PDIP anggap penolakan kader PPP Sumut terhadap Sihar dinamika wajar
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, buka suara soal penolakan DPW PPP Sumut terhadap pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Dia menilai sikap kader partai koalisi mereka pada Pilgub Sumut itu sebagai dinamika politik yang wajar.
"Sejarah PDIP dan PPP sangat lama. PPP merupakan saudara tua PDIP. Sebelumnya, jika ada dinamika, itu hal yang wajar dalam demokrasi," tegas Hasto di sela Rakedasus untuk Pemenangan Djarot-Sihar di Hotel Danau Toba, Medan, Sabtu (20/1).
Hasto mengatakan, PDIP berkoalisi dengan PPP pada 61 daerah di Indonesia. Dia bahkan menyatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah meletakkan persahabatan sejati dengan tokoh PPP, seperti Hamzah Haz dan KH Maimun Zubair atau Mbah Moen.
-
Bagaimana PKB memutuskan soal Pilkada Sumut? 'Nanti tanya Desk Pilkada, saya sebagai ketua umum tidak ikut-ikut urusan, karena semuanya diatur oleh Desk Pilkada, Pilkada nanya Desk Pilkada deh saya tidak ikut-ikut,' tegasnya.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Apa yang terjadi di debat Pilgub Sulut? Debat ketiga Pilgub Sulawesi Utara (Sulut) diwarnai kejadian menarik. Hal ini karena pasangan nomor dua, Elly Engelbert Lasut dan Hanny Jost Pajouw (E2L-HJP) justru mengajak warga dan pendukungnya untuk memilih pasangan nomor urut 3, Steven Kandouw dan Alfred Denny Tuejeh (SK-ADT).
-
Bagaimana proses pilkada Sumut 2024? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah mekanisme demokratis yang bertujuan untuk memilih pemimpin di tingkat daerah, seperti gubernur, bupati, atau walikota. Melalui Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan daerah mereka.
"Tidak ada lagi persoalan terkait dengan dukungan dengan PPP," tegas Hasto.
PPP merupakan koalisi PDIP dalam mengusung Djarot-Sihar pada Pilgub Sumut. Empat kursi yang dimiliki partai berlambang Kakbah di DPRD Sumut menggenapkan dukungan menjadi 20 kursi, karena PDIP hanya punya 16 kursi.
Namun, keputusan DPP PPP turut mengusung Djarot-Sigar mendapat penolakan dari DPW PPP Sumut. Mereka tegas menginginkan partai mendukung pasangan muslim-muslim.
Kader berulang kali berunjuk rasa dan menunjukkan penolakannya. Mereka bahkan membakar gambar Romahurmuziy dan menuntut Ketua Umum PPP itu untuk mundur.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto mengaku enggan mencampuri kedaulatan partai politik lain termasuk PSI yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaDukungan gerakan rakyat akan memperbesar peluang Ganjar menang.
Baca SelengkapnyaPDIP menghargai setiap keputusan pimpinan partai politik (parpol) dalam memilih mitra koalisi
Baca SelengkapnyaPDIP tidak pernah memaksa siapapun untuk tetap berada atau memilih keluar.
Baca SelengkapnyaMasuknya Setyo karena kedekatan emosional dengan Andika Perkasa.
Baca SelengkapnyaHasto menilai pertemuan Prabowo dan Cak Imin merupakan hal yang bagus.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak dapat kursi DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Barat. Pasangan Capres-Cawapres yang mereka usung ketika itu pun hanya mendulang belasan persen sua
Baca SelengkapnyaNamun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaHasto menyinggung soal sosok presiden yang dinilainya punya ambisi kekuasaan dengan meminta perpanjangan masa jabatan hingga tiga periode.
Baca SelengkapnyaDia pun berharap agar seluruh partai politik dalam dinamika pergantian pimpinan dapat berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut, menteri-menteri PDIP merasa ada kondisi batin yang kurang pas saat bekerja di kabinet Jokowi.
Baca SelengkapnyaSebagaimana diketahui, jagoan PDIP tumbang di sejumlah Pilkada versi quick count.
Baca Selengkapnya