Partai NU 'terbelah' di Jawa Timur
Merdeka.com - Pencoblosan Pilkada Serentak 2018 bakal digelar 27 Juni tahun depan. Salah satu provinsi yang bakal ikut serta adalah Jawa Timur.
Sudah menjadi rahasia umum jika Jawa Timur merupakan basis NU. Jika dilihat dari pemilu 2014, di Jawa Timur, PKB keluar menjadi jawara. Pesantren-pesantren NU juga ramai di Jatim.
PKB yang notabene salah satu partai kaum nahdliyin meraih suara terbanyak di Jatim dengan suara sah 3.730.357 atau 19,10 persen dan memperoleh 20 kursi di DPRD Jatim. Di peringkat kedua ada PDI Perjuangan dengan perolehan suara sah 3.695.393 atau 18,92 persen dan memperoleh 19 kursi DPRD DKI.
-
Siapa yang ditunjuk jadi Pj Ketua PWNU Jatim? Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin menilai penunjukannya menjadi Pj Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur sebagai hal yang biasa, yakni mengisi jabatan kosong.
-
Siapa yang menang di Jawa Tengah? Prabowo-Gibran meraih 53,07 persen suara di Jawa Tengah, adapun Ganjar-Mahfud 34,34 persen.
-
Siapa yang maju di Pilkada Jatim? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Dimana Pilkada 2024 di Jawa Tengah? Pilkada 2024 akan diikuti oleh 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota di Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang tidak mengadakan Pilkada karena penetapan kepala daerahnya dilakukan melalui bukan melalui Pilkada berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2022.
-
Kenapa Gus Kikin ditunjuk sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? 'Untuk mengisi jabatan yang kosong agar organisasi ini bisa berjalan,' paparnya.
Sementara itu, PPP yang memiliki basis massa yang sama dengan PKB yakni massa NU, hanya menduduki peringkat ke-9 dengan perolehan suara sah 1.208.275 atau 6,19 persen dan memperoleh 5 kursi DPRD Jatim. Meski satu kultur dan memiliki basis massa yang sama, PKB dan PPP memiliki perbedaan soal pilihan calon.
PKB dengan PDI Perjuangan telah mantap mendukung pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas. Jika ditotal PKB dan PDIP Perjuangan memiliki 39 kursi di DPRD Jatim, alias sudah lebih dari syarat mengajukan calon yakni 20 kursi DPRD Jatim. Deklarasi mengusung pasangan ini pun sudah dilakukan PKB dan PDI Perjuangan.
Sementara, PPP memiliki pilihan berbeda. Partai berlambang Kabah itu mendukung Khofifah Indar Parawansa. Sejauh ini, selain PPP, ada Golkar dan NasDem yang sudah menyatakan dukungannya mengusung Ketua Umum Muslimat NU itu. Sementara Demokrat dan PAN juga dikabarkan tertarik mendukung Khofifah.
Jika dijumlah, jumlah kursi tiga parpol tersebut di DPRD Jatim total 20 kursi alias telah mencukupi syarat buat mengusung calon. Golkar memiliki 11 kursi di DPRD Jatim, PPP memiliki 5 kursi di DPRD Jatim, dan NasDem memiliki 4 kursi di DPRD Jatim. Dengan demikian, langkah Khofifah buat kembali mencalonkan di Jatim terbuka lebar.
PKB dan PPP yang notabene partai NU pun pecah kongsi di Pilgub Jatim. Wasekjen PPP Gugus Joko Waskito mengatakan, pilihan PPP untuk mengusung Khofifah merupakan opsi realistis. Menurutnya, Khofifah sebenarnya kader PPP. Bahkan, Khofifah awalnya bisa menjadi anggota DPR 1992-1997 melalui PPP.
"Bu Khofifah pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PPP," kata Gugus, Kamis (19/10).
Dia menceritakan, para kiai sepuh di Jawa Timur sudah berkumpul di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Hasil pertemuan para kiai itu pula yang menjadi pertimbangan PPP untuk mengusung Khofifah.
Selain alasan di atas, salah satu penyebab PPP condong memilih Khofifah karena PPP merasa tidak dilibatkan oleh Saifullah Yusuf saat menentukan Azwar Anas sebagai wakilnya di Pilgub Jatim.
"Walaupun di Jawa Timur Gus Ipul juga mendaftar ya tapi kalau melihat komunikasi politik terkini contoh misalnya bagaimana Gus Ipul berpasangan dengan Abdullah Azwar Anas itu kan sudah tidak melibatkan PPP," katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Pria akrab disapa Awiek mengatakan, PPP hanya akan mengusung calon yang membutuhkan masukan dari partainya. PPP tak ingin hanya sekadar jadi pelengkap tetapi juga terlibat aktif dalam penyusunan koalisi di Pilgub Jatim.
"PPP di Jatim tidak hanya sebagai pelengkap dan penderita tetapi bener-benar terlibat secara maksimal dalam penyusunan kekuatan koalisi termasuk calon-calon yang mau digandeng oleh Mbak Khofifah," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas Anies Baswedan justru turun di Jawa Timur setelah Cak Imin bergabung menjadi cawapres.
Baca SelengkapnyaHarlah ke-25 PKB digelar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaPKB menyebut PBNU lah yang ahistoris. PBNU dianggap telah meninggalkan PKB.
Baca SelengkapnyaPKB tidak yakin Ganjar Pranowo bisa menembus suara di Jawa Timur dengan menggandeng Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh Nahdlatul Ulama di Jatim bergabung ke PAN.
Baca SelengkapnyaSuara NU untuk mendukung pasangan Anies-Cak Imin pada akhirnya tidak akan tergerus mengingat PKB lahir dari NU.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan mengatakan, dukungan para kiai NU kepada Prabowo memperkokoh elektabilitas jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan ini disepakati sebuah pernyataan sikap, terutama terkait hubungan PBNU dengan PKB.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Megawati memiliki ikatan batin yang kuat dengan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca Selengkapnya