PDIP akui komunikasi sama Demokrat soal Pilkada Surabaya dan Pacitan
Merdeka.com - Politikus PDIP Arief Wibowo mengakui jika partainya berkomunikasi dengan Partai Demokrat tentang Pilkada Pacitan dan Pilkada Kota Surabaya. Namun, komunikasi itu sebatas agar pilkada berjalan lancar, tidak berkaitan dengan deal politik antara jago PDIP di Surabaya dan Demokrat di Pacitan.
"Enggaklah (deal politik), komunikasi itu memang terjadi. Ini kan ingin agar semuanya pilkada lancar," kata Arief saat dihubungi, Senin (10/8).
Arief menegaskan, komunikasi politik dari partainya terus digalang ke semua partai politik untuk mau mengusung calon agar tak ada calon tunggal yang mengakibatkan Pilkada ditunda. Terlebih, untuk daerah Pacitan, partainya tak memiliki koalisi untuk dapat mengusung calon.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Bagaimana Pilkada Serentak diadakan? Dalam sistem presidensial, pemilihan dilakukan secara langsung oleh rakyat, yang menciptakan akuntabilitas dan legitimasi bagi pemimpin daerah.
-
Bagaimana cara pemilihan dilakukan di pilkada serentak? Pilkada Serentak menerapkan sistem pemilihan langsung dimana pemilih secara langsung memilih calon kepala daerah dan wakilnya.
-
Bagaimana menjadi pantarlih pilkada? Dengan mematuhi semua syarat-syarat yang telah ditetapkan, calon Pantarlih akan memenuhi kualifikasi untuk mendaftar sebagai Pantarlih pada Pilkada 2024.
-
Kenapa Pilkada dilakukan secara serentak? Pilkada serentak 2015 digelar untuk daerah-daerah dengan masa jabatan kepala daerah yang habis pada periode 2015 sampai Juni 2016.
"Masing-masing daerah juga berkomunikasi. Tapi yang di Pacitan, PDIP ingin mencalonkan tetapi nggak ada parpol lain yang mau berkoalisi, tidak memungkinkan PDIP maju," kata Arief.
Diketahui, Pacitan dan Kota Surabaya adalah dua dari tujuh daerah yang terancam mundur pilkadanya karena hanya ada satu pasangan calon. Di kota Surabaya, calon incumbent Tri Rismaharini dan Wisnu Shakti Buana dari PDIP, kemudian di Pacitan calon incumbent Indartato dan Yudi Sumbogo dari Partai Demokrat.
Beredar kabar, agar calon incumbent bisa kembali berkuasa, PDIP ajukan calon 'boneka'di Pacitan. Sebaliknya, memuluskan langkah Risma di Surabaya, Demokrat akan ajukan calon 'boneka' di Surabaya. Namun hingga satu hari jelang pendaftaran ditutup, belum ada pasangan baru yang mendaftar di Pacitan dan Surabaya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Said pun mengajak seluruh kontestan, para calon kepala daerah, khususnya yang diusung oleh PDI Perjuangan di Jawa Timur menguatkan soliditas.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu Demokrat Andi Arief memberikan kode atas ajakan tersebut jika Kantor PDIP dan Kantor PPP dekat dengan Kantor Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Pasuruan Adi Wiboeo menghadiri deklarasi Pemilu damai 2024.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan akan terus bergerak cepat menghadapi pilkada serentak.
Baca SelengkapnyaPDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, PDIP mulai tancap gas lagi berkomunikasi dengan berbagai kelompok.
Baca SelengkapnyaPDIP masih menunggu internal Golkar apakah RK akan diusung di Pilgub Jakarta atau Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDia belum bisa memastikan apakah komunikasi itu akan berujung pada kerja sama politik.
Baca Selengkapnya"Komunikasi bagus (untuk dijalankan). Silaturahmi enggak boleh putus," ucap AHY
Baca SelengkapnyaAdian menyatakan, untuk mencapai target tersebut, PDIP membuka pintu kerja sama dengan partai lainnya.
Baca SelengkapnyaSelain Pilgub Jakarta, PDIP juga membahas peluang kerja sama dengan PKB di Pilkada Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMenurut Said, saat ini belum paslon cagub-cawagub di Pilkada Jakarta yang sudah fiks, termasuk juga Ridwan Kamil.
Baca Selengkapnya