PDIP diminta tak paksa Risma turun di Pilgub DKI
Merdeka.com - Pengamat Politik dari Centre for Strategic of International Studies (CSIS), J Kristiadi menilai langkah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang menolak dicalonkan bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2017 oleh PDIP sebagai langkah yang tepat. Menurutnya, PDIP harus menghargai keputusan Risma.
"Saya kira itu orang (Risma) punya jiwa luhur, tidak usah dipaksa untuk jadi gubernur. Jadi partai jangan maksa-maksa," ujar Kristiadi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (12/1).
Kristiadi menganggap sebagai orang nomor satu di Surabaya, Risma sudah mampu menyelesaikan segala persoalan yang ada. Sehingga, lanjut dia, Risma tidak perlu lagi meninggalkan daerah yang sudah dikuasainya.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
"Nah, kalau di tempat lain, malah belum tentu bisa. Dan menurut saya tidak elok dia tinggalkan pemerintahannya," terangnya.
Kristiadi justru berkelakar jika PDIP sebaiknya mendukung Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sebab Ahok dinilai sudah membuktikan mampu memimpin Jakarta.
"Ke Ahok saja dukungannya. Kan sudah mau sejuta KTP juga (dari Teman Ahok)," tandas dia.
Sebelumnya, di sela-sela Rakernas PDIP, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyatakan tidak akan meninggalkan jabatannya meski PDIP memintanya maju di Pilgub DKI.
"(Kalau disuruh partai?) Endak lah. Saya kan harus hargai warga Surabaya. Nanti saya akan sampaikan (ketidakinginan maju menjadi DKI 1)," ujar Risma di Rakernas PDIP, Jakarta.
Bukan hanya itu, Risma bahkan mengatakan akan menemui Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri guna menyampaikan ketidakinginannya maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Bukan tanpa alasan Risma menolak, menurutnya, masih banyak yang harus diperbaiki dan dibenahi di kota yang dipimpinnya itu.
"Endaklah. Wong ini di Surabaya saja belum dilantik. Kok mikir itu. Saya konsentrasi ke Surabaya. Kasian warga Surabaya. Di Surabaya pun berat. Justru kemarin saya turun karena saya enggak punya uang. Itu yang turun warga Surabaya. Mereka kampanye untuk saya," ujar Risma.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaSaid menyebut PDIP tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan nama yang akan diusung di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca SelengkapnyaLewat keputusan MK tersebut, sebuah partai atau gabungan partai politik dapat mengajukan calon kepala daerah meski tidak punya kursi DPRD
Baca SelengkapnyaSelain Risma, nama Andika Perkasa juga menjadi opsi bagi PDIP di Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut keputusan MK itu membuat PDIP bisa mengusung calon Gubernur di Jakarta
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP: Peluang Usung Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Gembos
Baca Selengkapnya