PDIP buka 'pintu' jika TGB ingin gabung
Merdeka.com - Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi telah menyatakan mundur dari Partai Demokrat. Namun, bekas Anggota Majelis Tinggi Demokrat itu mengaku belum memiliki rencana untuk pindah ke partai lain
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan pihaknya membuka 'pintu' kepada TGB. Namun, lanjutnya, harus ada titik temu antara kedua belah pihak.
"Dalam konteks seperti ini tentu saja ini kan juga harus ada titik temu dari kedua belah pihak yang ingin bergabung," kata Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Bagaimana Gibran merespon pernyataan Hasto tentang pengambilalihan PDIP? 'Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu,' ungkapnya.Saat diminta wartawan untuk menanggapi pernyataan Hasto yang menyatakan dirinya sempat menolak menjadi cawapres di depan Megawati, Gibran hanya tersenyum. Ia pun lebih mengajak Hasto dan masyarakat berpikir positif saat bulan puasa.
Hasto mengatakan dukungannya kepada Jokowi tentu menjadi angin segar bagi PDIP. Dia mengapresiasi sebagai suatu arah yang positif, namun tak menegaskan apakah hal itu sebagai titik temu dengan partai berlambang banteng itu.
"Tentu saja bagi PDIP sikap yang ditunjukan oleh beliau, TGB yang memberikan dukungan untuk pak Jokowi ini merupakan angin segar, merupakan hal yang sangat positif, dan akan memperkuat kepemimpinan pak Jokowi," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur NTB dua periode TGB Zainul Majdi telah resmi mundur dari Partai Demokrat. Surat pengunduran dirinya itu telah diterima oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.
Dia meminta semua pihak menerima keputusan politiknya tersebut. Sebab wajar terjadi perbedaan pendapat dalam berpolitik. Namun, TGB membantah pengunduran dirinya itu berbuah dari teguran SBY soal dukungan kepada Jokowi.
"Tidak ada teguran sama sekali," ucapnya, Senin (23/7).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto mengaku enggan mencampuri kedaulatan partai politik lain termasuk PSI yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaPDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca SelengkapnyaHasto juga menyinggung adanya permintaan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan soal peluang partainya mengandeng Demokrat untuk mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaFX Rudy sudah tidak lagi menganggap Jokowi sebagai kader partai banteng moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaMasa depan politik Jokowi menjadi sorotan setelah PDIP memutuskan melepasnya. Golkar dan Gerindra siap menerima Jokowi dengan tangan terbuka.
Baca Selengkapnya"Kita tunggu muktamar PKB. PKB juga baru melakukan langkah konsolidasi," kata Hasto
Baca SelengkapnyaHasto menolak menanggapi lebih jauh ucapan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia soal Jokowi yang nyaman berteduh di bawah Pohon Beringin.
Baca SelengkapnyaKetum PAN Zulkifli Hasan bicara terbuka jika Joko Widodo dan Gibran Rakabuming Raka ingin bergabung dengan partainya.
Baca SelengkapnyaKoalisi itu tak terbentuk karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar.
Baca SelengkapnyaHasto juga menyinggung adanya permintaan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode
Baca SelengkapnyaPDIP menghargai setiap keputusan pimpinan partai politik (parpol) dalam memilih mitra koalisi
Baca Selengkapnya