PDIP buka pintu buat kandidat Pilgub Jabar dan Jatim
Merdeka.com - Nama Kiai kondangan Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym belakangan muncul dalam bursa kandidat Pilgub Jabar 2018. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyambut baik nama-nama yang telah muncul saat ini.
"Dengan nama-nama yang muncul itu buat kami itu hal yang bagus buat demokrasi. Sehingga proses kontestasi politik yang diawali dengan menawarkan gagasan-gagasan terbaik bagi masa depan," kata Hasto di Kompleks, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/6).
PDIP pun membuka pintu bagi para kandidat yang diunggulkan untuk masuk dalam penjaringan yang dilakukan oleh partai. "Kami meminta kepada seluruh kader partai melakukan penjaringan seluas-luasnya. Tidak hanya internal partai tetapi juga tokoh masyarakat termasuk juga purnawirawan TNI Polri bagi mereka yang punya panggilan tugas untuk memimpin suatu wilayah ya kita berikan ruang untuk mendaftar ke PDIP," papar Hasto.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang akan didaftarkan PDIP Jabar? 'Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono. Nah ini kita tinggal menunggu tahapan-tahapan berikutnya agar proses pendaftaran secara resmi ini bisa berjalan dengan lancar,' kata Folmer saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Mengapa PDIP Jateng membuka peluang bagi figur eksternal untuk mendaftar? Sejumlah figur dari eksternal partainya bisa mendaftarkan diri sebagai kandidat kepala daerah. Bendahara PDIP Jawa Tengah, Agustina Wilujeng mengatakan syarat yang berlaku bagi kader internal justru lebih berat karena partainya ingin mendapatkan sosok figur calon pemimpin yang handal untuk memajukan Pemprov Jateng. 'Kalau dari eksternal tidk perlu KTA. Persyaratan untuk internal justru lebih berat ketimbang eksternal. Kalau internal harus diusung DPC, bawa surat endorsement dari PAC dan ranting tempat domisili. Kita berharap seluruh masyarakat ikut mendaftar sebagai calon pemimpin Jawa Tengah,' kata Agustina Wilujeng, Rabu (22/5).
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
Sementara itu terkait Pilgub Jawa Timur, sejauh ini PDIP akan mendengar suara para nahdliyin. Sebab khusus Jawa Timur agak sulit baginya untuk menanggalkan budaya dan sejarah masyarakat setempat.
"Tetapi untuk Jawa Timur sesuai dengan history dan kultural dan juga aspek sosiologis PDIP menempatkan nahdlatul ulama untuk memberikan masukan-masukan terkait Pilkada Jawa Timur," kata dia.
"Sehingga kami mendorong proses- proses kerjasama strategis terkait hal tersebut lebih-lebih dengan mencermati dinamika politik saat ini," sambungnya.
Terkait kemungkinan pengusungan Saifullah Yusuf dan Tri Rismaharini di Pilgub Jatim nanti, Hasto belum bisa memastikan. Sebab dia sejauh ini PDIP baru sampai pada pembicaraan tentang kultur masyarakat Jawa Timur.
"Kita belum bicara nama. Kita baru bicara soal bagaimana Jatim tidak bisa dilepaskan antara warga nahdliyin dan juga basis PDIP. Sehingga didorong kerjasama antara PDIP yang kemudian punya sebuah intensif untuk terus menerus melakukan dialog dan mendengar masukan dari NU," terang Hasto.
"Tetapi sekali lagi untuk nama-nama yang muncul sampai saat ini belum diambil keputusan," imbuhnya
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP berusaha membuka komunikasi politik dengan Khofifah Indarparawansa. Mereka menargetkan kadernya menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons soal peluang partainya ikut mendukung duet Anies Baswedan-Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSelain Jakarta, PDIP juga tengah menjaring nama-nama untuk Pilkada Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Megawati memiliki ikatan batin yang kuat dengan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPDIP mengedepankan demokrasi yang jujur dan bermoral dalam menghadapi Pilgub Sumut.
Baca SelengkapnyaSelain Pilgub Jakarta, PDIP juga membahas peluang kerja sama dengan PKB di Pilkada Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPDIP sudah memunculkan tiga nama untuk dijadikan sebagai kandidat calon Gubernur Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPDIP masih mencari figur-figur yang tepat untuk diusung nantinya
Baca SelengkapnyaNamun demikian, PDIP mulai tancap gas lagi berkomunikasi dengan berbagai kelompok.
Baca SelengkapnyaSemua incumbent dan tokoh penting Sumut dirangkul oleh PDIP
Baca SelengkapnyaSejumlah nama mencuat bakal ikut kontestasi Pilgub Jatim
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah, mengatakan partainya terbuka bila dalam bekerja sama dengan partai lainnya
Baca Selengkapnya