka bukan pengurus ini, itu penipu itu semua," ungkap Robert.
Dia menyampaikan bahwa Partai NasDem Surabaya, dari 31 kecamatan tetap solid 100 persen mendukung paslon nomor urut 2. Pernyataan sikap yang mengklaim dirinya pengurus Partai NasDem hanyalah upaya untuk menggoyang internal partai. Pihaknya pun berencana membawa klaim tersebut ke jalur hukum, karena mengaku pengurus padahal sudah bukan.
"Akan kita proses secara hukum itu, tapi kita lihat dulu apa mereka waras atau tidak waras, kalau gak waras gak bisa diproses di kepolisian," ucapnya.
Diketahui, Pilkada Surabaya 2020 diikuti oleh dua pasangan calon wali kota dan wakil wali kota. Paslon no 1 Eri Cahyadi - Armuji diusung oleh PDIP dan didukung oleh PSI serta sejumlah partai non parlemen.
Sementara Paslon no 2 Machfud Arifin - Mujiaman diusung oleh PKS, PKB, PPP, NasDem, Golkar, Demokrat, Gerindra dan PAN.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat berkoalisi dengan PDIP, PKS, PKB dan PAN di Pilkada Surabaya
Baca SelengkapnyaPertemuan tertutup ini merupakan tugas untuk menindaklanjuti keputusan DPP maupun Partai Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaSejak 2021 lalu, pasangan ini menjabat sebagai pasangan Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya hingga September 2024 nanti.
Baca SelengkapnyaGus Sadad menyebut sejumlah kader potensial Gerindra yang siap diusung di Surabaya.
Baca SelengkapnyaPasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Risma-Gus Hans) resmi maju di Pilkada Jawa Timur dengan diusung PDI Perjuangan dan Partai Hanura.
Baca SelengkapnyaEri Cahyadi mengatakan, langkah ini merupakan ikhtiar untuk bergotong royong menuntaskan sejumlah program pembangunan di Kota Pahlawan.
Baca SelengkapnyaDukungan ini masih menjadi usulan internal setelh merangkum masukan dari dewan pimpinan cabang, daerah, hingga DPRD.
Baca SelengkapnyaPasangan ini akan dilaporkan kepada DPP untuk ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi - Erwan Setiawan resmi mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPDIP dan PKB membuka peluang mengusung Anies di Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaNasDem menegaskan kepada Anies untuk tidak menunjuk calon wakil gubernur dari kadernya.
Baca Selengkapnya