PDIP dan Golkar hampir pasti koalisi di 10 Pilkada Jawa Barat
Merdeka.com - Partai Golkar dan PDI Perjuangan hampir pasti berkoalisi di Pilgub Jabar. Pengurus daerah dua partai ini sudah sejalan mendukung Dedi Mulyadi pada Pilgub Jabar 2018. Namun mereka masih menunggu keputusan dari masing-masing pengurus pusat partai. Termasuk urusan calon pendamping untuk Dedi Mulyadi.
"Pilgub sendiri saya sampaikan, ini akan diserahkan DPP partai masing-masing. Ini langkah baik untuk mencapai titik balik, urusan gubernur dan wakil jadi memang ada di DPP," kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jabar Abdy Yuhana usai menerima kunjungan Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi, di Kantor DPD PDIP Jabar, Jalan Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu (9/8).
Dua partai ini belum menggunakan bahasa koalisi untuk menghadapi musim politik tahun depan. Bahasa yang digunakan untuk membangun kebersamaan partai si merah dan kuning yakni kerja sama.
-
Mengapa PDIP akan menunggu penghitungan KPU sebelum menentukan sikap? Maka, sikap kami, kami tunggu proses penghitungan berjenjang, karena ada proses satu bulan, artinya tim khusus itu punya kerja waktu satu bulan,' imbuh Hasto.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Bagaimana cara PDIP memastikan kemenangan Ganjar-Mahfud? 'Dukungan terhadap Bapak Ganjar dan Prof Mahfud Md sebagai pemimpin yang sangat lengkap. Memiliki komitmen bagi daya unggul Indonesia anti korupsi, ini benar-benar dipahami oleh masyarakat Bali. Sehingga konsolidasi ini dilakukan untuk memastikan kemenangan yang semakin besar untuk Ganjar dan Mahfud Md,' kata Hasto.
-
Kapan Pilkada serentak di Jawa Barat? Pemerintah Provinsi Jawa Barat membocorkan maskot dua harimau yang rencananya akan dijadikan ikon pemilihan gubernur di masa Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
"Kalau koalisi kan seolah-olah kesannya hanya politik saja, tapi kan kerja sama itu prinsipnya gotong royong, kebersamaan. Kalau ini kan tadi muncul dalam pertemuan itu bagaimana supaya menjaga Jawa Barat dari sisi kultur dan kepentingan untuk kebutuhan dasar masyarakat," imbuhnya.
Dedi Mulyadi mengaku belum mau bicara banyak soal urusan yang sebenarnya masuk ranah DPP Partai masing-masing. "Kita tidak berbicara personal, kita seluruh kebijakan mengenai itu diserahkan melalui DPP, baik DPP Golkar atau PDIP," jelasnya.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat TB Hasanudin menambahkan, saat ini DPD PDIP Jabar diberi tugas menyukseskan 16 Pilkada serentak di Jabar. Dari 16 pilkada, sedikitnya 10 pemilihan bupati walikota di Jawa Barat akan dijajaki koalisi dengan Golkar.
Antara lain Kabupaten Subang, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sumedang, Sukabumi, Purwakarta, Kota Bandung, dan Kota Cirebon.
"Terkait Pilkada serentak kami mencoba sharing, berdiskusi bagaimana entry poin yang kita pilih dalam mengabdi kepentingan rakyat Jawa Barat plus provinsi. Kami dapatkan solusi diantaranya masuk ke namanya bekerja sama di dalam pilkada nanti. Kami akan bekerja sama dalam konteks Pilkada itu hampir di semua daerah," jelasnya.
Kesepakatan kerja sama ini karena kesamaan ideologi partai dalam menjalankan visi misinya. PDIP dan Golkar sama-sama mengklaim sebagai partai yang menjunjung tinggi rasa nasionalisme tapi tetap mengedepankan religiusitas.
"Platform kami memang sama sebagai partai nasionalis tapi juga religius. Platform kami sama juga soal kebangsaan dan kerakyatan sehingga kami mencoba mensinergikan setiap kegiatan dalam konteks mengabdi negara dan menjaga pluralisme. Bukan hanya pilkada tapi event selanjutnya," sebutnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB dan PDIP sudah saling bertukar informas untuk Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaNamun, belum mengungkap sosok yang akan diusung sebagai tandingan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Pilgub Jatim.
Baca SelengkapnyaPDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPKB akan bekomunikasi dengan PDIP membahas calon kuat yang akan menjadi jagoan mereka.
Baca SelengkapnyaUntuk sosok yang akan diusung di Pilkada Jawa Barat juga akan diumumkan bersama pasangannya.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, PDIP mulai tancap gas lagi berkomunikasi dengan berbagai kelompok.
Baca SelengkapnyaPeluang koalisi Partai Golkar dengan PDIP di Pilkada Banten semakin terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaPDIP sampai hari ini masih terus membuka pintu bagi partai manapun termasuk Golkar untuk berkoalisi.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto memastikan PDIP membuka peluang bekerja sama dengan partai lain
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan jajarannya untuk stand by di DPP dan membahas perkembangan politik yang ada.
Baca SelengkapnyaSelain Pilgub Jakarta, PDIP juga membahas peluang kerja sama dengan PKB di Pilkada Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan akan terus bergerak cepat menghadapi pilkada serentak.
Baca Selengkapnya