PBNU ingin cagub DKI adu program dan solusi, tidak andalkan survei
Merdeka.com - Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Ishomuddin menyoroti hasil survei yang dirilis Indikator yang kontradiktif. Walaupun sebenarnya dia tidak terlalu yakin hasil penelitian tersebut akan dapat mempengaruhi warga ibukota dalam menentukan pemimpin.
Untuk diketahui, hasil survei Indikator yang menggunakan komposisi sampel 798 tersebut menyebutkan, ada 52 persen warga muslim DKI belum terima dipimpin non-muslim, meskipun 69 persen mengaku mengaku puas atas kinerja petahana Basuki Tjahaja Purnama.
"Saya kira jangan kondradiktif, masyarakat DKI cerdas dan biasanya mereka melihat bukti terlebih dahulu untuk menentukan pilihan," katanya saat dihubungi, Jakarta, Kamis (24/11).
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Bagaimana PKB memutuskan soal Pilkada Sumut? 'Nanti tanya Desk Pilkada, saya sebagai ketua umum tidak ikut-ikut urusan, karena semuanya diatur oleh Desk Pilkada, Pilkada nanya Desk Pilkada deh saya tidak ikut-ikut,' tegasnya.
-
Apa hasil Pilgub Jakarta yang diyakini kubu Pramono Anung? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara.
-
Bagaimana Gus Ipul menilai PKB? Keras! Ulama NU Gus Ipul Blak blakan Cak Imin & PKB Tak Naikkan Pamor Anies
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
Dia menjelaskan, ada dua faktor yang harus dipertimbangkan oleh tiga pasangan calon dalam Pilkada DKI. Biarpun memiliki keterkaitan, namun belum tentu tujuan mendulang suara akan dapat terealisasi dengan hanya memperhatikan satu faktor.
"Jadi ada dua faktor, faktor pencitraan yang baik itu mempengaruhi faktor kedua, faktor keterpilihan politisi siapapun setiap calon. Ingin namanya baik, citra baik, apakah berpengaruh pada faktor kedua keterpilihan, mungkin terpengaruh, mungkin tidak," terangnya.
Ahmad mengharapkan, ketiga pasangan calon bersaing dengan sehat dalam pesta demokrasi terutama mengedepankan program. Sehingga Pemprov DKI Jakarta bisa dipimpin oleh orang terbaik dalam Pilkada ini.
"Paling penting setiap orang harus bersaing dengan baik. Jadi adu mutu pada visi misi, program dan solusi tidak mengandalkan survei. Dengan adu mutu mencerdaskan pemilih," ujarnya.
Dia mengingatkan, dalam pandangan Islam memilih pemimpin tidak selalu harus melihat latar belakang agamanya. Sebab, paling penting adalah bagaimana seorang kepala daerah dapat memberikan yang terbaik demi kesejahteraan seluruh warga ibukota.
"Pandangan kepemimpinan dipilih yang terbaik dari yang ada. Yang adil mengutamakan kepentingan rakyat, bukan golongan atau kelompok. Dan tindakan pemimpin atas rakyat harus mengacu pada kemaslahatan rakyat. Yang penting masyarakat makmur, jangan politik jabatan semata. Mana yang terbaik untuk rakyat. survei itukan hal yang bisa diotak-atik jaman sekarang. Tapi soal pilihan, itu warga Jakarta-lah yang tentukan," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudirman mengatakan, perasaannya campur aduk terhadap hasil survei itu.
Baca SelengkapnyaPartai Kebangkitan Bangsa (PKB) mempertanyakan cara Poltracking melakukan sampling survei sehingga Anies-Cak Imin kalah di kalangan NU.
Baca SelengkapnyaSohibul belum cukup berkontribusi lantaran suaranya dengan Anies saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaGus Ipul heran dengan respons Cak Imin. Dia tak merasa ada kesalahan ketika mengaja PKB kembali ke pangkuan dan jalan yang sama dengan PBNU.
Baca SelengkapnyaSekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan PBNU tidak mendukung capres siapapun
Baca SelengkapnyaSurvei hari ini belum ada elektabilitas tokoh yang dominan di Jateng.
Baca SelengkapnyaHasil itu berdasarkan temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dilakukan pada 2-11 September 2023.
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai, pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf seperti tidak didengar.
Baca SelengkapnyaSurvei Poltracking teranyar mengungkap suara mayoritas Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB di Pilgub Jawa Timur 2024 bermuara ke pasangan petahana, Khofifah-Emil.
Baca SelengkapnyaCak Imin sempat berkelakar jika dia ingin mencalonkan diri sebagai bakal calon Gubernur (Bacagub) Jakarta.
Baca SelengkapnyaNasDem: Kader NU Bisa Tambal Kelemahan Anies Baswedan
Baca Selengkapnya