PDIP disarankan pilih tokoh independen buat pendamping Jokowi
Merdeka.com - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mengatakan koalisi merupakan sebuah keharusan bagi PDIP untuk membangun Indonesia. Namun, dia menyarankan agar PDIP berani mengambil tokoh independen sebagai cawapres pendamping Jokowi di pilpres nanti.
Menurut Ray, idealnya capres dan cawapres ditentukan sendiri oleh PDIP tanpa harus melibatkan pihak lain. Kendati begitu, lanjut dia, PDIP tak bisa lepas dari komunikasi dengan parpol lain.
"Lebih khusus kalau mereka berani mendorong tokoh masyarakat atau tokoh independen. Kepada partai lain tetap dijalin komunikasi," ujar Ray kepada merdeka.com, Senin (14/4).
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Bagaimana Jokowi berusaha agar tetap berkuasa? 'Diawali upaya untuk memperpanjang kekuasaan, dimulai dari upaya untuk menambah massa jabatan tiga periode, menambah massa jabatan 2-3 tahun, namun kedua upaya ini tidak berhasil,' ungkap dia.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Bagaimana koalisi bisa terbentuk? Mengacu pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), istilah 'koalisi' memiliki arti ‘kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen’.
-
Bagaimana cara menjaga kerukunan di pemilu dengan dialog? Mengadakan dialog antara partai politik, calon, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama. Dialog semacam ini dapat membuka ruang bagi berbagai pihak untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
Dia menilai, dalam sistem presidensial sebuah keharusan sebuah partai mengajak partai lain dalam kabinet. Apalagi, hal ini berimplikasi pada sebuah kebijakan yang akan berhadapan dengan parlemen nantinya.
"Kemungkinannya ada di kabinet. Ini memang efek dari sistem presidensialisme yang multi partai. Tapi pada tingkat tertentu juga bagian dari pemahaman kita atas budaya musyawarah," imbuhnya.
Dia meyakini, soal koalisi PDIP nanti akan berjalan alot. Oleh sebab itu, dia berharap koalisi harusnya sudah dibentuk sejak sekarang, bukan menjelang atau setelah pilpres Juli nanti.
"Dengan suasana seperti ini, tarik menarik akan ketat. Sekaligus mungkin akan panjang. Hanya saja kita berharap agar bentukan koalisi dapat dilakukan dari sekarang. Jadi cerita koalisi dibentuk paska pemilu tidak ada lagi," tegas dia.
Dia menambahkan, banyak tokoh yang cocok untuk mendampingi seorang Jokowi . Kendati begitu, ia tak mau menyebut siapa saja tokoh yang paling ideal.
"Soal siapa tokohnya banyak sekali. Tapi diharapkan yang mampu mengimbangi Jokowi ," pungkasnya.
Sejauh ini beragam nama sudah muncul untuk diduetkan dengan Jokowi . Di antaranya, mantan wapres Jusuf Kalla ( JK ), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar , mantan Kasad Ryamizard Ryacudu, Ketua KPK Abraham Samad dan mantan Ketua MK Mahfud MD.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaPDIP membangun komunikasi baik ke PKB hingga PKS untuk Pilkada Jakarta karena tak bisa mengusung sendiri.
Baca SelengkapnyaPDIP berdalih menjaga stabilitas politik jauh lebih dikedepankan daripada manuver politik
Baca SelengkapnyaPDIP terus melakukan komunikasi sejumlah partai untuk berkoalisi di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPPP mengungkit posisinya di Koalisi Indonesia Maju bersama Golkar dan PAN sebelum pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRencana pertemuan antara PKB dengan PDIP bisa saja terjadi dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaDuet Ganjar-Prabowo menguat setelah terlihat mesra saat menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pekalongan beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaPDIP Ingin terus mengumpulkan dukungan untuk Ganjar Pranowo. PKB juga masuk bidikan PDIP. Upaya merayu PKB tengah dilakukan.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, komunikasi Prabowo-Gibran dengan ketum partai koalisi 01 dan 03 berjalan baik.
Baca SelengkapnyaSebab tidak ada hubungan yang buruk antara PDIP dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaKomunikasi nanti bakal dilakukan kepada para ketua umum partai politik pengusung 01 dan 03.
Baca SelengkapnyaPDIP telah berkomunikasi sebelum Demokrat merapat ke koalisi Prabowo
Baca Selengkapnya