PDIP bandingkan penggunaan utang negara era Jokowi dengan SBY
Merdeka.com - Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno membalas pernyataan Presiden RI ke enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyinggung gencarnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah dengan mengandalkan utang.
Hendrawan mengatakan, tak masalah utang negara digunakan untuk membangun infrastruktur. Sebab, penggunaan utang untuk infrastruktur merupakan kebijakan yang baik dan produktif.
"Kalau ini untuk produktif jadi bagus," katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Mengapa pajak penting untuk infrastruktur di Sumut? Pajak juga dapat digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, bandara, dan lain sebagainya. Hal ini sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
-
Bagaimana utang produktif menguntungkan orang kaya? Utang produktif dapat ditujukan untuk aspek-aspek yang berkontribusi langsung pada peningkatan penghasilan perusahaan. Misalnya utang untuk ekspansi bisnis, beli lahan untuk membangun pabrik baru, membeli mesin produksi, dan lain-lain.
-
Mengapa memberi hutang memiliki keutamaan? Barangsiapa meringankan sebuah kesusahan (kesedihan) seorang mukmin di dunia, Allah akan meringankan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan urusan seseorang yang dalam keadaan sulit, Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup ‘aib seseorang, Allah pun akan menutupi ‘aibnya di dunia dan akhirat.
-
Bagaimana cara Prabowo-Gibran atasi utang? Sehingga, untuk bisa melunasi utang-utang tersebut, hal pertama yang harus dilakukan Pemerintahan Prabowo-Gibran harus mengevaluasi pengolahan kebijakan fiskal.
-
Mengapa hutang perlu dilunasi? Penting untuk disadari adalah, hutang merupakan beban yang wajib dibayar. Sebab perkara hutang akan terus berlanjut bahkan hingga sampai di akhirat apabila belum terlunaskan.
Hendrawan membandingkan pengelolaan utang era Presiden Joko Widodo dengan SBY. Di era SBY, kata dia, sebagian besar utang negara justru dipakai untuk kebijakan konsumtif seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat.
"Ya utang negara kali ini digunakan untuk infrastruktur kalau yang dulu katanya Pak Anwar Nasution mengatakan untuk BLT jadi langsung habis langsung," tegasnya.
Meski demikian, anggota Komisi XI ini enggan menyebut era pemerintahan SBY lebih boros menggunakan utang negara ketimbang era Jokowi.
"Saya tidak mau memblame yang masa lalu tapi kalau utang digunakan secara produktif itu bagus. Sama seperti anda ketika mendapat dana dari mertua digunakan untuk produktif pasti bagus. Mertua pasti senang," pungkasnya.
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi pembicara dalam Dialog Kebangsaan di Auditorium LIPI, Selasa (15/8). Dalam pidatonya, SBY menyinggung pemerintah saat ini yang gencar membangun dengan mengandalkan utang.
"Dua tahun ini pemerintah kita utang lagi untuk pembangunan infrastruktur," ujar SBY di Auditorium LIPI, lantai 2, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (15/8).
Menurutnya, semua kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tergantung dari pemimpinnya. Masih banyak persoalan yang perlu dicari solusi dengan kebijakan yang tepat.
"Jelas harus ada political will yang baik. Jadi kita butuh pemimpin yang dapat menghadirkan decision (keputusan) yang baik buat negara," terang SBY.
Salah satu persoalan yang disoroti SBY adalah ketimpangan antara si kaya dan miskin. Persoalan ini tidak hanya dialami Indonesia, tapi juga negara lain. Namun, Indonesia butuh kepemimpinan yang bisa meminimalisir jurang ketimpangan semakin lebar. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menilai sembilan tahun terakhir ekonomi alami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius
Baca SelengkapnyaMenariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, jika kedua utang itu digabung, Indonesia ke depan berpotensi menghadapi masalah serius.
Baca Selengkapnyaokowi ingin agar rencana pembangunan jangka panjang hingga menengah baik di daerah dan pusat berjalan sinkron.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, keberhasilan SBY sebagai presiden membuat Presiden Joko Widodo melanjutkan pembangunan.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan keberlanjutan fiskal.
Baca SelengkapnyaWapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.
Baca Selengkapnya"Mungkin dapat presiden yang baik yang bisa berikan ketauladanan, tidak punya bisnis di pemerintahan, kemudian dia bekerja dengan hati," kata Luhut.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, sejak awal pemerintahannya, ia memang berfokus pada pembangunan infrastruktur.
Baca Selengkapnya