Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Partai pendukung Ahok saling sikut berebut kendali

Partai pendukung Ahok saling sikut berebut kendali Mega dampingi Ahok-Djarot daftar ke KPUD. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - PDI Perjuangan telah mendeklarasikan diri untuk mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat dalam Pilgub 2017 mendatang. Dukungan terhadap Ahok diberikan setelah tiga partai yakni Golkar, NasDem dan Hanura lebih dulu mengusung mantan Bupati Belitung Timur itu.

PDIP yang merasa memiliki jumlah kursi DPRD DKI paling banyak yakni 28 kursi, menyatakan sebagai pengusung utama Ahok dan Djarot. Oleh sebab itu, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini ingin menjadi ketua tim pemenangan. Namun hal ini membuat tiga partai yang telah terlebih dahulu mengusung Ahok menjadi gerah.

Pilgub DKI Jakarta 2017 terbilang masih dalam tahapan awal, apalagi poros Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, PAN, PPP dan PKB sedang mengodok pasangan calon sebagai lawan kuat duet Ahok-Djarot. Begitu pula dengan poros PKS dan Gerindra yang juga masih menimang-nimang pasangan yang akan diusungnya.

Meski belum apa-apa, partai-partai pendukung Ahok-Djarot sudah saling sikut. Gara-gara PDIP yang notabene baru bergabung ingin memegang kendali dengan menjadi ketua tim pemenangan.

Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan mengatakan partainya ingin agar ketua tim pemenangan Ahok-Djarot diambil alih dari tangan Golkar. Saat ini, tim pemenangan Ahok berada di bawah kendali kader Golkar Nusron Wahid.

"Kami sepakat tadi malam, teman-teman DPD (DKI Jakarta) yang akan bicarakan dengan Pak Ahok. Tapi sebagai partai pengusung, idealnya yang jadi ketua tim pemenangan adalah PDI Perjuangan. Tapi bagaimana detailnya nanti mereka akan bicara," kata Trimedya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9).

Sebagai partai pengusung dan memiliki kursi terbanyak, katanya, PDIP tidak ingin hanya menjadi 'tim hore' dari pemenangan Ahok-Djarot. Menurutnya, semua kader PDIP harus berperan dalam mengawal pemenangan Ahok-Djarot.

Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari menyarankan agar Nusron tidak usah mengurus Pilgub DKI. Sosok Nusron seharusnya fokus mengurus para TKI.

"Nusron tidak usah urus Pilkada atau bahkan PDIP, kasihan para TKI. Urus TKI saja," kata Eva

Tim pemenangan Ahok sudah terbentuk jauh hari sebelum PDIP mendukung dan mendeklarasikan diri untuk mengusung duet Ahok-Djarot. Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok dari Partai Hanura, Miryam S Haryani mengatakan, tim pemenangan Ahok yang terdiri dari berbagai elemen pendukung sudah terbentuk sejak dua bulan yang lalu.

Miryam menjelaskan saat itu sudah sepakat bergerak hanya demi memenangkan Ahok di Pilkada DKI. Dalam tim tersebut, kata dia, sudah disepakati pula apabila ada partai yang baru bergabung maka partai tersebut hanya tinggal menyesuaikan dengan tim yang sudah terbentuk.

"Harmoni sudah terbentuk dan ritme sudah terbangun, jangan lagi dirusak hanya karena ingin pengakuan khusus akan superioritas yang dimilikinya," kata Miryam, Kamis (22/9).

Ketua DPP Partai Hanura ini mengakui dalam politik memang dikenal sangat dinamis, perubahan bisa saja dilakukan kapanpun. Namun, kata dia, politik juga harus mengenal etika walaupun dengan alasan apapun.

"Politik juga mengenal tentang etika sehingga tidak semua hal bisa diganti seenaknya dengan mengatasnamakan dinamisasi," tegasnya.

Sedangkan politikus NasDem, Taufiqulhadi mengatakan, partainya tidak masalah jika PDIP ingin mengambil kursi pimpinan tim pemenangan Ahok-Djarot. Hanya saja, Taufiq menyampaikan sejumlah syarat bagi siapapun yang hendak memimpin tim pemenangan Ahok-Djarot.

Pertama, kata dia, tokoh tersebut harus bisa menjalin soliditas dan kebersamaan di tim.

"Adalah bekerja kalau masing-masing partai pendukung membentuk tim bersama maka adalah dituntut mereka yg menjadi pimpinan mampu membuat tim yang solid. Tim yang solid dan bisa mengajak kebersamaan," terangnya.

Syarat kedua, katanya, kader yang ditunjuk PDIP harus arif dan mampu berkomunikasi dengan baik kepada seluruh jajaran tim pemenangan. Anggota komisi III ini tidak ingin niat PDIP itu merusak keharmonisan yang telah terbentuk oleh susunan timses sebelumnya.

Menanggapi keinginan PDIP tersebut, Nusron mengaku tak masalah apabila nanti posisinya diambil alih partai pimpinan Megawati Soekarnoputri. Dia mengatakan, yang terpenting Ahok-Djarot dapat terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilkada DKI tahun 2017.

"Kalau saya sih prinsipnya yang penting Ahok-Djarot menang. Dipimpin siapa pun tidak masalah. Wong masalah tim saja," kata Nusron.

Dia mengatakan keempat partai merupakan sama-sama pengusung. Maka dari itu, dia mengaku tak masalah apabila nantinya struktur tim pemenangan Ahok diubah dengan baru bergabungnya PDIP.

"Yang daftar 4 partai. Berarti yang mengusung juga 4 partai. Enggak ada istilah pengusung dan pendukung soal ini. Semua jadi pengusung. Siapa pun (Ketua Tim Pemenangan Ahok) dan dari mana pun tidak masalah," jelas Nusron.

(mdk/sho)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurang 7 Kursi DPRD, PDIP Goda PKS Usung Ahok di Pilkada Jakarta 2024
Kurang 7 Kursi DPRD, PDIP Goda PKS Usung Ahok di Pilkada Jakarta 2024

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.

Baca Selengkapnya
Ahok Umumkan Siap Maju Pilkada Jakarta: Kalau Warga Beri Kesempatan untuk Selesaikan Pekerjaan
Ahok Umumkan Siap Maju Pilkada Jakarta: Kalau Warga Beri Kesempatan untuk Selesaikan Pekerjaan

Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada

Baca Selengkapnya
Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil Jika Diusung PDIP Maju Pilkada Jakarta 2024
Ahok Siap Lawan Ridwan Kamil Jika Diusung PDIP Maju Pilkada Jakarta 2024

Ahok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri

Baca Selengkapnya
VIDEO: Yunarto Blak-blakan Dua Sisi di Balik Megawati Soekarnoputri
VIDEO: Yunarto Blak-blakan Dua Sisi di Balik Megawati Soekarnoputri "Keras Kepala & Lentur"

Yunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi

Baca Selengkapnya
PDIP Buka Peluang Ahok-Djarot Bertarung di Pilgub Sumut
PDIP Buka Peluang Ahok-Djarot Bertarung di Pilgub Sumut

PDIP membuka peluang mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat untuk dicalonkan pada Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya
Respons Jokowi Disebut Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP: Katanya Golkar, Masa Semuanya
Respons Jokowi Disebut Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP: Katanya Golkar, Masa Semuanya

Jokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies
VIDEO: Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies

Ahok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
PKB Ingin Bersama PDIP Membangun Jakarta Usung Anies Baswedan
PKB Ingin Bersama PDIP Membangun Jakarta Usung Anies Baswedan

Jika PDIP bersama PKB dan PKS mendukung Anies maka akan semakin bagus dan berpeluang menang.

Baca Selengkapnya
Dukung Airin-Ade Sumardi di Pilkada Banten, PDIP Tak Takut Koalisi Gerindra Cs: Gajah Sama Semut Menang Mana?
Dukung Airin-Ade Sumardi di Pilkada Banten, PDIP Tak Takut Koalisi Gerindra Cs: Gajah Sama Semut Menang Mana?

Djarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Massa Pendukung Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta: 'Kami Cinta PDIP Kami Cinta Ahok!'
FOTO: Aksi Massa Pendukung Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta: 'Kami Cinta PDIP Kami Cinta Ahok!'

Mereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.

Baca Selengkapnya
Hasto Sebut Jokowi Incar Posisi Megawati, Politisi PDIP: Siapa yang Enggak Mau Jadi Ketum PDIP?
Hasto Sebut Jokowi Incar Posisi Megawati, Politisi PDIP: Siapa yang Enggak Mau Jadi Ketum PDIP?

Dia tak terkejut jika Presiden Jokowi menginginkan posisi sebagai ketua umum PDIP.

Baca Selengkapnya
Megawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya
Megawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya

Megawati Sentil Partai Politik Rebutan Jatah Menteri, Ini Ucapannya

Baca Selengkapnya