PDIP dinilai tak percaya diri bawa nama Jokowi menangkan Gus Ipul di Jatim
Merdeka.com - Untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 2, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku punya strategi khusus. Yaitu menjadikan Pilgub Jawa Timur 2018 satu paket dengan pencapresan Joko Widodo (Jokowi) di 2019.
"PDI Perjuangan telah menetapkan Ir H Joko Widodo sebagai Calon Presiden 2019. Ini harus disosialisasikan ke publik. Sekaligus satu paket dengan Gus Ipul dan Mbak Puti," kata Wakil Sekjen DPP PDIP, Ahmad Basarah di Rapat Koordinasi PDIP untuk Gus Ipul-Puti di Surabaya, Minggu (4/2) kemarin.
Namun, strategi kampanye yang dianggap cukup baik oleh PDIP itu, justru dinilai tak patut oleh sejumlah kalangan. Salah satunya pengamat politik asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Airlangga Pribadi Kusman.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Bagaimana PDIP pecat Jokowi? Pemecatan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution telah diumumkan secara resmi oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) melalui Surat Keputusan dengan nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
Menurut Airlangga, model kampanye dengan membawa-bawa nama Jokowi yang notabene-nya sebagai presiden, sangatlah tidak elok. Dengan melakukan strategi itu, justru memperlihatkan PDIP sebagai partai pengusung Gus Ipul-Puti di Pilgub Jawa Timur, tidak percaya diri menghadapi pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestinto Dardak.
"Ketergantungan kandidat terhadap dukungan presiden, memperlihatkan lemahnya confidence (kepercayaan) dari calon tersebut terhadap kekuatan konsepsi dan kapasitas dari pasangan maupun tim untuk mandiri dalam merebut hati dan pikiran konstituen," papar Airlangga, Senin (5/3).
Klaim dukungan presiden secara terbuka yang dilakukan PDIP terhadap kandidat saat kampanye merupakan statemen tidak elok. "Itu adalah pernyataan untuk down grading presiden yang notabenenya milik rakyat seperti, menyatakan bahwa presiden intervensi Pilgub yang seharusnya menghormati suara rakyat," kata Airlangga menyayangkan.
Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah menyatakan bahwa partainya telah menetapkan Jokowi sebagai calon presiden di 2019. Penetapan ini sekaligus satu paket dengan Gus Ipul-Puti di Pilgub Jawa Timur 2018.
Pernyataan ini disampaikan Ahmad Basarah di Rakor PDIP di Surabaya, Minggu kemarin. Lebih tegas lagi, Basarah mengatakan, strategi satu paket juga untuk menunjukkan bahwa Jokowi mendukung Gus Ipul- Puti. Di samping itu, Jokowi juga sebagai kader dari PDI Perjuangan.
"Pak Jokowi adalah kader PDI Perjuangan. Sebagai sesama kader, beliau mendukung Mbak Puti. Istimewanya Mbak Puti juga cucu Bung Karno, Sang Proklamator, yang sangat dihormati Pak Jokowi," kata Basarah.
Sebagai kader, tambahnya, Jokowi sangat setia dengan PDIP. Karena partai ini menjadi tempat kelahiran dan tumbuhnya Jokowi. PDIP juga setia menjaga Jokowi. “Pak Jokowi tipe pemimpin yang setia pada partai. Secara pribadi, beliau pasti mendukung Mbak Puti,” ujar ketua umum DPP Persatuan Alumni GMNI.
Di pihak lain, tambahnya, Gus Ipul telah menepati komitmennya, yakni akan mendukung Calon Presiden 2019 yang diusung PDIP. "Tempo hari, Gus Ipul telah menyatakan dukungan pada Pak Jokowi sebagai Capres 2019," kata Basarah.
Basarah juga menegaskan bahwa Jokowi hanya mendukung Gus Ipul-Puti Guntur. "Tidak ada pasangan lain yang didukung Jokowi dalam Pilgub Jatim selain Gus Ipul dan Puti."
Pernyataan Basarah ini sekaligus untuk menjawab beredarnya informasi yang mengaitkan Jokowi dengan Khofifah. "Karena itu kami tegaskan, sejak Ibu Khofifah mundur dari kabinet sebagai Menteri Sosial, maka otomatis hubungan politik beliau dengan Pak Jokowi juga sudah terputus," kata Basarah.
Namun, sekali lagi, Airlangga memberikan pendapat lain atas adanya informasi dukungan dari Bara JP (Barisan Relawan Jokowi) pada Sabtu (3/3) lalu seperti yang disebut Basarah. Menurutnya, dukungan itu justru menunjukkan bahwa loyalis Jokowi di Jawa Timur lebih total mendukung Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.
"Presiden sudah benar tidak berpihak pada salah satu paslon secara langsung, namun masuknya Bara JP ke kubu Khofifah-Emil adalah sinyal kuat bagi dukungan kekuatan sosial presiden ke kubu khofifah-Emil," tandas Airlangga.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bambang Pacul mengungkapkan, PDIP memiliki rekam jejak panjang di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKoalisi itu tak terbentuk karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar.
Baca SelengkapnyaGangguan politik ini menimbulkan tantangan besar, terutama dengan adanya kampanye presiden yang akan datang pada bulan November dan pemilihan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaPDIP berusaha membuka komunikasi politik dengan Khofifah Indarparawansa. Mereka menargetkan kadernya menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPDIP sudah memunculkan tiga nama untuk dijadikan sebagai kandidat calon Gubernur Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto bicara bagaimana perbedaan sikap antara Presiden Joko Widodo dan PDIP.
Baca SelengkapnyaBahwa ada beberapa daerah yang kiranya bukan basis PDIP yakni Rembang dan Pekalongan.
Baca Selengkapnyarasa sayang Megawati itu terlihat dengan pemberian berbagai penugasan kepada Jokowi dan Gibran.
Baca Selengkapnya"Penerus Jokowi adalah Ganjar-Mahfud," tutur politisi PDIP Aria Bima.
Baca SelengkapnyaHubungan Presiden Jokowi dengan PDI Perjuangan belakangan memanas pasca Wali Kota Solo Gibran.
Baca Selengkapnya