Partai Pengusung Jokowi Punya Suara Terbanyak Jadi Ujung Tombak Kampanye
Merdeka.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Arsul Sani mengungkap setiap partai pengusung sepakat membagi tugas dalam berkampanye. Partai yang memiliki kursi besar di daerah, menjadi ujung tombak.
"Secara umum yang kami sepakati di daerah-daerah di mana partai Koalisi Indonesia Kerja itu kuat, artinya dalam posisi tiga besar, lima besar atau segala macam itu dia harus menjadi leading sector," kata Arsul di Gedung Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Kamis (22/11).
Namun, Sekjen PPP itu menampik hanya tiga partai dengan perolehan suara besar saja yang bekerja. Semua mesin partai harus hidup.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Siapa yang larang Jokowi ikut kampanye? Tidak ada penyebutan presiden dan wakil presiden atau menteri di dalamnya.
-
Suara PPP berapa? Di Pemilu 2024, berdasarkan hasil rekapitulasi KPU RI, PPP hanya meraih 5.878.777 suara atau 3,87 persen.
-
Siapa yang membantu PPK dalam Pilkada? Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pemilihan di tingkat kecamatan atau yang disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
"Bukan berarti yang di luar itu enggak kerja, enggak begitu juga," kata Arsul.
Dia mencontohkan, seperti di DKI Jakarta, PPP, PDIP dan Hanura bertugas menjadi ujung tombak memimpin partai pengusung lainnya dalam berkampanye. Itu karena tiga partai tersebut memiliki kursi besar di provinsi. Arsul menambahkan, di daerah dengan basis Islam seperti Aceh, partai seperti PPP bakal menjadi ujung tombak.
"Nah maka ketiga ini yang bertanggung jawab untuk menggerakkan, mengajak partai yang di luar tiga itu, enam yang lain," jelasnya.
Menurutnya partai-partai itu bekerja demikian bukan demi mengharapkan efek ekor jas sebagai pengusung Jokowi. Koalisi ingin kerja untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.
"Kerja saja dapat atau enggak itu gak terlalu kita pikirkan," tandasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaPSI hanya menarik 3 persen dari pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil-Suswono yang diusung koalisi gemuk, kemudian Pramono Anung dan Rano Karno calon dari PDIP.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaPKB dalam quick count Indikator hanya mendapatkan 10,49%. Namun dalam real count KPU mengantongi 11,54%.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno berkomitmen untuk fokus terkait pemenangan pada pesta demokrasi.
Baca SelengkapnyaDukungan gerakan rakyat akan memperbesar peluang Ganjar menang.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Gerindra Prabowo Subianto hadir dalam Rakorkan Partai Amanat Nasional (PAN), Kamis (9/5).
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP memastikan sangat solid sepanjang mendukung Ganjar-Mahfud hingga saat ini
Baca SelengkapnyaPPP tetap yakin lolos ke Senayan meski real count KPU menunjukkan suara turun.
Baca SelengkapnyaHasil itu dikatakan Sandiaga berdasarkan data internal PPP.
Baca Selengkapnya