PDIP bantah sengaja buat 'drama' sebelum dukung Ahok
Merdeka.com - Sejumlah pengamat menilai pro kontra elite PDIP dalam mendukung Ahok hanyalah strategi politik yang dibuat-buat, sebelum akhirnya partai memutuskan mendukung calon petahana tersebut. Namun, hal ini dibantah oleh sejumlah politikus PDIP.
"Kalau pengamat menyebut ini fake (palsu), kami tidak punya reputasi untuk main 'drama'. Mungkin pengamat itu kurang umur dalam menganalisis PDI Perjuangan," kata politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari dalam pesan singkat, Rabu (21/9).
Eva menegaskan, pro kontra soal Ahok sebelum keputusan partai diambil adalah riil proses demokrasi internal di PDIP.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap terkait menjadi oposisi? Oleh sebab itu, pihaknya akan menunggu penghitungan resmi dari KPU sebelum menentukan kesiapan menjadi oposisi.
-
Bagaimana PDIP menentukan sikap politiknya? 'Memberikan usulan kepada Ibu Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum PDIP pemegang hak prerogatif kongres untuk kemudian disanalah (Rakernas) PDIP akan menentukan sikap politiknya. Akan berada di dalam atau di luar pemerintahan,' ungkapnya.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
"Pro kontra dibuka ibu ketum, dibiarkan sampai tercapai equlibirium," kata Eva menambahkan pro-kontra yang diketahui publik ini justru proses pendewasaan partai.
Politikus PDIP yang lain, Maruarar Sirait, juga membantah bahwa pro-kontra terhadap Ahok hanyalah strategi politik yang direkayasa.
"Ini tidak manipulatif," kata Ara, sapaan akrabnya.
Ara, yang sejak awal mendukung Ahok, mengatakan pilihannya kepada calon petahana itu didasari idelogi dan keyakinan bahwa rakyat mendukung Ahok.
"Ahok telah memberi bukti kerja nyata kepada rakyat Jakarta," ujar Ara.
Belum lagi, kata Ara, hubungan Ahok dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri juga sangat baik.
"Ibu Mega memberi 'first cake' kepada Ahok saat ulang tahunnya ke-69, pada 23 Januari lalu. Ibu Mega juga memberi buku pertama saat saat peluncuran buku di Arsip Nasional," papar Ara.
"Saat Haul 3 tahun almarhum Pak Taufiq Kiemas, Ibu Mega juga ngobrol panjang dengan Ahok didampingi Presiden Jokowi," ujar Ara lagi.
Sebelumnya, pengamat komunikasi politik dari UIN Syarief Hidayatullah, Gun Gun Heryanto mengamati, perang urat saraf yang kerap terjadi antara elite PDIP dan Ahok hanya bagian dari strategi politik partai nasionalis tersebut di Pilgub DKI.
Menurut Gun Gun, ada kader PDIP yang memang sengaja diplot menyerang Ahok. Ada pula kader yang diminta membela Ahok.
"Kalau saya melihat kemarin, lebih kepada strategi planning PDIP, dibagi ini kan strategi ini dibagi menjadi high liner, soft liner. Ini hanya untuk daya tawar, komunikasi politik," kata Gun Gun saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (20/9). (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPadahal, sempat muncul nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan diusung oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca SelengkapnyaAnies sudah bertemu dengan elite-elite PDIP beberapa waktu lalu
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaPDIP mengklaim sejak awal menghindari kerja sama yang didasari oleh nafsu kekuasaan semata.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPadahal bukan kader, bukti bahwa Partai Demokrat memang sangat berpengaruh di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP: Peluang Usung Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Gembos
Baca Selengkapnya