PDIP dan PKS Diprediksi Sulit Berkoalisi di Pilpres 2024, Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas berpendapat, PDIP dan PKS kecil kemungkinan berkoalisi di Pilpres 2024. Paling tidak kedua partai itu bisa bekerja sama dalam Pilkada.
"PDIP dan PKS mungkin paling kecil kemungkinannya berkoalisi pada tingkat nasional, meskipun mungkin juga pada tingkat lokal seperti pilkada," katanya secara daring, Kamis (7/4).
"Sementara partai partai lain di antara dua partai tersebut dapat saling berkoalisi (di pilpres 2024) baik dengan PDIP maupun dengan PKS," sambung Abbas.
-
Bagaimana koalisi bisa terbentuk? Mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah 'koalisi' memiliki arti ‘kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen’.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Kenapa PDIP yakin bisa menang di Pilpres 2024? Sementara untuk Pilpres, menurutnya, hasil survey menunjukkan posisi Ganjar Pranowo di Bali mencapai 70 persen. Capaian diharapkan akan meningkat karena masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Siapa yang membuka peluang bersatu di putaran kedua pilpres 2024? Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Anies Baswedan membuka wacana bersatu di putaran kedua pilpres 2024.
Alasannya, salah satu faktor penentu yang memungkinkan koalisi pilpres terbentuk adalah ideologi. PDIP dan PKS sendiri merupakan partai yang berbeda ideologi.
"Kita mencatat jika ideologi ini penting maka besar kemungkinan partai yang dinilai paling kuat sebagai partai kebangsaan dan partai dinilai paling kuat membawa ideologi ke-Islaman itu paling sulit untuk bertemu," ungkapnya.
Abbas melanjutkan, dalam pilpres 2024 nanti setidaknya akan menghasilkan 3 pasangan calon. Hal ini disebabkan karena chemistry politik dan faktor ambang batas pencalonan presiden.
"Kalau kita lihat chemistry politik dari partai partai saat ini maka kita mencatat kemungkinan maksimal hanya tiga pasangan selain karena soal chemistry juga karena presidential treshold yang cukup tinggi 20 persen," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya dinilai akan bersama jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Deddy Yevry Sitorus menduga PKB sebenarnya tidak nyaman berkoalisi dengan PKS.
Baca SelengkapnyaDua partai parlemen PKS dan PDIP ancang-ancang bakal mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaMengunci duet pasangan Anies-Sohibul justru membuat partai politik lain kurang tertarik untuk berkoalisi.
Baca Selengkapnya"Wacana dua poros sampai saat ini sepertinya masih akan sulit diwujudkan,"
Baca SelengkapnyaJika PKB mengusung kadernya menjadi cagub di Pilkada Jakarta, maka PDIP menjadi cagub di Pilkada Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya pada Pilkada 2024 siap berkoalisi dengan partai di luar koalisi mereka saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPKS memiliki 18 kursi di DPRD DKI, sehingga masih membutuhkan empat kursi untuk mengusung di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaEriko menilai, partai-partai lain akan memperhatikan pasangan tersebut.
Baca SelengkapnyaPKS mengaku belum menjalin komunikasi resmi dengan PDIP perihal Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaManuver KIM Plus membuat PDIP kesulitan mengusung kader mereka di Pilkada 2024. Di beberapa daerah, PDIP membutuhkan koalisi untuk memenuhi syarat dukungan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditanya mengenai isu dibentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dibentuk sebagai upaya untuk meninggalkan PDIP di Pilkada
Baca Selengkapnya