Pasal penghinaan presiden muncul, Demokrat geram SBY disalahkan
Merdeka.com - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsudin menegaskan pemerintahan Jokowi tak perlu mengkambing hitamkan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu terkait tudingan pasal pelecehan presiden sudah ditawarkan sejak zaman SBY dalam RUU KUHP.
"Tidak perlu lempar-melempar. Dari dulu kalau tidak mau diajukan bisa saja. Jangan ada pro kontra dianggap itu warisan pemerintahan SBY. Saya tidak pernah mengatakan itu warisan pemerintah sebelum SBY. Kaji dulu baik-baik. Tak perlu mencari popularitas," kata Amir saat dihubungi, Jakarta, Kamis (6/8).
Amir menjelaskan KUHP yang lama memang warisan dari beberapa periode pemerintahan sebelumnya. Lantas pengusulan pada periode tertentu memang didasari pada keinginan untuk menjaga nama baik kepala pemerintahan.
-
Bagaimana DPR menilai proses hukum Kejagung? Semuanya berlangsung cepat, transparan, tidak gaduh, dan tidak ada upaya beking-membeking sama sekali, luar biasa.
-
Siapa yang menjawab pertanyaan tentang kepanjangan KUHP? Pertanyaan itu pun dijawab oleh Arif, seorang mahasiswa yang tidak terlalu pintar, tetapi suka bergurau.
-
Bagaimana masa jabatan presiden diatur sebelum amandemen? Sebelum amandemen, pasal 7 UUD 1945 menyatakan bahwa presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali tanpa batasan periode.
-
Apa yang menjadi inti kritik Kolonel Ahmad Husein terhadap pemerintah Soekarno? Pria yang lahir di Padang, Sumatra Barat pada 1 April 1925 ini banyak mengkritik pemerintah pusat di Jakarta terkait kebijakan yang merugikan daerah.
-
Apa yang diapresiasi DPR dari Kejagung? 'Kasus kakap yang telah diungkap pun nggak main-main, luar biasa, berani tangkap sana-sini. Mulai dari Asabri, Duta Palma, hingga yang baru-baru ini soal korupsi timah. Penerapan restorative justice juga terus meningkat setiap tahunnya. Dan selain itu, penyelenggaraan Adhyaksa Awards 2024 malam ini pun merupakan wujud nyata inovasi yang hebat dari Pak Jaksa Agung, pertama dalam sejarah. Ini bisa jadi daya pacu bagi seluruh jajaran untuk berlomba-lomba meningkatkan prestasi dan melayani masyarakat,' ujar Sahroni
"Saya kira kita melihat memang ingin lindungi simbol kepala pemerintahan agar tidak mendapat perlakuan yang tidak pantas. Saya kira sangat wajar sekali," tuturnya.
Amir juga menambahkan ada jeda panjang bagi Presiden Jokowi untuk menganalisis terlebih dahulu pasal tersebut sebelum diusulkan kembali.
"Tentunya pemerintah yang sekarang pun kalau mau direvisi bisa saja," pungkasnya.
Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada era Susilo Bambang Yudhoyono tersebut menegaskan memang sangat wajar adanya pasal perlindungan tersebut. Sebab sejauh ini banyak pihak yang melakukan kritik dengan cara kelewat batas.
"Kita lihat lah, era SBY yang pakai kerbau segala macam. Tenang saja. Tidak perlu jadi heboh. Tidak dirancang khusus untuk menyenangkan SBY. Rancangan sudah berjalan dari pemerintahan sebelumnya," tutupnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaArtikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaDemokrat ingin Megawati bisa menerima pertemuan dengan SBY
Baca SelengkapnyaSBY menyinggung peribahasa musang berbulu domba ketika memberikan pernyataan terkait pengkhianatan Anies Baswedan yang memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
Baca SelengkapnyaTerlebih, memang ada pihak yang tidak menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaSBY menginstruksikan keluarga besar Partai Demokrat untuk memilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik.
Baca SelengkapnyaSBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.
Baca SelengkapnyaKemudian, SBY mengaku memutar otaknya. Mencoba untuk memahami beberapa gonjang-ganjing yang mendera partai usungannya.
Baca Selengkapnya