Paul Papa Resi, Kader Pertama Demokrat di NTT Pilih Dukung Moeldoko
Merdeka.com - DPD Demokrat NTT bersama 22 DPC telah menyatakan sikap setia kepada kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Deklarasi setia digelar Sabtu 13 Maret lalu di Kupang.
Namun, Wakil Ketua BPOKK DPD Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Timur, Paul Papa Resi menolak mendukung AHY. Dia lebih memilih ikut gerbong Moeldoko yang gelar KLB di Deli Serdang awal Maret lalu.
Paul Papa Resi bukan orang baru di Demokrat. Dia merupakan kader Demokrat pertama di NTT, yang kini beralih mendukung Moeldoko.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa Nasdem belot dari Demokrat? Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga parpol, kata Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya.
-
Siapa yang pernah jadi anggota DPR RI? Sosok Romo Wisnoe yang begitu berpengaruh di tengah kelompok penghayat, menjadi magnet bagi partai politik saat itu. Sejumlah partai berebut menariknya menjadi anggota partai. Dan di era 1980-an, dia lolos menjadi legisltatif sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Golkar.
-
Siapa yang mau mendirikan partai baru? 'Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,' kata Sandiaga di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (6/9).
Dia kini menjabat sebagai Wakil ketua DPC Demokrat Timor Tengah Selatan.Paul mengaku, memilih membelot ke kubu Moeldoko karena, partai Demokrat yang dipimpin AHY saat ini, sudah tidak sesuai dengan azas pendiriannya.
"Ini kan soal pilihan politik sebenarnya, saya memang selalu memilih untuk kontra. Selalu berada pada posisi yang tidak nyaman, untuk melatih diri saya lebih matang dalam menghadapi tantangan, saya juga tidak mau ikut-ikut lah," katanya, Jumat (18/3).
©2021 Merdeka.com/ananias petrusSelain itu, Paul yang masuk ke Demokrat sejak tahun 2006 ini menilai, aturannya sudah tidak sesuai dengan marwah partai setelah adanya perubahan AD/RT.
"Ini partai politik, bukan perusahaan. Mengelola perusahaan, bapak turun, anak naik dan semua keluarga bisa menjadi komisaris dan lain-lain. Kelola partai politik kan harus ada pertimbangan-pertimbangan sendiri, apakah yang lain suka atau tidak sehingga setelah ada isu KLB ini, saya berposisi untuk mendukung, tidak ada pertimbangan lain," katanya.
Paul mengaku, saat dilakukan KLB di Deli Serdang dirinya dihubungi untuk ikut, namun karena terkendala urusan penting di kampung, harus dibatalkan.
Anggap Aneh Setia pada AHY
Ditanya mengenai respon para kader Demokrat di kabupaten Timor Tengah Selatan, setelah mengetahui wakil ketua mereka mendukung Moeldoko, Paul menyatakan, semuanya masih setia dengan AHY, karena adanya surat pernyataan kesetiaan kepada AHY.
"Saya menjadi bingung, kalau setia kepada AHY ini agak berbeda, kalau setia kepada Demokrat mungkin iya, kita semua pasti setia. AHY kan hanya ketua umum masa kita harus setia, kan tidak pas konteksnya. Makanya saya memilih untuk berbeda kan wajar," ujarnya.
Bahkan, menurut Paul, tidak semua ketua DPC yang dilantik merupakan kader Partai Demokrat.
"Orang luar yang mana, orang dalam yang mana yang dilantik jadi ketua DPC saya tahu semua. Karena saya hadir waktu itu sebagai wakil ketua BPOKK di provinsi jadi saya tahu. Ada yang mengatakan Moeldoko bukan sebagai kader Demokrat itu wajar, ada yang kartu anggota baru diterbitkan dua hari lalu, terus hari ini ada pemilihan ketua DPC dan dipilih tidak ada persoalan," tambahnya.
Jika setelah pemberitaan ini dirinya ditegur, Paul merasa itu hal biasa karena setiap pilihan pasti akan ada risikonya.
"Soal pilihan politik itu kan biasa, setiap kita ambil posisi politik pasti ada konsekuensinya ya jadi biasa lah," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komaruddin berharap di momen pemilu dan Pilpres 2024, Danny Pomanto bisa secara penuh memenangkan PDIP di Kota Makassar, khususnya Sulsel.
Baca SelengkapnyaInisiator Kongres Luar Biasa Partai Demokrat pimpinan, Darmizal menyebut dalam waktu dekat barisan KLB akan menentukan sikap dan arah politik.
Baca SelengkapnyaDjarot menegaskan, Bobby sudah secara otomatis bukan lagi menjadi kader PDIP.
Baca SelengkapnyaJokowi merupakan kader PDIP, mengapa memilih mengendors partai lain.
Baca SelengkapnyaDemokrat mengaku tetap menjaga etika politik terkait arah Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini PKS lebih memilih mendukung bakal calon gubernur lainnya yaitu Bobby Nasution.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengalihkan dukungan kepada paslon Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.
Baca SelengkapnyaBanyak politikus pindah partai dan maju sebagai Caleg di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPuan mengungkapkan komunikasi PDIP dan Demokrat sebelum gabung koalisi Prabowo.
Baca SelengkapnyaPKB mendukung partai manapun yang berkeinginan untuk bekerja sama di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra goda Demokrat dukung Prabowo lewat pantun.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengungkapkan sosok yang akan menjadi pimpinan DPR RI dari Fraksi NasDem
Baca Selengkapnya