PBB beri sinyal dukung Jokowi, PDIP ingat hubungan baik Mega dan Yusril
Merdeka.com - Partai Bulan dan Bintang (PBB) belum menentukan arah politiknya di Pemilihan Presiden 2019. Partai besutan Yusril Ihza Mahendra ini disebut-sebut membuka peluang merapat ke kubu bakal capres dan cawapres, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ingat betul ketika partainya membantu PBB. Apalagi selama ini hubungan antar kedua ketua umum cukup baik.
"Ketika PBB saat itu di dalam proses verifikasi dan juga pencalegan, kita lihat ada beberapa kendala. Kami secara spontan membantu karena hubungan antara Ibu Mega dan Yusril sangat baik. Bantuan dukungan moral," ucap Hasto di Jakarta, Rabu (12/9).
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa yang ikut mendampingi Jokowi saat bertemu Presiden JAPINDA? Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.
-
Bagaimana komunikasi PDIP dan Prabowo? 'Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus saja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya,' ucap Doli.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
Di tempat yang sama, Wakil Sekretaris TKN, Raja Juli Antoni menegaskan sikap parpol koalisi untuk menerima siapapun yang bergabung dalam tim barisan pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Yang pasti memenangkan Pilpres dalam kompetitif demokrasi ini tidak mudah. Dan dalam konteks ini, dukungan dari partai apapun, dari ormas manapun, itu akan sangat diapresiasi," ucapnya.
Sebelumnya, Pilpres 2019, Partai Bulan Bintang (PBB) memastikan akan mendukung salah satu pasangan Capres-Cawapres. Syaratnya yang memadukan kultur nasionalis-relijius. Ini sesuai hasil ijtima ulama.
"Pada prinsipnya, PBB akan mendukung ulama yang maju di Pilpres sesuai hasil ijtima ulama kemarin," tegas Ketum DPP PBB, Yusril Ihza Mahendra di Surabaya, Kamis (23/8).
Sebenarnya, kata Yusril, hasil ijtima ulama yang digelar di Hotel Peninsula beberapa waktu lalu, merekomendasi Prabowo berpasangan dengan Habib Aljufri atau dengan Ustaz Abdul Somad. Namun kenyataannya, Ketum Gerindra itu lebih memilih Sandiaga Uno.
Sementara itu, justru pesaingnya yang merupakan calon incumbent, Jokowi memilih Rais Aam PBNU, yaitu Kiai Maruf Amin sebagai bakal Cawapresnya. "Jokowi-Kia Ma'ruf adalah pasangan umara dan ulama," ucapnya.
Yusril tak segan memuji pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Pujian ini seolah sebagai sinyal dukungan PBB untuk merapat ke Jokowi-Maruf yang merupakan perpaduan nasionalis-relijius. Hanya saja, PBB tetap menunggu waktu yang tepat melabuhkan dukungannya.
"Kiai Ma'ruf jelas keulamaannya dan memegang peran strategis di organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Maka saat Jokowi memilih Kiai Ma'ruf sebagai Cawapresnya, PBB memberikan apresiasi," katanya memberi sinyal.
Di lain kesempatan, Yusril juga memberikan pandangannya, bahwa Presiden Jokowi tidak memiliki kewajiban untuk cuti sepanjang masa kampanye saat menjadi calon presiden petahana. Padahal, banyak yang meminta agar Jokowi cui atau mengundurkan diri sebagai presiden saat kampanye.
Menurut Sekjen PBB Afriansyah Noor, yang disampaikan Yusril adalah pendapat akademiknya sebagai pakar di bidang hukum tata negara. Namun, biasanya sikap tersebut sejalan dengan sikap politiknya.
"Sikap Pak Yusril sebagai akademisi, biasanya sejalan dengan sikap politiknya setahu saya Pak Yusril selalu konsisten. Beliau tidak pernah “split personality” dalam bersikap. Karena bagi beliau, seorang politisi haruslah mendasarkan sikap politiknya pada intelektualisme beliau," jelas Afriansyah.
Dia pun memberi sinyal, kemungkinan bisa saja Yusril dan PBB akan mendukung Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres mendatang. "Kalau bicara tentang kemungkinan-kemungkinan, maka kemungkinan seperi itu ya mungkin saja," ungkap Afriansyah.
Reporter: Putu Merta Surya MertaSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hubungan baik tersebut dalam kapasitas Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaHasto menyatakan komunikasi antara PDIP dengan partai lain termasuk Gerindra berjalan lancar
Baca SelengkapnyaAdapun soal sinyal arah dukungan Demokrat, kata Hasto, sejauh ini masih terlihat baru penjajakan.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto mengaku jika komunikasi yang dilakukan dengan Partai Demokrat tidak menemukan jalan buntu (deadlock).
Baca SelengkapnyaPDIP tengah berkomunikasi intens dengan Demokrat. Hal itu membuat hubungannya PDIP dan Demokrat sangat baik.
Baca SelengkapnyaRencana pertemuan antara PKB dengan PDIP bisa saja terjadi dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaSaat ini kata Hasto, Prabowo sedang menggodok dan mempersiapkan susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaPDIP ibaratkan hubungan Jokowi dan Megawati ibarat ibu dan anak, yang pastinya sering terjadi perbedaan pendapat.
Baca SelengkapnyaPDIP menghargai setiap keputusan pimpinan partai politik (parpol) dalam memilih mitra koalisi
Baca SelengkapnyaSebab tidak ada hubungan yang buruk antara PDIP dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman mengklaim hubungan Prabowo-Megawati baik seperti pilpres lalu saat Prabowo melawan Jokowi yang didukung PDIP
Baca SelengkapnyaHasto menilai pertemuan Prabowo dan Cak Imin merupakan hal yang bagus.
Baca Selengkapnya