Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasang surut hubungan Mega-Prabowo

Pasang surut hubungan Mega-Prabowo Mega-Prabowo. ©2013 Merdeka.com/dok

Merdeka.com - Keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mencapreskan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres di Pilpres 2014 menuai kritik. Salah satunya kritik datang dari Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Padahal jika dirunut ke belakang, keduanya justru saling kompak dan konsisten memilih untuk menjadi partai oposisi ketimbang bergabung dengan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan tidak sedikit antara Partai Gerindra dan PDIP saling bekerja sama memenangkan sejumlah pilkada.

PDIP dan Gerindra tak bisa lepas dari tokoh Mega dan Prabowo. Keduanya pun kini saling berseberangan karena berbeda pandangan di Pemilu 2014 kali ini. Setelah dua tokoh ini mesra di Pilpres 2009 dan sukses memunculkan kepala daerah fenomenal Jokowi dan Ahok. Kini, hubungan Mega dan Prabowo renggang karena keputusan putri Sang Proklamator Soekarno itu memilih Jokowi sebagai capres dari PDIP.

Berikut ini pasangan surut hubungan Mega-Prabowo:

2009 Janji setia

Pemilu presiden dan wakil presiden pada 2009 lalu adalah momentum awal kemesraan antara Mega dan Prabowo. Keduanya sepakat untuk bersama menjadi pasangan capres dan cawapres untuk meraih pemerintahan periode 2009-2014 kala itu.Pasangan ini akhirnya dideklarasikan di menit terakhir pendaftaran pasangan capres dan cawapres yang akan ditutup oleh KPU. Sebelum menandatangani kontrak politik, Mega dan Prabowo sama-sama menyusun komitmen jika nanti keduanya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.Perjanjian dilakukan secara tertulis dan dibahas di Batu Tulis, Bogor tempat tinggal Soekarno. Perjanjian tersebut di antaranya, sejumlah kursi menteri yang telah dipatok oleh Gerindra jika menang, Mega akan mendukung Prabowo menjadi presiden di 2014.Pada 2009, ada tiga pasang calon yakni SBY-Boediono, Mega-Prabowo dan JK-Winanto. Sayang, Mega dan Prabowo harus mengakui kekalahan dari pasangan SBY-Boediono saat itu.

Mega sering puji-puji Prabowo

Setelah muncul kata sepakat, Mega-Prabowo melenggang sebagai capres dan cawapres. Dalam debat saat itu, Mega memuji penampilan mantan Danjen Kopassus tersebut yang dinilai bagus."Penampilan Prabowo bagus," kata Mega dulu.Bahkan untuk membela Prabowo, Mega menyindir lawannya Boediono yang juga mantan menteri keuangan era kepemimpinannya pada 2002 silam. Seorang cawapres haruslah merupakan orang yang mengerti kenegaraan dan kebangsaan bukan hanya orang yang ahli di bidang tertentu. Boediono adalah seorang teknokrat yang ahli di bidang ekonomi."Saya kenal Boediono. Dia itu orang yang ahli di bidangnya," kata Mega.

Koalisi di Pilgub DKI

Berkat kerja sama Mega-Prabowo muncul pasangan gubernur dan wakil gubernur Jokowi Ahok untuk pimpin Jakarta. Saat Pilgub DKI Jakarta 2012 silam, Partai Gerindra dan PDIP berkoalisi untuk bekerjasama mengalahkan calon incumbent Fauzi Bowo (Foke) yang didukung banyak partai.Koalisi gubernur ini membuat kedua kubu antara PDIP dan Gerindra semakin kuat. Tidak hanya kompak mengkritisi kebijakan pemerintahan pusat, tapi juga bisa mengambil alih ibu kota dari Partai Demokrat yang berkuasa sebelumnya lewat Foke.Prabowo bahkan berulang kali mengklaim bahwa dirinya yang menemukan sosok fenomenal seperti Jokowi yang sebelumnya menjadi mantan wali kota Solo. Tidak hanya itu, Prabowo juga menyebut telah menggelontorkan puluhan miliar untuk memenangkan Jokowi-Ahok di Pilgub DKI Jakarta.

Ngambek ditinggal mandi

Prabowo rupanya sempat ingin menagih janji kepada Mega soal perjanjian Batu Tulis yang pernah dibuat keduanya pada 2009 silam. Pada lebaran tahun 2013, Prabowo sempat berkunjung ke rumah Mega untuk mempertanyakan hal tersebut.Namun sayang, keduanya tak jadi bertemu hanya karena alasan sepele. Prabowo meninggalkan rumah Mega karena terlalu lama menunggu yang saat itu, Presiden RI ke 4 itu sedang mandi di kamar mandi pribadinya.Hal ini diungkapkan langsung oleh anak buah Prabowo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurut Ahok, kejadian itu hanya soal kesalahpahaman saja."Saya pernah tanya juga waktu itu sama Pak Jokowi juga. Waktu lebaran itu Ibu Mega mandi. Pas dia keluar Pak Prabowo sudah jalan katanya. Makanya salah paham," ujar Ahok di Balai Kota, Selasa (1/4).Menurut Ahok, Megawati pasti menerima kedatangan dari Prabowo tetapi ada kejadian mandi tersebut sehingga menimbulkan kesalahpahaman dan renggangnya hubungan Prabowo dan Megawati saat ini."Mungkin gara-gara kesalahpahaman itu hubungannya jadi renggang. Bu Mega mandi di kamar mandi, di kamar tidur. Ada yang berani ngetok pintu enggak? Kan belum ada orang waktu itu. Terus waktu keluar Pak Prabowo sudah jalan katanya. Cuma 15 menit," kata dia.Sebelumnya, Prabowo juga sempat berkomentar bahwa dirinya tak pernah bisa bertemu dengan Mega. Padahal, dia ingin mempertanyakan soal perjanjian Batu Tulis, Bogor itu."Kalau memang harus diakhiri, saya berharap diberi tahu. Saya sudah minta bertemu sejak beberapa bulan lalu," katanya.

Saling sindir soal capres

Pencapresan Jokowi menjadi pemicu keretakan dari segala kemesraan yang terjadi antara Mega-Prabowo dengan PDIP dan Gerindra. Pasca Jokowi resmi menyandang status sebagai capres PDIP, Prabowo dan anak buahnya tak berhenti menyindir Mega dan Jokowi.Meskipun tidak menyebut langsung, Prabowo menyindir Jokowi sebagai capres boneka. Jika menjadi presiden, Prabowo yakin Jokowi tidak akan bisa lepas dari pengaruh Megawati."Kalian mau dipimpin boneka-boneka? Mau punya presiden boneka?" teriak Prabowo saat berkampanye di depan ribuan kader dan simpatisan Gerindra di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/3)."Tanggal 9 April pilihannya sangat jelas, antara antek negara lain atau Indonesia yang berdiri di atas kakinya sendiri," kata Prabowo.Hubungan PDIP dan Gerindra semakin panas. Para elite PDIP dan Gerindra menjadi saling sindir.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap Isi Pembahasan Prabowo dengan Megawati
Terungkap Isi Pembahasan Prabowo dengan Megawati

Megawati dengan Prabowo memiliki hubungan yang sangat dekat.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Prabowo Sangat Menghormati Megawati
Gerindra: Prabowo Sangat Menghormati Megawati

Gerindra memastikan, hubungan antara Prabowo dengan Megawati baik.

Baca Selengkapnya
PDIP: Gerindra Kawan Seiring dan Sparing Partner
PDIP: Gerindra Kawan Seiring dan Sparing Partner

Secara politik, partai yang dipimpin keduanya, yakni PDIP dan Gerindra menurut Said juga tidak pernah berbenturan baik secara politis maupun ideologis.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Sebesar Apapun Badai, Tak Mampu Goyahkan Persahabatan Prabowo-Megawati
Gerindra: Sebesar Apapun Badai, Tak Mampu Goyahkan Persahabatan Prabowo-Megawati

Gerindra merasa memiliki kesamaan dengan PDIP. Maka itu tidak sulit menyatukan kedua partai.

Baca Selengkapnya
Gerindra Klaim Hubugan Prabowo-Megawati Baik, Kapan Segera Bertemu?
Gerindra Klaim Hubugan Prabowo-Megawati Baik, Kapan Segera Bertemu?

Habiburokhman mengklaim hubungan Prabowo-Megawati baik seperti pilpres lalu saat Prabowo melawan Jokowi yang didukung PDIP

Baca Selengkapnya
Megawati dan Prabowo Duduk Semeja di Acara Hari Nasional Arab Saudi, Ini Kata Gerindra
Megawati dan Prabowo Duduk Semeja di Acara Hari Nasional Arab Saudi, Ini Kata Gerindra

Momen Megawati dan Prabowo duduk semeja dalam acara Hari Nasional Arab Saudi diungkapkan tim media Gerindra.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sering Bertemu Prabowo Jelang Pelantikan, PDIP Positif Thinking
Jokowi Sering Bertemu Prabowo Jelang Pelantikan, PDIP Positif Thinking

Said meyakini pertemuan Jokowi dengan Prabowo tidak akan menghalangi pertemuan Megawati dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya
PDIP Yakin Jokowi Tak akan Pindah Parpol Cuma Karena Food Estate Dikritik
PDIP Yakin Jokowi Tak akan Pindah Parpol Cuma Karena Food Estate Dikritik

PDIP ibaratkan hubungan Jokowi dan Megawati ibarat ibu dan anak, yang pastinya sering terjadi perbedaan pendapat.

Baca Selengkapnya
Gerindra: Prabowo yang akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Gerindra: Prabowo yang akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP

Gerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP

Baca Selengkapnya
Dasco: Tak Perlu Ada Rekonsiliasi, Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Putusan MK
Dasco: Tak Perlu Ada Rekonsiliasi, Pertemuan Prabowo-Megawati Usai Putusan MK

Komunikasi keduanya juga berjalan baik dan tidak ada perselisihan.

Baca Selengkapnya
Pramono Anung soal Isu Hubungan Jokowi-Megawati: Cerah Ceria, Rumor Retak Tidak Benar
Pramono Anung soal Isu Hubungan Jokowi-Megawati: Cerah Ceria, Rumor Retak Tidak Benar

Saat ditanya apakah Jokowi dan putra sulungnya, Gibran masih menjadi kader PDIP, Pramono enggan menjawab.

Baca Selengkapnya