PDIP: Demokrat ketinggalan kereta jika paksakan AHY jadi cawapres Jokowi
Merdeka.com - PDIP sampai kini masih membuka peluang lebar jika ada partai yang ingin bergabung mendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Saat ini, Jokowi telah didukung lima partai parlemen, yakni PDIP, Golkar, NasDem, PPP dan Hanura.
Termasuk Partai Demokrat, Ketua DPP PDIP, Hendrawan Supratikno meyakini, masih terbuka peluang partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu masuk koalisi poros Jokowi.
Tapi, Hendrawan menekankan, akan sulit apabila Demokrat ingin memaksakan putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi cawapres Jokowi sebagai syarat gabung koalisi.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
"Dalam politik semua serba mungkin. Tapi apakah Demokrat akan 'rakus' untuk mengajukan opsi tanpa melihat formasi koalisi? Kalau itu harga mati, Demokrat justru akan ketinggalan kereta," kata Hendrawan saat dihubungi merdeka.com, Selasa (24/4).
AHY bertemu Jokowi ©instagram/AHYKendati demikian, Hendrawan meyakini, Demokrat tidak akan melakukan hal itu. Dia yakin, SBY sebagai presiden dua periode sangat memahami konstelasi politik jelang Pilpres 2019.
"Jangan ragukan, Pak SBY sangat memahami soal ini," kata Hendrawan.
Seperti diketahui, Demokrat tengah menyiapkan AHY untuk maju di Pilpres 2019. AHY pun kini tengah rajin keliling Indonesia untuk melihat serta memahami kehidupan masyarakat.
Sejumlah politisi Demokrat pun menekankan, pihaknya akan mengutamakan kader dalam pertarungan Pilpres 2019 nanti.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masa depan politik Jokowi menjadi sorotan setelah PDIP memutuskan melepasnya. Golkar dan Gerindra siap menerima Jokowi dengan tangan terbuka.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaPresiden RI ke-7 Joko Widodo menjawab rencananya bergabung partai lain, usai dipecat dari PDIP
Baca SelengkapnyaAHY menyebut, Prabowo memenuhi sejumlah kriteria calon presiden yang didukung oleh Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaAHY menuturkan susunan dan formasi kabinet Prabowo akan dibahas dalam pertemuan berikutnya.
Baca SelengkapnyaPDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan soal peluang partainya mengandeng Demokrat untuk mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaHasto juga menyinggung adanya permintaan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode.
Baca SelengkapnyaPDIP dan Anies harus mencari rekan partai koalisi karena partai berlambang banteng itu tidak dapat mengusung pasangan calon secara tunggal.
Baca Selengkapnya