PDIP: Cagub Sumbar Mulyadi Tidak Kokoh & Mudah Goyah Dalam Bersikap
Merdeka.com - Pasangan Mulyadi-Ali Mukhni di Pilgub Sumbar mengembalikan rekomendasi dukungan dari PDIP. Hal ini buntut pidato dari Politikus PDIP Puan Maharani soal pancasila yang menuai kontroversi.
Terkait pengembalian dukungan itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengucapkan terima kasih atas pengembalian itu.
"Sejak awal saya sudah menduga bahwa Mulyadi tidak kokoh dalam sikap sebagai pemimpin, sehingga mudah goyah dalam dialektika ideologi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/9).
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Kenapa Sudaryono sulit menjadi Calon Gubernur Jateng? Namun perjalanannya untuk menjadi Calon Gubernur Jateng bakal terjal karena Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, belum secara tegas akan memberikan rekomendasi padanya.
-
Bagaimana Hasto menanggapi upaya memecah belah koalisi Ganjar-Mahfud? 'Kita harus simpatik, kita harus banyak senyum, turun ke bawah dengan penuh optimisme,' ujarnya.
-
Kenapa Hasto menilai Prabowo kesulitan jawab soal HAM? Hasto menilai, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang mampu menampilkan sosok pemimpin yang jujur dalam debat tersebut. 'Kualitas kepemimpinan dari karakter pemimpin, dari moralitas yang baik, itu otomatis akan mendorong jawaban-jawaban yang sesuai dengan kehendak rakyat,' kata Hasto, kepada wartawan, di KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Rabu (13/12).
-
Kenapa Sutiyoso mundur dari jabatan Komisaris? Selamat bergabung Bang Yos bersama kami relawan Anies Baswedan. Jabatan menjadi tak penting ketika perjuangan memanggil,' kata Geisz dalam akun X (dulu Twitter).
Hasto memahami bila langkah yang diambil Mulyadi-Ali Mukhni, karena politik kekuasaan. Bagi yang tidak kokoh dalam prinsip hanya menjadi ajang popularitas.
“Bagi PDI Perjuangan menjadi pemimpin itu harus kokoh dan sekuat batu karang ketika menghadapi terjangan ombak, terlebih ketika sudah menyangkut Pancasila," tuturnya.
Selain itu, Hasto menanggapi alasan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni yang mengembalikan dukungan PDIP lantaran pernyataan Puan Maharani terkait Sumbar sangatlah disayangkan.
"Padahal apa yang disampaikan oleh Mbak Puan merupakan suatu harapan agar Sumatera Barat jauh lebih baik sebagaimana sejarah telah mencatat dalam tinta emas," jelasnya.
Bahkan, Hasto menyebut sejumlah pahlawan asal Sumbar semisal Moh Hatta, KH Agus Salim, Rohana Kudus, HR Rasuna Said, Moh Natsir, Tan Malaka dan lain-lain. Dia mengatakan, para tokoh itu adalah para pejuang bangsa, sosok pembelajar yang baik dan menjadi keteladanan seluruh kader PDIP.
Tetep Dukung Kemajuan Sumbar
Dia pun kembali meluruskan bahwa apa yang disampaikan Puan merupakan sebuah masukan dan harapan sebagai modal kultural Sumbar.
"Apa yang disampaikan Mbak Puan merupakan bagian dari dialektika ideologis dan disampaikan dengan baik, dengan lafal Bismillah. Jadi mari kita lihat secara obyektif dan proporsional, dan dijauhkan dari dinamika Pilgub," jelasnya.
Selanjutnya, Hasto tetap memastikan bahwa komitmen PDI Perjuangan terhadap Pancasila dan kemajuan Sumbar tidak pernah surut, meski 10 tahun terakhir nampak ada sesuatu perubahan terhadap Sumbar.
"Meski Pak Jokowi dan PDI Perjuangan kalah pada Pemilu 2014 dan 2019, kami tetap selalu mendorong Pak Jokowi untuk sering ke Sumbar, dan membangun Sumbar tanpa kecuali. Apakah masyarakat Sumbar akan berterima kasih? Itu nomor kesekian," katanya.
"Yang penting, sikap Partai terhadap Sumbar tidak berubah. Karena provinsi tersebut memiliki sumbangsih terhadap kepeloporan kemerdekaan Indonesia yang luar biasa. Jadi wajib hukumnya bagi Pak Jokowi dan kader PDIP dukung kemajuan Sumbar, baik ada dukungan maupun tidak," tambahnya.
Buntut Pidato Puan
Perlu diketahui, pasangan Mulyadi- Ali Mukhni memutuskan untuk mengembalikan dukungan dari PDIP. Berdasarkan hasil dari masukan berbagai pihak. Akibat buntut pernyataan Puan Mahari pada saat pengumuman kepala daerah gelombang V secara virtual, Rabu (3/9).
"Rekomendasi diberikan kepada Mulyadi dan Ali Mukni. Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang mendukung negara pancasila," ujar Puan.
Hal ini mengundang reaksi, Gerindra dan PKS yang menjadi lawan Mulyadi-Ali di Sumbar turut komentar. Hingga akhirnya Mulyadi-Ali mengembalikan dukungan tersebut.
"Banyak tokoh masyarakat Minangkabau menghubungi kami terkait pernyataan itu menyampaikan kekecewaannya, kami juga kecewa," kata Ali Mukhni, Sabtu (5/8).
Sikap yang diambil pasangan Mulyadi dan Ali Mukhni dibenarkan DPD PDIP Sumbar. Ketua DPD PDIP Sumbar, Alex Indra Lukman, membenarkan bakal pasangan calon Mulyadi-Ali Mukhni telah mengembalikan surat dukungan rekomendasi dari PDI Perjuangan (PDIP) terkait pencalonan Pilgub Sumatera Barat (Sumbar).
"Sehubungan dengan rekaman Ali Mukhni yang mengembalikan rekomendasi & pernyataan Mulyadi bahwa belum adanya B1KWK yang diserahkan, pada kesempatan ini ingin saya sampaikan bahwa saya sangat kecewa karena harus mengetahui hal tersebut dari media, harusnya sebagai orang yang dituakan bisa memberikan teladan pada kami, datang nampak muka pergi nampak punggung," katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/9).
Akibat dari pengembalian dukungan tersebut, PDIP Sumbar memutuskan tidak mengikuti Pilgub Sumbar tahun ini. Karena persoalan pengembalian dukungan menurutnya, bukanlah sekedar kontestasi/pilkada, tetapi lebih pada membangun dan menjaga tata nilai. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Debat terakhir dapat menunjukan pemimpin yang baik adalah Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku sedih atas penyataan Jokowi yang mendapat sentimen negatif dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons pernyataan Presiden Jokowi soal pemimpin negara boleh memihak kepada paslon tertentu
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaMundurnya Mahfud MD dari jabatan Menko Polhukam disambut kuat oleh gerakan pro demokrasi.
Baca SelengkapnyaNamun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, dia pun menyinggung soal Gibran yang menyebut nama Wakil Ketua Timnas AMIN Thomas Trikasih Lembong.
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca SelengkapnyaGibran mengucapkan terima kasih pada Hasto yang menurutnya sindiran itu sebagai masukan.
Baca SelengkapnyaHasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.
Baca SelengkapnyaPDIP mewanti-wanti Gibran agar tidak lagi berbohong usai secara resmi dilantik menjadi Wakil Presiden.
Baca Selengkapnya