PDIP curigai politik dua kaki PAN
Merdeka.com - Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan bergabung dengan pemerintah. Sebelumnya PAN menjadi motor partai yang tergabung Koalisi Merah Putih (KMP) untuk berada di luar pemerintah pasca kalah Pilpres 2014.
PAN bersama KMP solid di parlemen dengan memenangkan sejumlah pembahasan dan pengesahan UU termasuk Pilkada dan MD3. Bahkan PAN mendapatkan banyak jabatan di parlemen, seperti wakil ketua DPR, ketua MPR, alat kelengkapan dewan, berkat kerjasama dengan KMP.
Namun arah politik berubah setelah Hatta Rajasa lengser dari ketua umum PAN dan digantikan oleh Zulkifli Hasan. Zulkifli memutuskan untuk membawa partainya ke dalam pemerintahan Jokowi-JK. Meski demikian, PAN menyatakan tetap bersama dengan KMP, tidak bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pendukung pemerintah.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa Prabowo mendukung program Jokowi? 'Saya bekerja, saya lihat dari dekat, saya lihat strategi dan program-program beliau ternyata sama dengan pemikiran-pemikiran saya. Karena itu saya komitmen, saya siap melanjutkan semua program dan strategi beliau,'
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Kenapa Ganjar Pranowo dianggap didukung Jokowi? “Ganjar dinilai sebagai capres yang didukung Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Umum 2024 nanti,“ Saiful Mujani.
Politik dua kaki yang dimainkan PAN ini kemudian dicurigai oleh Politikus PDIP Hendrawan Supratikno. Hendrawan merasa ragu jika PAN sungguh-sungguh mendukung pemerintah, karena keputusan untuk tetap berada di KMP.
"Kami menangkapnya sinyalnya justru agak sedikit membingungkan. Karena PAN gabung pemerintah tapi tidak keluar KMP, ini kan membingungkan, kalau langkah dalam catur itu langkah satu yang terus menerus harus dicermati," kata Hendrawan saat dihubungi merdeka.com, Senin (7/9).
Hendrawan menilai, loyalitas PAN harus diuji seberapa besar dukungannya terhadap pemerintah. Karena, kata dia, setiap orang bisa saja secara lisan mendukung pemerintah, tapi dalam praktiknya tidak.
"Saya kira harus ada semacam patuh uji, seberapa besar dukungan itu, kalau dukungan bentuk wacana, sudah disampaikan banyak kalangan bukan hanya PAN. Prabowo pernah, Gerindra, Golkar pernah menyampaikan (dukung pemerintah) maka harus ada semacam langkah terukur, kontribusi yang terukur," tegas Hendrawan.
Sementara soal jatah menteri, apakah PAN memang layak diberikan menteri karena sudah gabung pemerintah? Hendrawan lagi-lagi menyatakan bahwa PAN harus menunjukkan kontribusinya lebih dulu.
"Kita harus membuat kontribusi yang lebih terukur," terang anggota Komisi XI DPR ini.
PDIP mau uji loyalitas PAN (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaFaldo meyakini Adian juga pernah berbeda pendapat dengan pimpinan partainya.
Baca SelengkapnyaPDIP berdalih menjaga stabilitas politik jauh lebih dikedepankan daripada manuver politik
Baca SelengkapnyaBasarah menegaskan bahwa kewenangan untuk menetapkan calon presiden dan calon wakil presiden adalah di tangan partai politik.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto bicara bagaimana perbedaan sikap antara Presiden Joko Widodo dan PDIP.
Baca SelengkapnyaKemungkinan tersebut muncul lantaran kedekatan Megawati dan Prabowo.
Baca SelengkapnyaJokowi, Komarudin juga menegaskan bahwa Gibran Rakabuming Raka juga bukan lagi kader PDIP
Baca SelengkapnyaJokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca Selengkapnya